Sejarah

13 Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Indonesia

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Islam merupakan agama yang diperkirakan telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 atau abad ke-8 dan berkembang secara masif pada abad ke-13. Masuknya agama Islam ke nusantara awalnya dibawa oleh pedagang Arab muslim, kemudian mereka menyebar hingga mulai berdirinya kesultanan Islam.

Keberadaan penyebaran agama Islam pada masa lalu dapat dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan sejarah bercorak islam yang masih tetap ada dan berdiri kokoh sampai saat ini, walaupun sudah berusia ratusan tahun.

Berikut ini 13 peninggalan sejarah bercorak Islam yang perlu diketahui, diantaranya

1. Masjid Agung Demak

Keberadaan Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan sejarah bercorak Islam dan menjadi jejak keberadaan penyebaran agama islam pada masa lalu. Masjid agung demak menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia.

Masjid ini didirikan oleh Raden Patah pada masa Kerajaan Demak di abad ke-15 Masehi. Dahulu, lokasi Masjid Agung Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali songo sebagai penyebar agama Islam di pulau Jawa.

Tidak hanya Masjid Agung Demak saja, terdapat beberapa peninggalan dari kerajaan demak seperti pintu bledeg, makam sunan kalijaga, soko guru dan pesantren.

2. Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam yang terletak di Surabaya dan sudah berdiri sejak 1421 silam. Masjid Sunan Ampel ini menjadi saksi sejarah syiar agama Islam di tanah air. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel dan sahabatnya, mbah Sonhaji dan mbah Sholeh.

Masjid Sunan Ampel ini memiliki arsitektur bangunan yang unik, dimana arsitekturnya menggabungkan corak Tiongkok dan juga Arab. Hal inilah yang menjadi bukti adanya toleransi yang tinggi saat itu.

3. Istana Kerajaan Ternate

Kerajaan ternate merupakan kerajaan Islam tertua yang berada di Kepulauan Maluku. Salah satu peninggalan sejarah yang bercorak Islam yaitu Istana Kerajaan Ternate yang merupakan kediaman Sultan Ternate yang bergaya abad ke-19.

Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan ketika masa Sultan Baabullah yang sudah memerintah sejak 1432 Masehi sampai 1486 Masehi. Istana Kerajaan Ternate ini masih ada sampai saat ini, bahkan ada beberapa peninggalan lainnya yaitu Masjid Jami Sultan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan Benteng Tolukko.

4. Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta

Peninggalan sejarah bercorak Islam selanjutnya yaitu Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta yang terletak di sebelah barat alun-alun utara Yogyakarta. Masjid ini dahulu menjadi tempat ibadah umat Islam dari Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Yogyakarta.

Keunikan dari Masjid Gedhe Kauman ini terletak dari dinding masjid yang terdapat batu kali putih yang pemasangannya tidak menggunakan semen dan unsur perekat lain, dan juga penggunaan kayu jati utuh yang telah berusia 200 tahun lebih.

5. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman adalah peninggalan sejarah bercorak Islam yang menjadi saksi dari penyebaran agama Islam di salah satu kerajaan Islam terbesar, Kerajaan Aceh Darussalam.

Masjid Baiturrahman didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda sebagai simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, dan perjuangan serta nasionalisme rakyat Aceh.

6. Makam Fatimah Binti Maimun

Tidak hanya masjid saja, peninggalan sejarah yang bercorak Islam selanjutnya yaitu Makam Fatimah Binti Maimun. Makam ini menjadi bukti paling tua mengenai awal kedatangan dan perkembangan Islam di Pulau Jawa, bahkan batu nisannya ditulis dalam bahasa Arab dengan huruf kaligrafi bergaya kufi, dan menjadi batu nisan tertua yang ditemukan di nusantara.

7. Koin Emas

Peninggalan sejarah bercorak Islam selanjutnya yaitu Koin Emas. Koin emas ini berasal dari Kerajaan Aceh yang terbuat dari emas murni dan menjadi koin emas tertua di Nusantara. Dalam koin emas ini, bertuliskan nama sultan pada masa itu dengan menggunakan huruf arab

Koin emas ini membuktikan perkembangan Islam di Aceh. Koin emas ini digunakan sebagai alat pembayaran pada masa Kerajaan Aceh dan dicetak oleh Sultan Muhammad yang memerintah sekitar 1297-1326 Masehi.

8. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Salah satu peninggalan kerajaan islam selanjutnya yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton ini merupakan istana resmi kesultanan Ngayogyakarta hadiningrat yang berada di kota Yogyakarta. Keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai keraton Yogyakarta yang baru berdiri dari pecahan keraton Surakarta Hadiningrat dari Mataram Islam Surakarta atau Kerajaan Surakarta.  Pada kompleks bangunan keraton sampai saat ini masih digunakan sebagai tempat tinggal sultan. Saat ini keraton ini menjadi salah satu objek wisata di kota Yogyakarta.

9. Pesantren

Peninggalan kerajaan islam yang bercorak islam yaitu pesantren. Pesantren menjadi salah satu tempat dalam menyebarkan dan memberi pengajaran mengenai islam di indonesia. Pesantren pertama kali didirikan pada masa Sunan Ampel di tanah jawa dan daerah madura.

Kemudian seiring berjalannya waktu, pesantren berkembang dengan pesat di indonesia saat ini dan melahirkan santri dan santriwati terpelajar.

10. Hikayat Raja Pasai

Peninggalan selanjutnya yaitu Hikayat Raja Pasai. Hikayat Raja Pasai adalah sebuah karya dalam bahasa Melayu yang menceritakan kerajaan Islam pertama di Nusantara, yaitu Samudera Pasai yang berada di Aceh.

Dalam hikayat ini diceritakan bahwa Merah Silu bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang mengislamkannya. Kemudian, Merah Silu menjadi Sultan Pasai pertama dengan nama Malik al-Saleh.

11. Babad Demak

Babad Demak merupakan sebuah buku yang menceritakan sejarah Demak dimulai dari silsilah Nabi Adam yang mempunyai putra Nabi Sis. Tidak hanya itu, babad demak juga menjelaskan Brawijaya Majapahit mempunyai putra Raden Patah yang naik tahta di Demak sampai dengan runtuhnya kerajaan tersebut. Buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa pengantar dan aksara Jawa.

12. Babad Tanah Jawa

Babad Tanah Jawa adalah kumpulan naskah yang berisi sejarah raja-raja yang pernah berkuasa di Pulau Jawa, dan silsilah raja-raja kerajaan Mataram Islam, raja-raja Pajajaran, Majapahit, Demak, dan Pajang. Buku ini dibuat dalam bentuk tembang Jawa dan buku ini selalu terlibat dalam setiap kajian mengenai hal-hal yang terjadi di tanah Jawa, sehingga buku ini disebut sebagai Babon Kerajaan Mataram Islam.

13. Babad Cirebon

Babad Cirebon merupakan sebuah buku yang menceritakan perkembangan kesultanan Cirebon dari awal sampai masa penjajahan Inggris di Pulau Jawa. Babad Cirebon juga menceritakan tentang tokoh sunan Gunung Jati yang merupakan seorang penyebar agama Islam di Jawa Barat dan pendiri kesultanan Cirebon.