5 Perbedaan Berpikir Diakronik dan Sinkronik yang Harus dipahami

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Salah satu kemampuan berpikir yang diperlukan untuk memahami suatu peristiwa sejarah adalah kemampuan berpikir diakronik dan sinkronik yakni memahami sejarah berdasarkan konsep waktu.

Keduanya memiliki beberapa perbedaan mendasar berdasarkan pengertian, tujuan, ciri, penggunaan, dan cara pengkajian.

1. Berdasarkan Pengertian

Istilah diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu diachronic yang terdiri atas dua kata yaitu dia yang artinya melampaui dan chronicus atau khromos yang artinya waktu.

Jadi yang dimaksud dengan berpikir diakronik adalah berpikir mengenai peristiwa sejarah secara menyeluruh dalam runtutan waktu yang panjang namun dalam ruang yang terbatas.

Bagaimana dengan sinkronik? Istilah sinkronik juga berasal dari bahasa Yunani yaitu syn yang artinya dengan dan chromos yang artinya waktu.

Jadi berpikir sinkronik berarti berpikir mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa.

2. Berdasarkan Tujuan

Tujuan berpikir diakronik adalah untuk melihat perubahan yang terjadi dalam proses perkembangan peristiwa sejarah.

Adapun tujuan berpikir sinkronik adalah untuk memahami peristiwa dengan cara memperluas ruang dan mementingkan struktur dalam suatu peristiwa sejarah.    

3. Berdasarkan Ciri

Berpikir diakronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Berpikir secara menyeluruh dalam runtutan waktu yang panjang
  • Mementingkan proses peristiwa sejarah
  • Diperlukan konsep periodisasi dan kronologi

Adapun berpikir sinkronik memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Mempelajari peristiwa sejarah dalam kurun waktu yang singkat namun meliputi aspek ruang yang lebih luas
  • Lebih mementingkan keluasan ruang dalam suatu peristiwa
  • Diperlukan teori dan konsep ilmu sosial

4. Berdasarkan Penggunaan

Berpikir diakronik merupakan cara berpikir yang khas sejarah. Karena itu, konsep berpikir diakronik banyak digunakan dalam ilmu sejarah.

Adapun berpikir sinkronik merupakan cara berpikir yang khas ilmu-ilmu sosial. Karena itu, konsep berpikir sinkronik banyak digunakan dalam ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi termasuk ilmu sejarah.

5. Berdasarkan Cara Pengkajian

Dalam berpikir diakronik, suatu peristiwa sejarah umumnya dikaji secara lebih mendalam secara kronologis atau sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa. Dal hal ini, beberapa pertanyaan yang biasa muncul adalah sebagai berikut.

  • Kapan dan bagaimana suatu peristiwa itu terjadi?
  • Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya peristiwa tersebut?
  • Bagaimana kondisi masyarakat sebeum peristiwa tersebut terjadi?
  • Bagaimana perkembangan selanjutnya?

Adapun dalam berpikir sinkronik, suatu persitiwa sejarah umumnya dikaji dengan cara membandingkan dan mencari persamaan dari peristiwa lain yang sejenis dengan mengabaikan waktu dan tempat terjadinya peristiwa.

Misalnya, latar belakang terjadinya Perang Dunia 1 dibandingkan dan dicari persamaannya dengan latar belakang terjadinya Perang Dunia 2 dengan mengabaikan waktu dan tempat terjadinya kedua peristiwa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn