Cara Perkembangbiakan Bambu

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di Indonesia bambu menjadi salah satu jenis tumbuhan yang tidak sulit untuk ditemukan. Bahkan sejak dulu bambu sudah banyak dimanfaatkan manusia untuk dijadikan perlengkapan rumah tangga hingga mendirikan bangunan.

Bambu termasuk ke dalam kelompok rumput-rumputan atau Poaceae, namun memiliki rongga dan ruas yang terdapat pada batangnya. Ada berbagai macam jenis bambu di dunia, bahkan di Indonesia bambu memiliki nama tersendiri di setiap daerah.

Secara umum bentuk bambu digolongkan menjadi dua jenis yakni bambu berkayu yang berasal dari suku Arundinarieae dan Bambuseae, serta bambu rerumputan dari suku Olyreae. Berdasarkan analisis molekuler dari pastida, diketahui bahwa setidaknya ada sekitar tiga hingga lima garis keturunan utama dari tumbuhan bambu.

Bambu tumbuh dan berkembang dalam bentuk rumpun dan termasuk tumbuhan yang cepat dalam proses perkembangbiakan dalam kondisi normal. Diketahui jika pada kondisi optimal, tumbuhan bambu dapat tumbuh sepanjang empat kaki dalam satu hari.

Lalu bagaimana cara tumbuhan bambu dapat berkembang biak?

Banyak yang berpikir jika selama ini tumbuhan bambu melakukan perkembangbiakan secara vegetatif atau dengan cara bertunas. Pada kenyataannya tumbuhan bambu sebenarnya dapat melakukan perkembangbiakan dengan dua cara yakni secara seksual atau generatif dan aseksual (vegetatif).

Secara Seksual

Sama seperti tanaman lainnya, bambu juga menghasilkan bunga sebagai bentuk perkembangbiakan secara seksual. Hanya saja perkembangbiakan jenis ini sangat jarang terjadi, sebab proses pembentukan bunga hanya terjadi dalam kurun waktu 5 hingga 120 tahun.

Lamanya proses pembentukan bunga ini tergantung dari spesies dari masing-masing bambu. Pembentukan bunga paling lama priodenya terjadi pada bambu yang berasal dari spesies Phyllostachys bambusoides, sebab bambu ini akan berbunga secara massal dalam kurun waktu bersamaan meskipun terpisah dalam geografis dan iklim sekalipun.

Perlu diingat proses pembungaan pada tumbuhan bambu mempunyai dampak yang tidak telalu besar terhadap perkembangbiakan bambu. Diperkirakan kondisi tersebut menjadi pertanda adanya pengalihan energi tumbuhan dalam membuat bunga yang nantinya akan berdampak pada berhentinya proses pertumbuhan vegetatif.

Bahkan banyak spesies bambu akan berbunga jika terjadi perubahan lingkungan yang tentunya mengancam tumbuhan ini. Nantinya seluruh tumbuhan bambu yang berada dalam sebuah rumpun akan berhenti tumbuh atau menghasilkan daun.

Sebagai gantinya tumbuhan bambu akan menghasilkan bunga untuk kemudian menjadi biji nantinya. Benih yang telah masak akan jatuh ke tanah dan berkecambah saat dalam kurun waktu 3 – 5 hari. Munculnya bunga pada tumbuhan bambu bisa menjadi pertanda bahwa bambu akan mati.

Ternyata proses pembentukan bunga bambu secara massal ini memberikan dampak secara ekonomi dan ekologis. Kemunculan buah bambu menjadi pemicu meningkatnya populasi rodent atau hewan pengerat yang dapat merusak tanaman pertanian di sekitar tumbuhan bambu.

Hal ini pernah terjadi di Teluk Bengal yang terjadi setiap 30 – 35 tahun sekali pada tumbuhan bambu Melocanna bambusoides. Rodent yang muncul menjadi penyebab penyebaran penyakit seperti wabah pes, tipes, dan tipoid di kawasan tersebut.

Selain itu, dengan adanya proses pembungaan ini menyebabkan munculnya kultivar baru di suatu tempat dan tentunya memiliki karakteristik yang berbeda dari tumbuhan bambu yang pernah ada sebelumnya.

Hal tersebut bisa menjadikan periode pembungaan pada tumbuhan bambu jenis baru tersebut memiliki periode pembungaan yang tentunya berbeda dengan periode pembungaan pada tumbuhan bambu sebelumnya.

Secara Aseksual

Perkembangbiakan tumbuhan bambu dengan cara aseksual dapat terjadi ketika muncul tunas secara alami. Tumbuhnya tunas ini berasal dari bagian rimpang dan akar bambu yang umumnya berada di bagian bawah tanah.

Karena tumbuhan bambu rata-rata hidup berumpun, maka jumlah rimpang dalam sebuah rumpun bambu tentu sangat banyak jumlahnya. Rimpang tersebut akan terus tumbuh dari rimpang lainnya untuk menghasilkan tunas yang tumbuh hingga sampai ke permukaan tanah.

Kemudian tunas tersebut terus mengalami pertumbuhan menjadi batang bambu baru, dan akan terus tumbuh dari sistem akar di bawah rimpang tersebut.

Cara lain dari perkembangbiakan bambu secara aseksual yakni apabila terdapat batang bambu yang jatuh ke tanah, dalam waktu tertentu akan tumbuh tunas baru dari batang tersebut.

fbWhatsappTwitterLinkedIn