Untuk sebagian orang yang sedang menggeluti dunia pengembangan produk tentunya sudah tak asing lagi dengan istilah product backlog. Dimana hal itu seringkali digunakan oleh pihak perusahaan sebagai panduan atau pendoman untuk melakukan pengembangan pada produk. Baik yang berkaitan dengan proses promosi, peningkatkan keamanan dan privasi produk dan lain sebagainya.
Oleh karenanya, bisa dibilang jika product backlog ini akan banyak membantu pihak perusahaan beserta dengan semua anggotanya untuk bisa bekerja dengan cepat, jelas dan terorganisir dengan baik. Namun, list yang dituliskan dalam product backlog ini tidaklah sembarangan.
Semua harus diurutkan dari atas berdasarkan pada tingkat prioritas yang benar benar harus dilakukan terhadap produk terlebih dahulu. Lalu nantinya disambung dengan list selanjutnya. Mereka mereka yang memegang tanggung jawab product backlog dalam sebuah perusahaan dinamakan sebagai product owner.
Lalu apa sih yang dimaksud dengan Product Backlog? Berikut merupakan pemaparan mengenai product backlog yang perlu diketahui.
Pengertian Product Backlog
Secara umum, product backlog merupakan suatu daftar. Dimana dalam daftar tersebut mencakup semua hal yang perlu dilakukan terhadap produk. Baik yang berkaitan dengan prioritas keamanan yang harus dikembangkan pada produk, strategi pemasaran yang harus diterapkan dalam produk dan lain sebagainya.
Semuanya harus sudah bisa disusun dan direncanakan oleh perusahaan. Karena memang bisa dibilang product backlog ini merupakan to do list produk yang memang harus dilakukan. Semua perencanaan apapun strategi yang dimasukkan ke dalam product backlog ini disusun berdasarkan dengan tingkat prioritas dari rencana dan strateginya.
Semakin prioritas rencana tersebut tentunya akan mendapatkan susunan yang paling atas atau bisa dibilang nomer yang paling kecil. Dan walaupun nantinya setiap list atau daftar telah dikerjakan satu persatu, list yang ada dalam product backlog ini tidak akan bisa habis. Hal ini karena, setiap perkembangannya akan ada terus pengembangan, perubahan dan lain sebagainya.
Ciri-ciri Product Backlog
Berikut ini merupakan ciri ciri product backlog yang perlu diketahui.
- Detailed Appropriately
Hal yang memang harus dan pasti ada dalam sebuah product backlog adalah pemberian informasi dan informasi yang disampaikan dengan tepat dan jelas. Namun, walaupun harus memberikan uraian informasi yang jelas, tidak semua bagian dari produk tersebut haruslah di ulas tuntas dan didalami secara berlebih. Melainkan harus tetap dikemas dengan ringkas tapi tetap tidak meninggalkan esensi dari informasi yang memang harus lugas dan detail. Dan yang paling perlu ditekankan dalam hal ini, informasi yang diletakkan pada nomer teratas merupakan informasi yang memang memiiki tingkat prioritas yang tinggi. Yang mana memang harus dinomor satukan atau didahulukan dibandingkan dengan informasi selanjutnya. - Emergent
Seperti yang diketahui, bahwa product backlog ini akan selalu ada pada produk. Atau dalam kata lain, selama product tersebut masih ada, product backlog yang menyertainya akan terus berjalan pula. Bahkan tidak bisa dipungkiri jika mungkin product backlog tersebut akan terus mengalami pembaruan sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keinginan hasil riset dari konsumen ataupun pelanggan. Product backlog yang menyertai product bisa dibilang harus mengalami pengembangan dari hari ke hari sehingga nantinya perusahaan bisa berkerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan orientasi awalnya. - Estimated
Semua list ataupun daftar yang telah dibuat tidak akan pernah berjalan dengan baik dan sesuai dengan sasaran apabila tidak disertai dengan estimasi waktu atau durasi yang mengenainya. Dimana dalam setiap daftar atau list yang dibuat sangat perlu untuk ditambahkan beban kerja beserta dengan durasi yang memang sudah harus dipertimbangkan. Hal inilah yang nantinya sangat membantu pihak perusahaan untuk mengontrol perkembangan dari pengembangan produknya dari durasi yang telah diberikan. - Prioritized
Hal ini bisa dibilang bagian yang sedari tadi sudah disinggung, dimana susunan daftar dan list yang telah dicantumkan untuk suatu produk harus benar benar bersesuaian dengan skala prioritas dan keutamaan yang ada. Dimana list yang telah diletakkan pada bagian atas atau nomer yang paling terkecil memiliki beban kerja dengan skala prioritas yang tinggi. Dimana sesuai dengan hal tersebut, bagian tersebut haruslah didahulukan sebelum nantinya melangkah pada beban kerja yang selanjutnya. Tentunya dengan tetap memegang lama sedikitnya durasi yang diberikan.
Pentingnya Product Backlog
Perlu diketahui bahwa sebuah product backlog dibuat bukanlah tanpa sebuah alasan, melainkan dengan alasan dan faktor yang kuat akan pertimbangannya. Tujuan utama dari adanya sebuah product backlog ini sebenarnya adalah untuk bisa memperlancar setiap tahapan ataupun perencanaan dalam proses pengembangan produk.
Sehingga bisa dibilang jika setiap perencanaan dan strategi yang memang telah dibuat untuk produk, bisa dipastikan untuk dilakukan dengan durasi waktu yang memang sudah ditetapkan tenggatnya. Hal ini membuat setiap perencanaan dan strategi yang ada tak akan pernah ada yang terlewat sama sekali.
Tidak hanya itu, adanya product backlog juga bisa digunakan untuk mengendalikan dan mengontrol setiap upaya pengembangan dari produk. Sehingga untuk setiap perubahan, pengalihan rencana bisa langsung didiskusikan dan dikomunikasikan.
Dan yang terakhir, adanya product backlog ini membuat setiap karyawan memiliki gambaran yang jelas terhadap apa pekerjaan selanjutnya yang mereka lakukan untuk upaya pengembangan produk tersebut. Sehingga nantinya bisa didiskusikan dalam hal perencanaannya. Baik dengan setiap masalah yang berkemungkinan untuk muncul.