Daftar isi
Pencemaran udara banyak ditemui di kota-kota besar, seperti Jakarta. Pencemaran udara merupakan sesuatu yang buruk dan harus segera ditangani oleh masyarakat-masyarakat disekitar.
Namun, sebelum itu apakah sudah tahu dengan pengertian pencemaran udara? Pencemaran udara yaitu masuknya substansial baru dalam udara disekitarnya yang mana menyebabkan kerusakan pada makhluk hidup dalam jangka waktu pendek maupun panjang.
Pencemaran udara menimbulkan ketidaknyamanan disekitar masyarakat. Maka dari itu, perlu diatasi segera. Namun, dalam mengatasi pencemaran udara setiap orang harus tahu penyebabnya.
Kira-kira apa penyebab pencemaran udara? Inilah penyebabnya, di antaranya sebagai berikut:
Salah satu penyebab yang menjadikan pencemaran udara besar-besaran adalah banyaknya asap yang dihasilkan oleh transportasi.
Biasanya asap transportasi ini dihasilkan oleh kendaraan pribadi. Maka dari itu, banyak sekali asap-asap yang menumpuk dan mengurangi kebersihan udara disekitar.
Baik mobil maupun motor mengeluarkan gas beracun seperti halnya karbon monosikda. Karbon monoksida yang memenuhi ruang udara mampu merusak kondisi di lingkungan dan menimbulkan gangguan pernapasan.
Pencemaran udara banyak terjadi karena kegiatan pertambangan. Kegiatan pertambangan biasanya menghasilkan gas-gas beracun yang dapat menyebar cepat ke udara.
Biasanya dalam kegiatan pertambangan terdapat banyak debu dan gas-gas yang bercampur. Pelepasan bahan-bahan tersebut melalui udara. Hal ini terjadi karena dalam proses kegiatan pertambangan terdapat ekstrasi bawah bumi yang memanfaatkan mesin produksi berat.
Banyaknya penggunaan mesin produksi berat dalam pertambangan akan banyak memproduksi bahan-bahan berbahaya bagi lingkungan disekitar. Peningkatan pencemaran udara semakin tinggi dan dampak negatifnya dapat dirasakan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan di sekitarnya.
Salah satu penyebab pencemaran udara saat ini adalah menggunakan listrik secara berlebih. Mengapa bisa menggunakan listrik malah menyebabkan pencemaran udara? Karena, di Indonesia bahan bakar listrik memanfaatkan batu bara maupun gas alam.
Batu bara maupun gas alam sendiri menghasilkan limbah, limbah-limbah yang dihasilkan oleh bahan bakar tersebut dilepaskan melalui udara. Jadi, sudah menjadi hal umum bahwasannya listrik menyebabkan pencemaran udara meningkat.
Bahkan, tidak hanya masalah limbah bahan bakar listrik. Ada juga bahaya lain dari penggunaan listrik berlebih. Ketika pembakaran bahan bakar listrik tidak dilakukan secara sempurna mampu menciptakan efek gas yang lebih berbahaya untuk makhluk hidup di sekitarnya, seperti nitrogen dan karbon dioksida. Gas-gas tersebut memberikan efek negatif bagi manusia, tumbuhan, dan hewan.
Limbah yang dihasilkan oleh pihak rumah tangga sendiri mampu menyebabkan pencemaran udara. Mengingat bahwasannya banyak sekali sampah yang dihasilkan, seperti bungkus pewangi, makanan instan, maupun bungkus benda-benda mandi.
Biasanya, masyarakat banyak membuang sampah lalu dibakar ditempat terbuka. Kegiatan pembakaran ini mampu menimbulkan polusi udara.
Mengapa bisa? Tentu saja karena pembakaran ini menghasilkan asap yang mana berbahaya untuk tubuh manusia.
Tak sedikit masyarakat yang menghisap rokok. Rokok yang dihisap menghasilkan asap yang mana dilepaskan secara langsung ke udara.
Asap rokok yang membahayakan bagi perokok pasif ini mampu mencemari udara disekitarnya. Namun, kondisi ini jarang disadari oleh perokok aktif.
Saat ini salah satu solusi untuk perokok agar tidak mencemari lingkungan dan memberikan dampak negatif bagi perokok pasif adalah merokok di ruangan khusus untuk merokok.
Penyebab adanya pencemaran udara adalah penebangan hutan liar. Mengingat bahwasannya hutan adalah paru-paru dunia agar semuanya berjalan dengan balanced.
Apabila terjadi penebangan hutan secara liar dalam jangka waktu yang panjang, hal ini bisa menyebabkan beberapa dampak negatif, mulai dari kurangnya pengoptimalan pengelolaan udara bersih dan daerah resapan air semakin tipis.
Gunung yang meletus mampu menyebabkan pencemaran udara saat ini. Biasanya pada saat menjelang gunung api meletus ada erupsi yang keluar.
Erupsi gunung ini menyebabkan pencemaran udara, namun ini diluar kendali manusia. Sehingga, pencemaran udara kali ini disebabkan oleh kondisi alam yang sedang tidak baik-baik saja.
Saat terjadi penyemburan erupsi ada abu vulkanik yang ikut keluar. Abu vulkanik yang dikeluarkan memiliki senyawa berbahaya, risiko dari pengeluaran senyawa-senyawa ini menyebabkan polusi udara.
Sampah banyak dibuang oleh masyarakat secara sembarangan. Biasanya ada titik untuk membuang sampah sembarangan dan akhirnya sampah tertimbun.
Sampah yang ditimbun oleh masyarakat ini menyebabkan bau-bau tidak sedap. Bahkan, menganggu saluran pernapasan manusia. Apabila tidak ada solusi yang ditindaklanjuti saat ini, sampah yang tertimbun akan menyebabkan pencemaran udara dan berdampak negatif bagi makhluk hidup disekitarnya.
Gas yang dihasilkan oleh timbunan sampah adalah gas metana. Gas ini apabila dihirup oleh manusia secara tidak langsung berbahaya untuk tubuh.
Penyebab adanya pencemaran udara adalah masyarakat yang menggunakan bahan-bahan pertanian secara berlebih, salah satu bentuknya adalah penggunaan pupuk dan pestisida berlebih.
Di dalam bahan pertanian ada beberapa zat berbahaya seperti NH3, NH3 ini memberikan dampak negatif terhadap atmosfer bumi. Gas-gas ini mengakibatkan pencemaran udara dan hujan asam.
Itulah penyebab pencemaran udara, ada yang disebabkan oleh manusia dan kondisi alam. Pencemaran udara yang terjadi di bumi berdampak bagi makhluk hidup di sekitarnya.
Maka dari itu, setiap manusia harus berusaha untuk meminimalisir pencemaran udara melalui pengurangan penggunaan bahan-bahan pertanian, pembuangan sampah yang sesuai dengan pengelolaan, dan mengurangi pemotongan hutan ilegal.