Daftar isi
Dalam memulai suatu usaha, setiap pengusaha pasti menanggung kerugian atau keuntungan. Laba diperoleh ketika total pendapatan lebih besar dari semua biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi.
Selama periode ini, seorang pengusaha akan mengalami kerugian jika seluruh pendapatannya tidak dapat menutupi biaya produksi yang dikeluarkan. Untuk menghindari kerugian yang tidak perlu, ada baiknya Anda mengetahui istilah BEP atau Break Even Point.
Memahami titik impas terkait dengan dunia bisnis yang digunakan oleh perusahaan. Titik impas adalah analisis yang dilakukan untuk menghitung estimasi keuntungan di masa mendatang. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan rumus, yang meliputi perhitungan per unit dan perhitungan sebagai nilai moneter.
Karena pentingnya dalam dunia bisnis, tidak mengherankan jika titik impas juga ditekankan oleh banyak pakar industri terkemuka. Bagi Anda yang ingin mengetahui pengertian dan pendapat masing-masing ahli, berikut pengertiannya.
Titik impas atau BEP adalah keadaan dimana jumlah pengeluaran yang diperlukan untuk biaya produksi sama dengan hasil penjualan. Dengan cara ini, bisnis yang Anda jalankan tidak menghasilkan untung atau rugi atau dalam artian telah mencapai titik impas.
Seperti dilansir Hubworks, menghitung BEP akan membantu Anda menentukan anggaran keuangan bisnis yang akan Anda jalani di masa depan, baik itu biaya produksi, perekrutan staf, atau jumlah keuntungan yang bisa diperoleh. .
Meskipun ini berarti usaha sedang berjalan yang berarti belum menghasilkan keuntungan, titik impas atau BEP ini memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat. Apalagi konsep ini bisa diterapkan baik untuk perusahaan kecil maupun besar.
Menurut Mulyadi, BEP didefinisikan sebagai BEP, yaitu keadaan dimana perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun menderita kerugian. Dengan kata lain, perusahaan dikatakan dalam keadaan ekuilibrium jika total pendapatan sama dengan total biaya. Atau jika kontribusi keuntungan hanya digunakan untuk menutupi pengeluaran.
Menurut Harahap, Break Even Point adalah suatu kondisi atau kinerja bisnis yang tidak ada untung atau ruginya. Artinya semua biaya yang dikeluarkan dapat ditutup dengan pendapatan dari suatu produk.
Pengertian Break Even Point menurut Purba adalah sesuatu yang didasarkan pada pernyataan itu. Misalnya, berapa unit output yang harus dijual untuk menutupi biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut.
Menurut Sigit, BEP adalah jumlah pendapatan yang dibutuhkan untuk menutup total biaya operasional yang dikeluarkan. Disinilah BEP adalah laba sebelum bunga dan pajak atau laba sebelum bunga.
Rony juga menyampaikan pendapatnya tentang BEP. Menurutnya, BEP merupakan alat manajemen untuk menentukan apakah nilai jualnya sama dengan biayanya. Akibatnya, bisnis tidak mendapat untung atau rugi.
Sedangkan menurut ahli Herjanto, Break Even Point adalah suatu analisis yang bertujuan untuk mencari kurva biaya dan pendapatan yang bernilai. Tidak heran itu disebut titik balik utama.
BEP atau Break Even Point digunakan untuk menganalisis perubahan harga jual, tingkat produksi, dan harga pokok barang. Analisis ini juga diperlukan bagi bisnis untuk menghitung tingkat keuntungan atau penjualan minimum agar bisnis tidak mengalami defisit.
Break Even Point berfungsi untuk menghitung target laba dari jumlah penjualan yang direncanakan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar produksi tetap menguntungkan. Analisis ini digunakan untuk mengukur dan menjaga tingkat produksi dan penjualan agar tidak jatuh di bawah BEP.
Berikut adalah beberapa fungsi dari Break Even Point atau BEP:
Inilah pembahasan Break Even Point atau BEP dan fungsinya untuk bisnis yang Anda jalani saat ini. Ini adalah fungsi dari break even point yang perlu diketahui pengusaha. Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan dalam menjalankan bisnis.