Daftar isi
Primata merupakan salah satu ordo yang berasal dari kelas mamalia. Kehadiran mereka memegang peranan yang cukup penting bagi kehidupan alam semesta.
Keberadaan primata baik di Indonesia maupun di dunia semakin menurun. Bahkan sebagian dari mereka terancam punah sehingga menjadi sangat langka.
Diperkirakan jumlah spesies primata di dunia mencapai 600 spesies dan lebih dari setengah spesies terancam punah. Berikut ini adalah spesies primata paling langka di dunia.
1. Lemur bambu Lac Alaotra
Lemur bambu Lac Alaotra memiliki nama lain lemur lembut Lac Alaotra, lemur bambu Alaotran, lemur lembut Alaotran, lemur buluh Alaotra, dan dalam bahasa internasional lebih dikenal sebagai Lake Alaotra gentle lemur. Mereka adalah spesies lemur asli dari Danau Alaotra yang berlokasi di timur laut Pulau Madagaskar.
Panjang tubuhnya sekitar 40 cm dengan panjang ekor seukuran dengan tubuhnya dengan tubuh berbulu warna abu-abu kecoklatan. Keberadaan mereka kini terancam punah karena habitatnya mulai rusak dan berubah menjadi area persawahan. Berdasarkan catatan IUCN jumlah lemur ini sekarang hanya ada 2.500 individu.
2. Lemur Tikus Bemanasy
Lemur tikus bemanasy adalah spesies lemur tikus yang juga berasal dari Madagascar. Lemur dengan nama latin Microcebus manitatra ini bahkan baru bisa dideskripsikan pada tahun 2016 lalu oleh tim peneliti dari Jerman.
Di antara spesies lemur tikus mereka adalah jenis yang berukuran paling besar. Ukuran tubuhnya yakni 10,5 inci dan dipenuhi oleh bulu berwarna coklat keabu-abuan.
Sementara itu pada bagian ekor dan punggung nya berwarna krem dan bagian bawahnya lebih gelap. Belum ada catatan pasti mengenai berapa populasi lemur tikus bemenasy namun keberadaannya sangat sulit ditemukan sehingga kemungkinan besarnya jumlah mereka sangat sedikit. Alasan kepunahan mereka adalah penebangan habitat mereka untuk lahan pertanian.
3. James Sportive Lemur
Masih merupakan spesies lemur kali ini adalah jenis james sportive lemur yang masih merupakan penghuni asli Madagaskar bagian tenggara. Satwa yang juga dikenal sebagai Lemur sportif Manombo ini merupakan lemur dengan ukuran cukup besar yakni total panjang tubuh 60–70 cm dengan berat sekitar 1 kg – 1,2 kg.
Habitat mereka yakni berada di dataran rendah baik primer maupun sekunder. Namun saat ini sebagian dari mereka berada di kawasan Cagar Alam Manombo. Hal itu dikarenakan populasi mereka yang semakin menurun. Saat ini jumlah mereka ada sekitar 1.386 ekor. Kelangkaan mereka disebabkan oleh deforestasi dan perburuan liar.
4. Babakoto
Babakoto adalah spesies primata dari hutan Madagaskar Timur dan merupakan lemur terbesar yang masih ditemukan. Panjang dari kepala hingga tubuhnya mencapai 60 cm–72 cm dengan bobot 6 kg.
Tubuh binatang yang dikenal juga sebagai indri ini memiliki corak hitam dan putih seperti boneka beruang. Bulu mereka tidak begitu panjang namun lebat dan memiliki mata kecil.
Saat ini keberadaan mereka hanya tersisa 1.000 ekor berdasarkan IUCN. Kepunahan mereka disebabkan akibat penggundulan hutan dan perburuan liar.
5. Aye-Aye
Daubentonia madagascariensis atau aye-aye adalah mamalia nokturnal terbesar di dunia dan merupakan endemik Madagascar. Berat tubuhnya bisa mencapai 2,5 kga ketika dewasa. Fitur unik dari tubuhnya adalah memiliki jari-jari yang tipis dan panjang terutama pada jari tengahnya.
Warna bulu mereka bervariasi mulai dari coklat gelap hingga hitam. Bagian ekor mereka berukuran lebih besar dan lebih lebat. IUCB mencatat jumlah mereka di seluruh dunia berkisar antara 1.000–10.000 individu.
Bahkan sebelum tahun 1957 spesies ini sempat dinyatakan punah namun muncul kembali. Alasan kepunahan mereka adalah pembukaan lahan untuk area perkebunan teh dan kelapa.
6. Kukang Jawa
Indonesia memang dikenal sebagai rumah bagi banyak spesies primata dan salah satunya adalah kukang Jawa.
Spesies ini adalah endemik dari Pulau Jawa khususnya bagian barat dan tengah. Nycticebus javanicus ini merupakan satu-satunya mamalia yang memiliki bisa. Namun sayangnya racun mereka tidak mampu menghentikan perburuan liar yang mengakibatkan populasinya menurun.
Pada tahun 2019 dilaporkan kukang Jawa mengalami penurunan populasi hingga 80 persen. Sementara itu belum ada data yang menyatakan berapa jumlah pasti mereka karena survei yang jarang dilakukan. Kukang Jawa menjadi salah satu jenis kukang paling terancam punah di dunia.
7. Simakobu
Simakobu atau lutung ekor babi adalah primata asli dari Sumatra dengan nama latin Simias concolor. Mereka memiliki wajah berwarna hitam namun buku tubuhnya berwarna coklat dan ekornya tergolong pendek.
Kita bisa menjumpai mereka di beberapa pulau kecil di Sumatra seperti di Pulau Sipora, Pagai Utara, dan Pagai Selatan, serta di Pulau Siberut.
Simakobu berukuran 460–550 mmh belum termasuk ekor dan berat tubuh mencapai 7 kg. Sayangnya dalam sepuluh tahun terakhir populasinya menurun drastis hingga 90 persen akibat eksploitasi berlebihan serta rusakn habitat hutan primer mereka.
8. Simpanse Afrika Barat
Simpanse Afrika Barat atau dikenal dengan nama lain simpanse barat adalah primata yang berasal dari hutan hujan dan sabana. Hewan cerdas setara manusia ini memiliki nama latin Pan troglodytes verus.
Mereka memiliki ukuran tubuh panjang 77 cm – 90 cm dengan bobot tubuh 50 kg. Seluruh tubuhnya diselimuti oleh bulu berwarna hitam kecuali pada bagian wajahnya hanya terdapat bulu tipis saja.
Sepanjang tahun 1990 hingga tahun 2014 populasi simpanse ini telah mengalami penurunan yang signifikan yakni mencapai 80 persen.
IUCN mencatat jumlahnya saat ini berkisar antara 35.000-55.000 individu dan diperkirakan akan hilang 99 persen pada tahun 2060 mendatang. Peristiwa yang bertanggung jawab atas kelangkan mereka adalah perburuan, kerusakan habitat dan juga penyakit.
9. Monyet Kepala Putih
Monyet Kepala Putih atau cat ba langur adalah primata yang hanya bisa ditemukan di Vietnam di pulau Cat Ba. Nama latinnya adala Trachypithecus poliocephalus dan dikenal juga sebagai the golden head langur.
Tubuh mereka berwarna hitam dan coklat tua namun mulai dari bahu ke kepala dipenuhu bulu berwarna keemasan dengan corak putih.
Saat ini keberadaan mereka terancam punah. Selama tiga generasi terakhir spesies ini telah menurun sebanyak 80 persen. Catatan terakhir IUCN monyet kepala putih hanya tersisa 70 individu saja. Alasan utama kepunahan mereka adalah perburuan liar secara besar-besaran.
10. Gaoligong Hoolock Gibbon
Gaoligong hoolock gibbon disebut juga sebagai skywalker hoolock gibbon adalah jenis owa yang pertama kali berhasil dideskripsikan pada tahun 2017 di Amerika.
Ciri khas penampilannya adalah alis berwarna putih dan rambut menjuntai berwarna coklat dan hitam khususnya untuk pejantan. Habitat aslinya yakni di Sungai Salween yang mengalir di China Barat.
Sayangnya kini populasi mereka telah menurun drastis sejak tahun 1994 yakni sebanakyak 90 persen. Alasannya adalah karena berbagai faktor mulai dari kerusakan habita, perburuan daging binatang liar dan perdagangan ilegal.
11. Orangutan Tapanuli
Sesuai dengan namanya orangutan Tapanuli adalah jenis orangutan yang datang dari Tapanuli, Indonesia. Ini adalah spesies ketiga yang berhasil diidentifikasi setelah orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatra.
Perbedaan diantara ketiganya adakah gigi taring orangutan Tapanuli memiliki ukuran yang paling besar namun ukuran tubuhnya paling kecil. Bulu nya juga lebih tebal dan lebih keriting serta memiliki kumis dan jenggot yang menonjol.
Sayangnya keberadaan mereka kini sangat mengkhawatirkan dan tercatat hanya ada 800 individu saja. Defortasi dan degradasi hutan menjadi faktor utama yang menyebabkan populasi mereka semakin habis. Hal ini diperburuk dengan siklus reproduksi orangutan Tapanuli yang hanya berlangsung selama 8-9 tahun sekali dan hanya akan melahirkan 1-2 bayi saja.
12. Marmoset Telinga Berumbai Buffy
Marmoset Telinga Berumbai Buffy atau memiliki nama lain marmoset telinga putih adalah jenis primata monyet kecil yang hidup di wilayah pesisir Brasil. Ukuran mereka hanya sebesar 20 cm dengan berat badan 13 ons dan menjadikannya sebagai primata paling kecil di dunia.
Ciri khas mereka adalah memiliki bulu hitam dengan bintik warna putih di bagian dahi dan ekor dan rambut yang merumbai panjang berwarna putih keluar Dari telinganya.
Status konservasi nya saat ini adalah terancam punah. Populasi mereka hanya tersisa sekitar 1000 individu saja. Penyebabnya adalah karena gen invasif serta bebeapa serangan penyakit.
13. Monyet Howler Coklat
Monyet howler coklat adalah spesies monyet yang menyebar di sekitar hutan Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Monyet pada umumnya bergerak dengan cepat namun monyet ini bergerak cukup lambat dan lebih banyak menghabiskan waktunya di atas pohon. Ukuran tubuhsnya sekitar 40 cm – 70 cm dengan berat tubuh 4–6 kg.
Namun monyet yang merupakan binatang dengan suara terkeras di dunia ini hanya tersisa sedikit saja. Berdasarkan laporan mengatakan hanya ada 250 monyet howler coklat dewasa. Faktor utama penyebab kelangkan mereka adalah karena hikangnya habitat mereka dan juga serangan wabah demam kuning.