Bahasa Indonesia

5 Perbedaan Novel Dan Roman

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ada beragam jenis karya sastra yang perlu kita ketahui, beberapa di antaranya yakni novel dan roman. Sekilas kedua karya sastra berbentuk prosa tersebut tidak memiliki perbedaan. Akan tetapi jika diperhatian lebih lanjut, antara novel dan roman banyak ditemukan ketidaksamaan.

Dan untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan antara novel dan roman, berikut penjelasan keduanya:

Berdasarkan Pengertian

Novel

Merupakan suatu karangan yang menceritakan peristiwa luar biasa, sebab hanya memuat cerita berdasarkan pada konflik hidup yang amat menonjol. Menceritakan tokoh sejak kecil sampai dengan dewasa dianggap tidak penting.

Konflik batin untuk para tokoh menjadi tujuan utama dari cerita pada novel. Oleh karena itu, plot cerita menjadi lebih erat, tunggal serta menarik.

Roman

Merupakan suatu karangan mengenai kehidupan manusia tentang pengalaman, sifat, pengaruh ekonomi, adat istiadat, politik, kehancuran dan keberhasilan, hingga pandangan hidup masyarakat seluas-luasnya.

Dalam hal ini tokoh utama diceritakan sebagai tokoh yang dimunculkan sejak kecil hingga dewasa, tidak jarang sampai tokoh meninggal dunia. Memiliki tokoh bawahan yang banyak, sehingga ada kemungkinan terjadi plot ganda.

Ceritanya disampikan secara mendalam dan terperinci serta penuh dengan nasehat dan pesan moral dari para tokoh positif.

Berdasarkan Ciri-Ciri

Novel

Novel adalah suatu karya sastra yang ditulis menggunakan alur yang cukup kompleks, latar belakang yang dipakai luas, karakter atau penokohan yang detail, serta waktu yang lama. Novel juga dapat diartikan sebagai prosa panjang yang mengandung rangkaian cerita seseorang di mana orang di sekitarnya menonjolkan sifat dan watak setiap pelaku.

Adapun ciri-ciri dari novel yakni:

  • Gaya penulisan dari novel menggunakan narasi dan deskripsi.
  • Pada umumnya panjang cerita lebih dari 40.000 – 100.000 kata. Terkadang ada yang mencapai 250.000 kata.
  • Rata-rata jumlah halaman mencapai 150 – 300 halaman.
  • Waktu atau durasi baca per novel sekitar 2 jam atau lebih.
  • Alur cerita dan adegan-adegan disampaikan secara perlahan serta bertahap.

Roman

Roman termasuk karya sastra yang berbentuk cerita epik panjang. Sebagian besar roman ditulis dengan alur panjang, latar belakang yang terpusat, penokohan atau penggambaran karakter sangat mendetail, serta latar waktu yang digunakan dilakukan secara perlahan dengan bertahap. Roman juga dapat diartikan sebagai “kisah percintaan”.

Dan berikut ciri-ciri dari roman antara lain:

  • Menceritakan kisah tokoh mulai dari lahir sampai meninggal dunia.
  • Cerita disampaikan secara berseri sekitar 40.000 – 80.000 kata. Terkadang ada juga yang mencapai 100.000 kata.
  • Jumlah halaman mencapai sekitar 60 – 100 halaman.
  • Durasi atau waktu membaca per satu roman rata-rata mencapai 1,5 – 2 jam bahkan lebih.
  • Pengkisahan dan juga adegan diceritakan secara subjektif berdasarkan pada pandangan pengarang. Dalam hal ini menitikberatkan pada daya hayal dari pengarang.

Antara novel dan roman adalah karya sastra yang tentunya memiliki perbedaan. Berdasarkan pengertian dalam sastra Jerman, ada beberapa hal yang membedakan novel dengan roman:

  • Novel ditulis menggunakan banyak repertoar atau realitas eksternal dalam sebuah kejadian historis.
  • Sedangkan roman adalah cerita yang dijabaran dengan panjang lebar, mengkisahkan tokoh dan peristiwa fiktif. Berbeda dengan novel yang merupakan sebuah cerita yang mengkisahkan peristiwa dengan panjang cerita melebihi cerpen namun lebih pendek dari roman.
  • Jika dilihat dari kedalaman cerita, novel hanya terfokus pada suatu peristiwa luar biasa pada kehidupan tokoh cerita. Peristiwa tersebut menimbulkan krisis atau pergolakan batin yang dapat mengubah nasib tokoh tersebut. Sedangkan pada roman, menceritakan secara kronik kehidupan tokoh secara lebih terperinci dan juga mendalam.

Berdasarkan Alur Cerita

Novel

Untuk alur cerita pada novel termasuk kompleks. Pada umumnya alur menceritakan tentang seluruh perjalanan hidup dari tokoh. Atau dengan kata lain hanya menonjolkan bagian-bagian yang terdapat konflik atau masalah di dalamnya.

Roman

Roman memiliki alur cerita yang sangat kompleks. Terkadang alur cerita dimulai dari tahap lahir, dewasa sampai dengan tahap kematian dari tokoh. Semua hal tersebut diceritakan secara mendetail.

Berdasarkan Karakteristik Tokoh

Novel

Karakteristik dari tokoh diceritakan cukup mendetail, akan tetapi tidak keseluruhan karakter dari tokoh dapat diceritakan, hanya sebagian besar saja.

Roman

Karakter tokoh disampaikan dengan sangat mendetail. Mulai dari sifat baik hingga buruknya. Bahkan karakter tersebut sudah diceritakan saat tokoh masih kecil hingga meninggal dunia.

Berdasarkan Konflik

Novel

Konflik yang ditimbulkan pada cerita novel sangat lengkap. Konflik tidak hanya berupa batik saja namun juga fisik. Terkadang konflik pada novel dapat mengubah nasib tokoh.

Roman

Tidak berbeda jauh dengan novel konflik pada roman juga disampaikan dengan sangat lengkap, termasuk konflik batin dan konflik fisik. Bahkan tidak jarang pada roman konflik diceritakan secara tragis.

Konflik pada roman juga dapat mengubah nasib tokoh, akan tetapi perubahan nasib diceritakan secara tragis.

Maskipun saat ini, pengertian novel dan roman tidak memiliki perbedaan atau dianggap sama. Ada beberapa pertimbangan dasar yang menyebabkan keduanya diasumsikan sama, yakni:

  • Istilah roman berasal dan dipergunakan di Belanda dan Perancis. Kemudian istilah tersebut masuk ke Indonesia sebab sastra Indonesia saat sebelum Perang Dunia II banyak dipengaruhi oleh sastra Belanda. Karena di saat yang sama Belanda sedang menguasai Indonesia sehingga pengaruh Belanda sangat kuat.
  • Sedangkan istilah novel baru digunakan di Indonesia setelah merdeka. Kata “novel” merupakan hasil dari pengaruh sastra Inggris yang tidak mengenal istilah roman.
    Seiring berjalannya waktu, banyak sastra yang berasal dari Inggris masuk ke Indonesia. Dan secara bertahap telah berhasil menggeser istilah roman.
  • Novel memiliki jumlah halaman yang lebih tipis. Hal ini disebabkan karena plot yang cendrung padat jika dibandingkan dengan roman. Meskipun demikian, perbedaan tersebut tidak dapat dijadikan acuan sebab dewasa ini ada banyak cerita yang memiliki plot longgar serta berkembang tetapi dikatakan sebagai novel.
  • Balai pustaka sendiri yang bertugas sebagai penerbit, menyebut roman untuk cerita yang diterbitkan sebelum Indonesia merdeka. Di tahun 1950-an, balai pustaka menerbitkan cerita tanpa adanya aturan yang ketat dengan perhitungan sebutan novel atau roman. Justru banyak pihak yang menyebutnya sebagai novel.