Daftar isi
Ekonomi memiliki peranan penting dalam kehidupan. Dalam kehidupan manusia memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan. Uang dapat dihasilkan dengan cara melakukan kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu saja.
Di dalam kegiatan ekonomi terdapat siklus kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia. Seperti kegiatan melakukan produksi, distribusi dan konsumsi. Ekonomi tidak dapat dipisahkan dari kehidupan.
Berikut ini peran ekonomi dalam bidang sosial budaya.
Di dalam kehidupan sebagai seorang manusia tentunya memiliki beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan diartikan sebagai segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dalam kehidupan. Berbeda halnya dengan keinginan. Kebutuhan jika tidak terpenuhi maka akan menganggu jalannya kehidupan.
Lain halnya dengan keinginan yang jika tidak terpenuhi tidak akan apa-apa. Kebutuhan dibedakan menjadi yakni kebutuhan primer, sekunder dan tersier.
Kebutuhan primer merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Contohnya seperti makan, minum, pakaian dan lainnya. Jika manusia tidak makan maka manusia bisa meninggal. Maka dari itu, kebutuhan ini tidak bisa ditinggalkan. Kebutuhan primer berkaitan erat dengan sandang, pangan dan papan.
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Kebutuhan ini menjadi pelengkap kebutuhan primer. Jika di kebutuhan primer manusia memerlukan rumah, maka pada kebutuhan sekunder manusia memerlukan peralatan rumah tangga untuk mengisi rumah.
Terakhir, kebutuhan tersier adalah kebutuhan akan barang-barang mewah. Kebutuhan ini tidak harus terpenuhi karena berkaitan dengan keinginan. Contoh dari kebutuhan tersier seperti kebutuhan akan barang mewah seperti tas, mobil, baju, perhiasan dan lainnya.
Biasanya kebutuhan ini terpenuhi jika orang tersebut bergelimpangan harta. Pada dasarnya manusia memiliki 5 kebutuhan dasar yang harus dipenuhi sebagaimana yang dijelaskan oleh Abraham Maslow. Lima kebutuhan dasar itu meliputi kebutuhan fisiologis, cinta, keamanan, harga diri, dan aktualisasi diri.
Kebutuhan fisiologis meliputi kebutuhan sehari-hari seperti rumah, makan, minum dan lainnya. Kebutuhan akan cinta maksudnya dalam menjalankan kehidupan manusia memerlukan kasih sayang dari orang-orang sekitar.
Dapat kita bayangkan jika manusia tidak memiliki support system selama dirinya hidup. Kebutuhan akan rasa aman diartikan sebagai kebutuhan terhindar dari hal-hal yang membahayakan. Manusia cenderung memilih lingkungan yang aman untuk dirinya dan keluarganya.
Kebutuhan akan harga diri dimaksudkan dengan manusia memiliki harga diri yang harus dihargai oleh orang lain. Terakhir kebutuhan akan aktualisasi diri diartikan sebagai kebutuhan akan pengembangan diri. Maksudnya manusia memerlukan fase di mana untuk mengupgrade dirinya menjadi pribadi yang lebih baik.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia memerlukan uang. Uang tidak akan lepas dari kegiatan ekonomi. Untuk mendapatkan uang manusia harus bekerja. Dengan uang manusia bisa memenuhi kebutuhannya seperti makan, minum dan lainnya.
Sebagai contoh, saat manusia memerlukan makanan, maka dia harus membeli makanan tersebut. Makanan yang dijual di pasar atau toko memerlukan proses yang panjang. Makanan itu harus dibuat terlebih dahulu, lalu dipasarkan hingga sampai ke tangan konsumen.
Pada mulanya makanan akan diproduksi oleh seorang produsen. Lalu setelah proses produksi selesai, makanan akan didistribusikan ke tangan konsumen melalui seorang distributor.
Setelah itu baru makanan dapat sampai ke tangan konsumen melalui pasar, toko, swalayan dan sebagainya. Maka dari itu, pemenuhan kebutuhan tidak bisa dilepaskan dengan kegiatan ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus melalui berbagai kegiatan ekonomi.
Kesejahteraan masyarakat merupakan impian dari suatu pemerintahan. Masyarakat yang sejahtera dapat dilihat dari berbagai aspek seperti kesehatan, pendidikan, angka kelahiran, angka kematian, pendapatan, angka kriminalitas dan sebagainya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yakni melalui ekonomi.
Ekonomi dapat membantu masyarakat mencapai kehidupan yang sejahtera. Hal ini dikarenakan salah satu indikator dari Kesejahteraan masyarakat adalah meningkatnya pendapatan. Peningkatan pendapatan dapat didapatkan dari kegiatan ekonomi.
Angka masyarakat yang produksi dan masyarakat yang tidak produktif menjadi bahan pertimbangan peningkatan pendapatan masyarakat. Jika jumlah masyarakat yang produktif lebih banyak, maka akan semakin banyak manusia yang berkerja.
Bisa kita bayangkan jika di suatu rumah semua anggota keluarganya merupakan manusia produktif maka tidak akan tumpang tindih beban dan pendapatan. Sebab, pendapatan yang dihasilkan dari banyak sumber. Namun, hal ini tidak selalu berbanding lurus.
Sedikitnya lapangan pekerjaan pun dapat mempengaruhi hal ini. Sekalipun banyak masyarakat yang produktif namun lapangan pekerjaan sedikit maka tidak akan dapat meningkatkan pendapatan. Sebaliknya hal ini justru akan menjadi boomerang dan menimbulkan masalah baru yakni meningkatnya pengangguran.
Kesejahteraan masyarakat dapat menyebabkan terhindar masalah-masalah sosial lainnya. Saat suatu negara memiliki angka Kesejahteraan yang tinggi, maka hal-hal baik lain pun akan mengiringi. Seperti meningkatnya kualitas pendidikan, angka harapan hidup, berkurangnya pengangguran dan berkurangnya kejahatan.
Namun, sebaliknya jika di suatu negara kesejahteraan masyarakatnya kurang maka akan banyak masalah yang ditimbulkan. Seperti angka kriminalitas yang tinggi. Angka kriminalitas yang tinggi disebabkan karena banyaknya pengangguran.
Sulitnya mencari kerja membuat seseorang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang. Tidak hanya itu, kurangnya kesejahteraan juga berdampak pada kualitas sumber daya manusia. Keterbatasan finansial membuat masyarakat serba terbatas dalam berbagai hal seperti pendidikan, kesehatan, kesejahteraan keluarga dan sebagainya.
Kesejahteraan masyarakat masih menjadi PR bagi beberapa negara termasuk Indonesia. Masih banyak masyarakat yang hidup dalam garis kemiskinan. Kesejahteraan masyarakat bukan hanya menjadi tugas pemerintah melainkan tugas bersama.
Berbagai elemen masyarakat harus bahu membahu memecahkan masalah ini. Salah satunya dengan cara membantu sesama. Contohnya kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan. Peningkatan lapangan pekerjaan menjadi harapan bagi masyarakat yang tengah kebingungan mencari pekerjaan.
Saat mereka mendapatkan pekerjaan, paling tidak ada sektor yang diandalkan untuk membiayai kebutuhan. Dengan begitu, fungsi keluarga dapat berjalan dengan baik. Masyarakat dapat hidup dengan sejahtera.
Status sosial merupakan kedudukan seseorang di masyarakat. Status sosial sangat penting sekali bagi seseorang. Sebagaimana salah satu kebutuhan yang dipaparkan oleh Abraham Maslow yakni harga diri, manusia selalu mengedepankan harga dirinya.
Dia tidak ingin seseorang menginjak harga dirinya. Salah satu cara untuk meningkatkan harga diri adalah dengan menaikkan status sosial. Zaman dulu status sosial sangat terlihat sekali. Kita mengenal istilah keluarga bangsawan dan rakyat jelata.
Perbedaan perlakuan itu sangat bisa dirasakan dengan jelas. Seseorang yang memiliki tingkat ekonomi dan kedudukan yang lebih akan lebih dihargai dibandingkan seseorang yang biasa saja. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya status sosial bagi seseorang.
Meskipun dewasa ini, status sosial tidak begitu terlihat namun masyarakat masih menganggap hal itu penting. Perbedaan perlakuan masih bisa dirasakan oleh sebagian masyarakat. Status sosial bisa didapatkan dengan berbagai cara seperti melalui harta, kedudukan atau jabatan, akademik dan kecantikan.
Tidak heran jika orang berlomba-lomba untuk mendapatkan salah satu diantaranya. Hal-hal tersebut dianggap sebagai sebuah previllage atau keistimewaan. Salah satu cara untuk meningkatkan status sosial adalah dengan meningkatkan ekonomi.
Saat seseorang memiliki harta yang berlebih biasanya akan lebih dihargai oleh masyarakat. Sebaliknya jika dia hanya orang biasa, maka akan diperlakukan biasa saja. Pembedaan perlakuan inilah yang menjadi landasan seseorang untuk dapat meningkatkan ekonominya.
Ekonomi dapat menjadi faktor pemicu bagi timbulnya kriminalitas. Seseorang akan menghalalkan berbagai macam cara saat dirinya terjepit termasuk ketika dia kesulitan ekonomi. Saat seseorang kesulitan ekonomi dan tidak ada lagi yang bisa diandalkan maka dia akan berbuat nekat dengan jalan kriminal.
Meningkatnya angka kriminalitas bukan hanya disebabkan karena faktor keamanan yang berkurang melainkan juga karena berkurangnya kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat berbanding lurus dengan tingkat kriminalitas.
Saat suatu negara mengalami kesulitan ekonomi dapat dilihat akan banyak terjadi kasus kriminal di mana. Tingkat kriminalitas dapat dicegah dengan cara meningkatkan ekonomi masyarakat. Saat sektor ekonomi terpenuhi, tingkat kriminalitas akan semakin berkurang.
Di zaman sekarang dengan mencari pekerjaan yang sulit, masyarakat menginginkan cara yang instan untuk mendapatkan uang. Maka dari itu, semakin banyak penipuan yang dilakukan di mana-mana. Keinginan untuk mendapatkan uang secara instan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab sebagai jalan untuk melakukan kejahatan.
Masyarakat yang mudah tergiur dengan iming-iming cara menjadi kaya dengan instans akan dengan mudah dimanipulasi. Maka tak heran jika banyak investasi bodong, penggandaan uang dan sebagainya. Padahal hal itu jika dipikirkan secara logis sangat tidak masuk akal.
Tidak ada cara untuk mendapatkan uang banyak dengan cara digandakan. Tidak ada investasi yang bisa menghasilkan berkali-kali lipat banyaknya dengan cara instans. Namun, karena tertutup dengan keinginan itu membuat seseorang mudah ditipu.
Sekarang ini terjadi peningkatan angka perceraian. Salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya angka perceraian di masyarakat adalah disebabkan karena faktor ekonomi. Kegagalan secara finansial membuat banyak rumah tangga memilih menyerah.
Hidup terlilit dengan hutang dan jerat rentenir tak jarang menjadi masalah bagi masyarakat kalangan bawah. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan, membuat para kepala rumah tangga frustasi. Alhasil, hal tersebut menjadi sumbu pertengkaran di antara suami dan istri.
Tidak adanya pemasukan namun kebutuhan semakin bertambah membuat perselisihan kerap terjadi bahkan setiap hari. Alhasil, jalur pendek pun ditempuh melalui perceraian. Mereka tidak sanggup mempertahankan pernikahan karena terhimpit beban ekonomi.
Perceraian yang disebabkan faktor ekonomi bukanlah solusi atas permasalahan. Namun, cara ini banyak ditempuh oleh masyarakat. Tidak hanya yang memiliki umur pernikahan seumur jagung, umur pernikahan lama pun ternyata tidak menjamin. Tetap saja kalah karena faktor ekonomi.
Maka dari itu, ekonomi sangat berperan penting dalam keluarga. Keluarga yang sejahtera sangat minim dari kasus perceraian. Meskipun masih terdapat banyak faktor lain yang bisa menyebabkan perceraian. Namun, dengan menjadi keluarga yang sejahtera dan mampu secara ekonomi, paling tidak meminimalisir angka perceraian.