Hiperbola merupakan salah satu dari jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam percakapan, secara tidak sadar kita sering menggunakan majas hiperbola. Hal tersebut dikarenakan majas hiperbola penggunaannya sangat mudah.
Tujuan majas hiperbola dalam pembicaraan sehari-hari adalah untuk meyakinkan lawan bicaranya. Dalam suatu karangan bebas, majas hiperbola juga digunakan untuk meyakinkan pembaca.
Penulis dengan sengaja melebih-lebihkan sesuatu agar karya yang dibuatkan memiliki makna keindahan. Seperti jenis gaya bahasa dalam puisi misalnya, sering digunakan majas hiperbola.
Apa Itu Majas Hiperbola?
Kata hiperbola diambil dari bahasa Yunani hyperbole, yang artinya berlebih-lebihan. Sesuai dengan pengertiannya hiperbola adalah kalimat atau ungkapan dalam majas hiperbola bersifat melebih-lebihkan sesuatu hal.
Majas hiperbola adalah majas yang penggunaannya menggunakan kata kiasan yang bersifat melebih-lebihkan, membesar-besarkan, atu meninggikan sesuatu hal dari kenyataan yang sesungguhnya.
Majas hiperbola dalam kalimat merupakan salah satu bagian dari majas pertentangan paradoks. Ciri-ciri majas hiperbola adalah melebih-lebihkan suatu hal dari kenyataan yang sesungguhnya.
Contoh Majas Hiperbola dalam Kalimat
Majas hiperbola sering kita temukan dalam kalimat cerpen, puisi, prosa maupun karangan bebas lainnya. Terdapat berbagai macam jenis hiperbola yang digunakan.
Namun, prinsip penggunaan majas hiperbola tetap sama yaitu dengan melebih-lebihkan sesuatu.
Berikut ini terdapat macam-macam majas hiperbola dan contoh majas hiperbola dalam kalimat yang sering kita jumpai.
1. Membesarkan Hal dari Kenyataan
Majas
hiperbola jenis yang satu ini penggunaannya membesar-besarkan sesuatu hal dari
kenyataan yang sesungguhnya. Contoh majas hiperbola dalam kalimat yaitu:
- Cintaku padamu sedalam lautan, seluas samudra, seputih kapas, dan setinggi langit.
- Padahal semalam baru bertemu, siang ini mereka saling berjumpa seperti sudah seabad tidak bertemu.
- Kebiasaan masyarakat yang buruk karena membuang sampah sembarangan membuat tumpukan sampah di sungai setinggi gunung.
- Ketika ibu-ibu arisan sudah berkumpul, butuh waktu lebih dari seratus tahun untuk selesai bergosip.
- Aku harus datang tepat waktu ke sekolah pagi ini, tapi kakak kalau mandi lamanya seperti setahun.
- Aku heran hari ini melihat ibu belanja dari pasar membeli jeruk sebesar kepalaku.
- Air mata ibu membanjiri seluruh ruangan ketika mengetahui adik terjatuh dari motornya.
- Pemandangan di depan rumah nenek sangat menenangkan hati, seprti nyamannya di surga.
- Sedetik saja tidak bertemu, adik dan kakak akan saling mencari satu sama lain.
- Andai saja waktu dapat terulang kembali, aku akan selalu bersamamu di setiap menit dan detik yang tersisa.
2. Kata-kata yang Dramatis
Jenis
majas hiperbola dengan kata-kata dramatis dimaksudkan untuk mendramatisir
suasana. Contoh dalam kalimat yaitu:
- Kisah hidup orang tua yang tinggal di sebelah rumahku sangat menyayat hatiku.
- Kau telah menghancurkan hatiku hingga berkeping-keping dan membuatku tak berdaya.
- Ayah bekerja membanting tulang demi keluarga ini.
- Ibu harus ikut memeras keringat untuk membantu menambah penghasilan keluarga ini.
- Olahraga kali ini dilakukan di lapangan dengan panas terik, hal tersebut membuat siswa mandi keringat di pagi hari.
- Kakak terdiam seribu bahasa menanggapi pertanyaan Ayah sore itu.
- Ayah dan Ibu dibuat pusing tujuh keliling dengan kelakuan adik akhir-akhir ini.
- Suara petir itu menggelegar sampai-sampai menggetarkan tubuhku.
- Hujan yang turun kali ini sangat deras membuat halaman rumahku tergenang air seperti sungai.
- Saat kakak lewat aromanya semerbak bunga mawar di taman
3. Kalimat Cenderung Tidak Masuk Akal
Majas
hiperbola terkadang menggunakan kata-kata yang tidak masuk akal dalam kalimat. Contoh
dalam kalimat yaitu:
- Maling itu berlari secepat kilat sehingga petugas keamanan tidak dapat mengejarnya.
- Ayah dan Ibu bertekad akan menyekolahkan anak-anaknya setinggi mungkin dengan penuh perjuangan hingga titik darah penghabisan.
- Sampai habis air matanya selalu menerima kembali anaknya yang nakal itu.
- Wajah kakak sangat cantik tetapi sifatnya sedingin es terhadap semua laki-laki.
- Jantung Ayah hampir copot mendengar kakak dibawa ke kantor polisi sore itu.
- Menjelang hari raya harga bahan pokok justru serasa mencekik leher para ibu-ibu rumah tangga.
- Setengah mati aku cari ke sana ke mari, ternyata kacamataku menempel di kepalaku.
- Kata-kata yang diucapkan Ibu sungguh menusuk hatiku.
- Banjir kali ini membuat desa itu seperti sungai Nil di Mesir.
- Ulangan matematika kali ini sungguh memeras otakku, sulit sekali.
4. Kalimat bersifat Sugestif
Majas
hiperbola sugestif merupakan jenis majas hiperbola yang penggunaannya mampu
memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap lawan bicara atau pembaca. Contoh dalam
kalimat:
- Sungguh, kedipan matanya membuatku tergila-gila akan kecantikannya itu.
- Astaga, tubuh model itu kurus sekali, seperti tusuk gigi saja.
- Kemarau kali ini membuat desaku kering kerontang seperti padang pasir.
- Tatapan guru BK padaku pagi ini membuatku membeku tak berdaya.
- Harga cabai sekarang meroket setinggi langit.
- Pergaulan remaja di ibu kota mampu meracuni otak remaja, jadi harus hati-hati dalam memilij teman.
- Gunung akan kudaki, lautan akan kusebrangi demi dirimu.
- Api cintaku padamu selalu berkobar setiap saat.
- Muka Ayah merah darah seketika marah.
- Hatiku telah porak-poranda menghadapi sifatmu itu.
Demikian
macam-macam majas hiperbola dalam kalimat beserta contohnya dalam kehidupan
sehari-hari.