Daftar isi
Phobia berasal dari kata “phobos” yang artinya ketakutan. Bahasa ini diambil dari bahasa Yunani.
Secara harfiah, phobia diartikan sebagai ketakutan terhadap sesuatu yang tidak biasa dan tidak beralasan. Disadari atau tidak, setiap orang mungkin saja memiliki phobia dalam dirinya. Berikut ini contoh phobia di dunia:
1. Claustrophobia
Yaitu ketakutan tidak beralasan seseorang pada ruang tertutup atau ruang sempit. Hal yang wajar jika seseorang takut dalam keadaan yang demikian saat terjadi situasi yang genting.
Namun orang dengan claustrophobia merasa takut tanpa alasan yang jelas atau realistis. Orang dengan phobia ini biasanya akan menghindari ruang tertutup atau sempit, seperti lift, terowongan, dan toilet umum.
Mereka dengan phobia ini dianjurkan untuk duduk dekat jendela atau memilih akses ruang terbuka seperti eskalator atau jembatan penyeberangan.
2. Gerontophobia
Manusia tumbuh dari usia bayi hingga lansia. Namun ternyata ada sebagian orang yang mengidap rasa takut untuk menjadi tua. Orang-orang dengan ketakutan demikian disebut dengan gerontophobia.
Mereka biasanya mudah histeris saat mengetahui dirinya sudah tua. Ha lain yang nampak adalah, mereka takut saat melihat perubahan fisik mereka yang semakin menua.
3. Zoophobia
Phobia semacam ini lumayan umum dijumpai pada beberapa orang. Hasil sebuah penelitian menunjukkan bahwa seseorang memiliki ketakutan terhadap hewan tertentu.
Pengidap Zoophobia cenderung takut dengan binatang berlendir seperti:
- Kadal (Scoliodentosaurophobia)
- Katak (Ranidaphobia)
- Ular (Ophidiophobia)
- Laba-laba (Arachnophobia)
- Kecoa (Kastaridaphobia)
- Belatung (Scoleciphobia)
- Tikus (Musophobia)
- Cacing (Vermiphobia)
- Ngengat (Mottephobia) dan sebagainya
4. Nyctophobia
Istilah ini dipergunakan bagi orang-orang dengan ketakutan terhadap ruang gelap. Selain istilah tersebut beberapa orang menggambarkan dengan istilah Scotophobia, Lygophobia serta Achluophobia.
Phobia ini banyak menimpa anak-anak atau orang dewasa sekalipun. Penderita akan sering menolak keluar setelah gelap, bahkan takut tidur sendirian. Hal ini juga bisa berdampak pada orang-orang yang berada di sekitar individu tersebut.
5. Aerophobia
dikenal juga dengan nama aviophobia, yaitu ketakutan untuk naik transportasi udara. Seperti pesawat terbang, helikopter, balon udara, dan lain-lain.
Aerophobia memiliki beberapa gejala yang dapat dikenali. Antara lain berkeringat, gelisah, meningkatnya denyut jantung, mual, muntah, serta mengalami gangguan pencernaan seperti mulas.
Biasanya gejala yang muncul sudah dapat dirasakan ketika di bandara. Phobia ini terjadi pada diri seseorang setelah ia mengalami trauma yang mendalam. Bisa karena kecelakaan, turbulensi yang berat, ataupun kenangan buruk perihal orang yang disayangi.
6. Acrophobia
Berbeda dengan Aerophobia. Acrophobia salah satu jenis phobia yang paling umum. Mereka dengan ketakutan ini, akan menghindari beberapa tempat yang memiliki ketinggian ekstrim. Seperti jurang, menara, maupun olahraga panjat tebing. Phobia ini hanya bisa disembuhkan dengan terapi.
7. Phobophobia
Phobia ini merupakan jenis yang kompleks. Hal ini dikarenakan seseorang dengan fobia semacam ini tidak memiliki hal spesifik untuk ditakuti. Ia takut pada fobia yang dimilikinya.
Banyak masyarakat yang kurang mengerti tentang kecemasan si penderita. Sehingga seringkali menjadi bulan bulanan di lingkungannya sendiri.
8. Geliophobia
Phobia satu ini memang cukup aneh. Biasanya setiap orang menginginkan kebahagiaan dan canda tawa. Namun seseorang dengan geliophobia justru cenderung menarik diri dari hal-hal lucu yang mengundang tawa. Mereka akan lebih memilih menyendiri saja.
9. Nomophobia
Yaitu takut lepas dengan ponselnya. Phobia jenis ini sangat erat kaitannya dengan kaum milenial. Bagaimana tidak, mereka sangat bergantung dengan ponsel dan media sosialnya masing-masing.
Segala aktifitas mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali mayoritas sangat lekat dengan ponselnya masing-masing. Phobia ini dapat memicu banyak efek negatif yang berdampak pada penggunanya sendiri.
10. Allodoxaphobia
Ini adalah jenis fobia yang sangat langka. Allodoxaphobia diyakini terkait dengan pengalaman yang kurang baik sebelumnya, di mana penderitanya tidak dapat mengekspresikan pendapat mereka dengan benar atau mengalami penolakan.