Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran berupa volume, jumlah, dan massa sel. Pertumbuhan bersifat kuantitatif irrevisible yang terjadi pada proses pemanjangan atau penambahan diameter batang dan akar.
Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi 2 yaitu :
Pertumbuhan primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas meristem primer. Pertumbuhan primer dimulai ketika perkecambahan. Perkecambahan adalah proses keluarnya radikula dari dalam biji yang diawali dengan proses imbibisi. Perkecambahan dibedakan menjadi dua, yaitu :
Epigeal : katiledon terangkat ke atas permukaan tanah karena pemanjangan hipokotil, terjadi pada tanaman dikotil.
Hipogeal : kotiledon tetap berada di dalm permukaan tanah, tunas terminal terdorong ke permukaan tanah karena pemanjangan epikotil, terjadi pada tanaman monokotil.
Pertumbuhan primer berdasarkan aktivitasnya
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
Daerah pembelahan sel : terdapat di bagian ujung batang atau akar dan terjadi perbanyak sel.
Daerah perpanjangan sel : terdapat di bagian belakang daerah pembelahan sel dan terjadi perubahan ukuran sel menjadi memanjang.
Daerah diferensiasi : terdapat di belakang daerah perpanjangan sel dan sel-sel berkembang menjadi berbagai tipe yang khusus.
Pertumbuhan sekunder
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan kesamping akibat aktivitas kambium (meristem lateral). Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan.
Faktor internal
Genetik (keturunan) : gen menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan.
Hormonal
Auksin : merangsang pemanjangan batang, dominansi apical, partenokarpi, dan percabangan akar.
Giberelin : mempercepat perkecambahan, merangsang pembungaan, membuat tanaman tumbuh raksasa, diferensiasi akar.
Sitokinin : merangsang pembelahan sel dan perkecambahan, menunda penuaan
Asam absisat : menghambat pertumbuhan, menyebabkan dormansi, absisi daun.
Faktor eksternal atau faktor dari luar misalnya cahaya,air, pH, kelembaban, kadar oksigen, dan nutrisi.
Gerak Tumbuhan
Pada tumbuhan pergerakan hanya terjadi pada bagian organ-organnya saja. Berdasarkan penyebabna, dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Gerak autonom
Gerak autonom karena faktor dalam misalnya gerak siklosis (gerak sitplasma sel), gerak spiral (melingkar), dan gerak silia pda zoospora tumbuhan.
2. Gerak higrosopis
Gerak higrosopis karena perubahan kadar air, misalnya pada gerakan membuka dan menutupnya annulus sporangium paku, pecahnya kulit buah tumbuhan legumminoceae.
3. Gerak etionom
Gerak etionom karena rangsangan dari luar, yaitu :
Tropisme : Gerak sebagian tubuh tumbuh-tumbuhan yang sesuai dengan arah rangsang, misalnya fototropisme (cahaya). geotropisme (gravitasi bumi), tigomotropisme (sentuhan), komotropisme (bahan kimia), dan hidrotropisme (air).
Nasti : gerak sebagian tubuh tumbuhan yang tidak berpengaruh arah rangsang, misalnya tigmonasti (sentuhan), termonasti (suhu), fotonasti (cahaya), niktinasi (gelap).
Taksis : gerak pindah tempat (seluruh tubuh ) karena menuju atau menjauhi rangsang, misalnya fototaksis (cahaya),kemotaksis (bahan kimia).