Daftar isi
Indonesia merupakan negara agraris, sebagai negara agraris Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat besar salah satunya adalah tanaman kelapa (cocos nucifera). Indonesia sebenarnya memiliki modal sosial yang cukup lengkap untuk menjadi sebagai negara maju. Dan di bawah ini adalah pendapat para ahli tentang Gotong Royong.
Manusia hanyalah merupakan sekumpulan individu yang tidak mampu untuk berfungsi. Menggunakan sistem sosial sebagai modal konseptual dalam menelaah masyarakat menunjukkan bahwa kehidupan manusia itu bukan suatu yang statis, tetapi bersifat dinamis.
Kehidupan masyarakat itu terdiri atas manusia-manusia yang melakukan hubungan dengan berbagai kepentingan dalam pola-pola kehidupan tertentu untuk mencapai tujuan bersama dalam pekerjaan.
E.B Taylor mengemukakan bahwa budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai angota masyarakat.
Gotong-royong atau saling membantu merupakan salah satu bentuk solidaritas dari masya-rakat tradisional. Semua masya-rakat saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Gotong-royong adalah bekerja bersama-sama, tolong-menolong, bantu-membantu.
Menurut Koentjaraningrat gotong-royong dibagi menjadi dua yaitu
Gotong-royong kerja bakti karena bukan merupakan kepentingan individual (per-orangan), tetapi merupakan kepentingan bersama, seperti: bersih desa, perbaikan jalan desa, dan perbaikan saluran air (selokan). Dan gotong-royong kerja dalam ketetanggaan, kekerabatan, ekonomi (per-tanian). Gotong-royong ini, terutama yang bersifat bukan spontan, (berasaskan timbal-balik).
Melakukan kegiatan tanpa pamrih dan menghindari imbalan dalam bentuk uang yang termaktub dalam peribahasa tersebut menjadi akar lahirnya istilah gotong royong dalam masyarakat. Kata gotong royong sendiri berasal dari Bahasa Jawa, gotong yang maksudnya memikul dan royong yang maksudnya secara bersama-sama.
Sehingga gotong royong ini disama artikan dengan bekerja sama dalam menyelesaikan suatu kegiatan tertentu yang menyangkut kegiatan bersama. Sistem ini sudah melembaga dalam masyarakat Indonesia semenjak zaman Kerajaan Hindu di Jawa, seperti Mataram Kuno dan Majapahit.
Dalam kehidupan, wawasan hidup seseorang, yakni gagasan, sikap, dan cita-cita hidupnya akan terwujud apabila memiliki ketahanan hidup yakni kemampuan, ketangguhan, dan keuletan untuk menjamin kelangsungan hidupnya yang jaya, sejahtera dan bahagia di dalam suatu usaha pengelolaan hidup yang serasi.
Syarat terjadinya Interaksi sosial, menurut Soerjono Soekanto, yakni harus ada kontak dan komonikasi diantara pihak-pihak yang menjalin Interaksi tersebut. Kontak dan komunikasi tersebut akan timbul apabila terdapat dua pihak atau lebih yang mempengaruhi dengan jalan saling memberi respons.