Daftar isi
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam strategi marketing sebuah produk adalah menciptakan brand identity atau identitas merek. Apakah brand identity itu dan apa perbedaannya dengan brand image?. Berikut adalah penjelasannya.
Pengertian Brand Identity
Secara umum, brand identity merupakan bagaimana sebuah merek atau brand menggambarkan dirinya kepada konsumen. Brand identity merupakan bagaimana sebuah merek mengidentifikasikan dirinya sendiri.
Brand identity merupakan elemen-elemen yang terlihat dari sebuah merek, mulai dari desain, logo, tagline, warna, dan selainnya yang mewakili identitasnya dan membedakannya dengan merek lain di mata konsumen. Dengan kata lain, brand identity adalah sesuatu yang membuat konsumen dapat secara langsung mengidentifikassi atau mengenali sebuah merek atau brand.
Untuk lebih memudahkan pemahaman mengenai brand identity ini, berikut adalah sejumlah pendapat dari para ahli tentang brand identity.
- Gelder (2005) menyatakan bahwa brand identity adalah sekumpulan aspek-aspek yang membangun representasi merek, latar belakang merek, prinsip-prinsip merek, tujuan dan ambisi dari merek itu sendiri.
Gelder juga menyatakan bahwa brand identity adalah apa yang dikirimkan oleh perusahaan ke pasaran, dimana hal ini berada di dalam kontrol perusahaan dan perusahaan menetapkan nilai dan ekspetasi dari merek itu sendiri. - Susanto dan Wijanarko (2004) menyebutkan brand identity sebagai susunan kata-kata, kesan, dan sekumpulan bentukdan sejumlah persepsi konsumen tentang merek.
- Crainer dan Dearlove (2003) mendefinisikan brand identity sebagai konsep dasar yang digunakan untuk berbagai teori tentang merek.
Manfaat Brand Identity
Terkait dengan strategi pemasaran dan penjualan sebuah produk, brand identity memiliki sejumlah manfaat yang diantaranya adalah sebagai berikut:
- Membantu mengembangkan citra merek yang sesuai
- Membedakan produk dari produk pesaing
- Membantu menciptakan konsistensi
- Membantu dalam mengembangkan kepribadian merek atau brand
- Membantu agar produk lebih mudah dikenali oleh pelanggan
- Membantu meningkatkan penjualan dan profit perusahaan.
Elemen dalam Brand Identity
Elemen dalam brand identity terdiri dari elemen visual dan elemen non-visual.
Elemen Visual
Elemen visual dalam brand identity terdiri dari:
- Nama merek atau brand name
- Logo merek
- Tagline
- Gaya tipografi merek atau gaya huruf dan susunan teks yang unik
- Penggunaan warna
- Citra atau sekumpulan gambar visual
Elemen Non-Visual
Elemen non-visual dalam brand identity terdiri dari:
- Kepribadian merek atau brand personality
- Asosiasi merek, yakni hal yang terkait dengan sebuah merek
- Brand voice, yakni pemilihan kata, sikap, dan nilai merek.
Contoh Penerapan Brand Identity
Penerapan brand identity adalah sebagaimana yang dicontohkan oleh sejumlah brand terkenal berikut ini:
- Coca-Cola
Coca-cola adalah contoh brand minuman ringan dengan brand identity kuat. Salah satunya adalah mengaitkan warna merah dan putih dan perasaan bahagia dengan mereknya. - Apple
Perusahaan IT ini menggunakan logo buah apel tergigit yang khas. Selain itu, beberapa produknya juga menggunakan identitas nama merek dengan awalan “i”. - McDonald’s
Salah satu jaringan restoran waralaba terbesar di dunia ini memiliki identitas merek atau brand identity yang khas, berupa warna merah dan kuning, tagline “I’m Lovin it” dan juga maskot Ronald McDonald.
Cara Membuat Brand Identity
Mengingat pentingnya peran brand identity bagi pengembangan bisnis, maka pembuatan brand identity tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Berikut ini adalah sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk membuat brand identity sebuah produk:
1. Melakukan riset pasar
Langkah pertama adalah dengan melakukan riset pasar untuk mengetahui secara pasti target market produk yang ditawarkan. Dalam pelaksanaannya, setidaknya ada 4 hal yang perlu dipastikan dalam riset pasar, yakni:
- Memastikan apa yang menjadi keinginan audiens.
- Mengetahui visi misi perusahaan dalam membuat sebuah produk.
- Proporsi nilai dan pesaingan produk di pasar
- Melakukan analisis SWOT.
2. Perhatikan desain logo dan template
Setelah memahami apa kebutuhan terkait dengan produk, selanjutnya adalah dengan menciptakan desain logo, template, tagline, dan selainnya yang bisa menggambarkan identitas sebuah produk. Dalam hal ini, sangat perlu memperhatikan konsistensinya pada seluruh area bisnis sehingga bisa menciptakan kesan merek yang kuat dan harmonis.
3. Mengintegrasikan merek lewat bahasa yang terhubung di media sosial
Dewasa ini, pemasaran melalui media sosial sudah menjadi sesuatu yang umum dilakukan. Demikian pula untuk menciptakan brand identity, maka konten media sosial tentunya harus diperhatikan sebab media sosial itu akan mencerminkan brand itu sendiri.
Konten media sosial disini bisa berupa penggunaan gambar atau foto maupun penggunaan bahasa yang perlu disesuaikan dengan target market produk besangkutan.
4. Memantau merek untuk mempertahankan brand identity
Langkah selanjutnya dalam membuat brand identity adalah melakukan pemantauan secara rutin terhadap merek atau brand, baik menggunakan Google Analytic, survei, melihat komentar di media sosial dan sebagainya. Pemantauan ini perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana audiens berinteraksi dengan merek kamu. Selain itu, dengan melakukan pemantauan secara rutin juga dapat memberikan gambaran untuk kemudian dijadikan pertimbangan dalam penerapan strategi kedepannya.
Perbedaan Brand Identity dan Brand Image
Mungkin ada yang merasa kesulitan untuk membedakan antara brand identity dengan brand image. Berikut adalah beberapa perbedaan antara brand identity dan brand image:
- Brand identity merupakan kumpulan dari beberapa elemen yang diciptakan atau dibuat oleh perusahaan untuk membentuk citra brand kepada konsumen. Sementara itu, brand image mengacu pada opini atau persepsi konsumen mengenai sebuah merek.
- Brand identity adalah mengenai bagaimana sebuah perusahaan ingin menampilkan mereknya kepada konsumen, sementara brand image adalah gambaran yang dimiliki konsumen akan sebuah merek.
- Brand identity terdiri dari elemen visual dan non-visual, sedangkan brand image merupakan unsur nilai mental (non-visual) akan sebuah merek.
- Perusahaan memiliki kendali penuh dalam menciptakan brand identity, namun tidak memiliki kendali tentang brand imagae akan produknya.
- Brand identity bersifat aktif sementara brand image sifatnya pasif.