Piknometer: Pengertian, Ukuran, Fungsi dan Cara Menggunakan

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Di laboratorium, terdapat berbagai macam alat. Alat-alat tersebut memiliki fungsinya masing-masing. Semua alat itu merupakan penunjang yang sangat penting bagi berbagai penelitian yang diperlukan oleh peneliti. Tanpa bantuan dari alat-alat laboratorium, peneliti akan kesulitan dalam melakukan penelitiannya.

Salah satu alat yang ada di laboratorium adalah Piknometer. Piknometer termasuk suatu alat laboratorium yang memiliki fungsi sebagai alat ukur. Yaitu untuk mengukur massa jenis dari suatu zat, larutan atau cairan.

Di bawah ini penjelasan lengkap mulai dari pengertian, ukuran, fungsi, hingga cara menggunakan piknometer:

Apa itu Piknometer?

Gambar Piknometer
Gambar Piknometer

Piknometer adalah suatu alat yang terdapat di laboratorium yang berfungsi untuk mengukur massa jenis dari suatu zat, larutan atau cairan yang dijadikan sebagai sampel yang diuji. Bentuknya botol kecil yang terbuat dari kaca. Memiliki penghenti kaca dan tabung kapiler. Tabung kapiler ini gunanya untuk mengeluarkan gelembung udara. Selain itu, alat ini juga bisa terdapat sensor suhu integral dan bisa mengkompensasi perubahan suhu.

Pencipta alat piknometer adalah Abu Raihan Muhammad Al-Biruni yang merupakan seorang ilmuwan Persia yang hidup pada tahun 973 – 1048. Dengan menggunakan piknometer, proses pengukuran dapat menjadi lebih cepat dan sederhana. Untuk mengoperasikannya juga tidak rumit dan hanya membutuhkan sedikit tenaga. Sehingga massa jenis suatu larutan atau cairan dapat diketahui dengan lebih cepat.

Penamaan piknometer diambil dari Bahasa Yunani, yaitu dari kata “Puknos” yang artinya rapat. Hasil pengukuran dari piknometer diakui lebih akurat dibanding dengan alat lain. Meski demikian, tidak semua jenis cairan dapat diukur oleh alat ini. Namun, dalam kondisi tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur massa jenis benda padat.

Ukuran Piknometer

Piknometer memiliki berbagai macam ukuran, sehingga peneliti dapat memilih ukuran yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing penelitian. Berikut ini ukuran-ukuran piknometer:

  • Ukuran paling kecil yaitu 10 ml
  • Ukuran 25 ml
  • Ukuran 50 ml
  • Ukuran 100 ml

Piknometer ukuran 25 ml dan 10 ml biasanya lebih banyak digunakan, dibanding yang berukuran 50 ml dan 100 ml.

Fungsi Piknometer

Piknometer digunakan untuk mengetahui massa jenis dari suatu zat, larutan, atau cairan. Untuk lebih mengenal fungsinya, perlu juga diketahui jenis-jenis piknometer dan juga bagian-bagiannya.

Piknometer terbagi dalam dua jenis, yaitu jenis piknometer umum dan jenis piknometer gas. Berikut penjelasan dari kedua jenis piknometer tersebut:

  1. Jenis Piknometer Umum

Jenis piknometer umum memiliki bentuk yang menyerupai botol parfum. Jenis ini terdiri dari 3 bagian utama dengan fungsinya masing-masing, yaitu:

  • Bagian tutup piknometer, yang berfungsi untuk mempertahankan suhu yang berada di dalam piknometer supaya suhu di dalam gelas piknometer dapat selalu stabil.
  • Bagian lubang piknometer, fungsinya sebagai jalan untuk memasukan dan mengeluarkan suatu objek atau media yang akan diuji, dalam hal ini adalah larutan yang akan diukur massa jenisnya, misalnya seperti oli atau minyak goreng.
  • Bagian tabung ukur piknometer atau gelas piknometer, yang akan digunakan sebagai alat pengukur volume dari cairan yang akan diuji. Dengan melakukan pengukuran volume suatu zat yang diukur tersebut dan kemudian menggunakan rumus massa jenis zat dibagi volume zat, maka akan menghasilkan atau diperoleh nilai yang diinginkan.
  1. Jenis Piknometer Gas

Jenis yang kedua yaitu jenis piknometer gas. Perbedaan dari jenis piknometer umum adalah piknometer gas lebih menekankan pada perpindahan gas. Dalam proses pengukuran, piknometer jenis ini lebih cepat jika dibanding jenis piknometer biasa.

Jenis piknometer gas dibagi dalam dua bagian, yaitu:

  • Piknometer perbandingan gas, dimana alat ini biasanya terdiri dari dua ruang yang dapat diubah-ubah.
  • Piknometer ekspansi gas, alat ini terdiri dari satu ruang atau dua ruang yang dapat pula untuk diubah-ubah.

Cara Menggunakan Piknometer

Sebagaimana alat laboratorium lainnya, menggunakan piknometer tentunya tidak bisa sembarangan. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dan harus diperhatikan dengan benar. 

Berikut ini langkah-langkah atau tahapan cara menggunakan piknometer:

  1. Langkah pertama, bersihkan piknometer dengan benar yang tujuannya untuk mensterilisasi alat tersebut.
  2. Lalu keringkan piknometer dengan menggunakan oven laboratorium pada suhu 105 derajat celcius dengan waktu 15 menit hingga 30 menit.
  3. Selanjutnya masukkan piknometer yang sudah dikeringkan tadi ke dalam desikator dalam waktu 10 menit hingga 15 menit.
  4. Seterusnya, catat volume awal piknometer dan timbang piknometer yang masih kosong.
  5. Kemudian masukkan sampel ke dalam piknometer untuk menghilangkan gelembung udara dan catatlah berat piknometer yang sudah berisi sampel tersebut.
  6. Langkah berikutnya, agar diperoleh massa jenisnya, maka hitung massa jenis zat yang diuji dengan menggunakan rumus massa zat dibagi dengan volume zat (persamaan rho (ρ) = m/V=(massa pikno+isi) – (massa pikno kosong) / volume). untuk satuan yang biasanya digunakan yaitu massa dalam satuan gram (gr) dan volume dalam satuan ml = cm3.
  7. Setelah proses pengukuran selesai, bersihkan piknometer dengan baik dan simpan ke tempat penyimpanannya sesuai dengan petunjuk.

Untuk memperoleh hasil pengukuran yang akurat, pastikan bahwa setiap langkah di atas dilakukan dengan tepat dan cermat. Sebab kekeliruan sedikit saja akan dapat mempengaruhi ketidakakuratan dari hasil pengukuran. Oleh karena itu, ketepatan dan kecermatan dalam menggunakan alat sangat perlu diperhatikan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn