Daftar isi
- 1. Pengertian Tanah menurut J. J. Berzelius
- 2. Pengertian Tanah menurut Justus Von Liebig
- 3. Pengertian Tanah menurut Friedrich Fallou
- 4. Pengertian Tanah menurut Dokuchaiev
- 5. Pengertian Tanah menurut A. S. Thaer
- 6. Pengertian Tanah menurut Humphry Davy
- 7. Pengertian Tanah menurut C. F. Marbut
- 8. Pengertian Tanah menurut Ramman Jermana
- 9. Pengertian Tanah menurut Werner
- 10. Pengertian Tanah menurut Alfred Mistscherlich
- 11. Pengertian Tanah menurut Jacob S. Joffe
- 12. Pengertian Tanah menurut Thornbury
- 13. Pengertian Tanah menurut E. Saifudin Sarief
- 14. Pengertian Tanah menurut M. Isa Darmawijaya
- 15. Pengertian Tanah menurut James
- 16. Pengertian Tanah menurut Bremmer
- 17. Pengertian Tanah menurut Ensiklopedia Indonesia
- 18. Pengertian Tanah menurut Hilgard
- 19. Pengertian Tanah menurut Holo Simon
- 20. Pengertian Tanah menurut Ramann
- 21. Pengertian Tanah menurut Jafee
- 22. Pengertian Tanah menurut Soil Survey Staff
- 23. Pengertian Tanah menurut Schoeder
- 24. Pengertian Tanah menurut Jooffe dan Marbut
Tanah tempat kita berpijak di permukaan bumi ini sejatinya memiliki beberapa penamaan yang dalam artiannya dapat diketahui secara berbeda-beda.
Perbedaan dari sudut pandang ini tentu nya sangat bermacam-macam jenis dan juga artian.
Berikut ini adalah pengertian dari istilah tanah itu sendiri yang memiliki pemahaman dari beberapa sudut pandang oleh para ahli antara lain sebagai berikut.
Suatu tempat dan juga lingkungan yang tidak terlihat secara langsung atau pun juga tersembunyi, dimana di dalamnya terdapat suatu proses dekomposisi dan atau pun juga suatu reaksi kimia, merupakan apa yang dinamakan dengan sebutan tanah.
Suatu tabung yang di dalamnya terdapat proses reaksi, dengan memuat informasi mengenai jumlah dan juga jenis hara tanaman merupakan suatu artian dari istilah tanah.
Hal ini sesuai denga teori dari keseimbangan hara tanaman atau disebut juga dengan “Theory Balance of the Plan Naturation”.
Hasil daripada suatu proses yang berkaitan erat dengan pelapukan oleh parameter waktu yang secara pasti akan menggerus bebatuan yang keras dan juga proses dekomposisi pada daun merupakan apa yang disebut dengan istilah tanah.
Koneksi antara suatu pengartian daripada tanah itu sendiri yang tidak lepas dengan komposisi iklim, dan juga penggambaran sebagai suatu luasan pada zona geografis yang secara erat terhubung pula pula dengan lingkungan dan atau pun juga habitat dari tumbuhan yang ada.
Remah yang terlepas dan juga memiliki suatu komposisi unsur alam.
Penyediaan unsur hara bagi tanaman yang dinamakan dengan laboraturium tanah.
Lapisan terluar pada kerak planet bumi itu sendiri.
Bahan batuan yang berubah secara morfologi menjadi partikel kecil.
Bahan padar kering yang tertutup dengan lapisan hitam tipis.
Campuran bahan cair dan juga padat serta tidak terkecuali juga udara.
Benda alam yang tersusun secara horizon atas bahan kimia mineral dan organik.
Lapisan yang sejajar dengan permukaan bumi itu sendiri merupakan hal yang secara beriringan terjadi akibat dari proses fisika dan juga kimia yang tidak terelakkan.
Pelapukan pada sisa tumbuhan dan juga pelapukan pada sisa hewan yang menjadikan suatu media untuk terbentuknya cakupan pada apa yang disebut dengan tanah itu sendiri.
Padatan alam bebas yang secara berkesinambungan terbentuk dan juga terakumulasi di dalamnya akan membentuk suatu luasan penampang yang disebut juga dengan tanah.
Sistem bumi yang di dalamnya terdiri dari air yang secara alami, kemudian atmosfer yang menjadi inti fungsi, pada perubahan, dan juga kemantapan ekosistem itu sendiri.
Tempat terjadinya suatu peristiwa pelapukan yang terjadi secara kimia dan fisik pada tumbuhan dan juga pada hewan itu sendiri.
Pencampuran dari bebatuan yang ada pada bumi itu sendiri serta merupakan suatu sisa pada proses erosi dan juga pelapukan yang sifatnya sangat ditentukan oleh waktu itu sendiri, merupakan definisi dari tanah tersebut.
Material yang digunakan untuk dapat menjadi tempat tanaman, bersifat lepas dan juga bersifat agak kering merupakan apa yang dinamakan dengan tanah.
Proses pengindukan dari penampang luas daratan pada permukaan kerak bumi yang tidak terkecuali berada pada suatu penghalang merupakan suatu bentuk yang tidak terpisahkan dari apa yang kita sebut dengan tanah.
Lapisan terluar dari bumi itu sendiri yang merupakan suatu bentuk kepadatan dari sisa-sisa bahan organik dan juga beberapa campuran material batuan, merupakan suatu artian dari istilah yang dikenal dengan sebutan tanah.
Lapisan penyusun dari mineral dan juga bahan organik yang ada di dalamnya, merupakan suatu bentuk dari penampang tanah yang ada tersebut.
Terlepas dari kedalaman yang sifatnya bermacam-macam, dan juga mempertimbangkan faktor morfologi pada penampang daratan yang ada tersebut.
Penyusunan dari padatan, tidak terkecuali pula pada cairan dan juga gas, yang menempati suatu luasan dari penampang permukaan daratan merupakan apa yang dinamakan dengan istilah tanah itu sendiri.
Perumpamaan media yang digunakan untuk tempat hidup dan juga berkembang dari berbagai macam faktor lingkungan yang ada pada permukaan bumi sendiri.
Schoeder mengemukakan bahwa tanah tersebut tidak terlepas dari tiga fase dasar yang dari kesemuanya akan membawa suatu komposisi air, udara, bahan mineral, dan juga organik yang ada di dalamnya.
Pembentukan dan atau pun juga perwujudan dari alam khususnya daratan yang secara berkesinambungan membentuk suatu horizon dengan membawa suatu komposisi alam yang bermacam-macam merupakan pengartian dari istilah tanah itu sendiri.
Tidak terlepas dengan adanya suatu kondisi morfologi alam, kehidupan secara kategori biologisnya, dan juga terkait erat dengan sifat dasar dari komposisi kimia yang ada pada tanah itu sendiri.