Daftar isi
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam pemasaran suatu produk adalah product positioning atau penempatan produk, karena hal tersebut bisa memberikan pengaruh pada keberhasilan penjualan sebuah produk di pasaran.
Untuk lebih memahami tentang apa yang dimaksud dengan product positioning, berikut ini akan dibahas secara lengkap mengenai pengertian, tujuan, dan cara penggunaan product positioning dalam pemasaran.
Product positioning secara umum diartikan sebagai suatu strategi pemasaran yang menyajikan manfaat produk kepada konsumen target. Product positioning akan menunjukkan dimana penempatan produk yang sesuai dengan target pasar serta akan memengaruhi strategi atau rencana pemasaran kedepannya.
Definisi lain dari product positioning adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh para ahli, sebagai berikut:
Menurut Hasan (2008), ada tiga tujuan melakukan product positioning bagi sebuah perusahaan, yakni:
Selain itu, product positioning juga bertujuan untuk:
Untuk menentukan product positioning, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai berikut:
1. Memahami Pelanggan
Hal pertama yang perlu dilakukan dalam menggunakan product positioning adalah dengan mengidentifikasi target konsumen dari produk atau layanan yang ditawarkan. Identifikasi tersebut bisa berupa perilaku konsumen, detai demografis, lokasi geografis, maupun psikologis mereka.
Selain itu, perlu juga membuat prediksi bagaimana konsumen target berpindah dari perilaku dan produk satu ke perilaku dan produk lainnya dengan memperhatikan faktor-faktor yang memengaruhinya dalam mengambil keputusan tersebut, seperti:
2. Analisis Pasar
Setelah mengidentifikasi konsumen target, maka langkah berikutnya adalah dengan mempelajari alternatif yang dimiliki konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini dapat membantu untuk menentukan keunikan produk tersebut.
Selain itu, kita juga perlu meneliti produk pesaing, fitur produk yang menjadi keunggulan mereka, dan bagaimana strategi pemasaran mereka. Dengan memahami hal tersebut, maka kita akan bisa menentukan dan meyakinkan konsumen tentang keunggulan produk yang kita tawarkan dan kebutuhan konsumen terhadap produk kita dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.
3. Menentukan Nilai produk
Berikutnya, gunakan hasil data analisis pasar untuk menentukan nilai produk yang kita tawarkan. Disini bisa digunakan analisis SWOT atau Strenght (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang), dan Threat (Tantangan). Dengan analisis SWOT, kita akan mengetahui apa yang perlu ditingkatkan dan apa yang harus diperbaiki.
4. Buat pernyataan product positioning
Langkah selanjutnya adalah dengan membuat pernyataan product positioning. Gunakan satu kalimat yang bisa menjelaskan kepada konsumen target mengenai apa yang membedakan produk dari produk lain yang sejenis, serta mengapa konsumen harus memilihnya. Pernyataan product positioning ini juga merupakan bagian dari promosi produk.
5. Buat tagline yang berpusat pada konsumen
Setelah menentukan pernyataan product positioning, maka selanjutnya gunakan pernyataan tersebut untuk membuat tagline yang berfokus pada pelanggan. Tagline yang dibuat sebisa mungkin mampu menjelaskan apa yang dilakukan produk dan mengapa konsumen membutuhkannya. Buat tagline yang sesuai dengan brand personality dari produk, tergantung pada konsumen target yang dituju.
6. Gunakan saluran iklan
Selanjutnya iklankan produk dengan menggunakan analisis product positioning dan tagline yang telah dibuat. Saluran iklan yang dipilih bisa melalui berbagai jenis media sesuai dengan kebutuhan dan budget yang tersedia, seperti media sosial, media elekronik, publikasi cetak, dan selainnya.
Penggunaan saluran iklan ini juga dimaksudkan untuk menguji dan melihat keakuratan analisis product positioning yang telah dilakukan dan apakah diperlukan untuk mengubah strategi pemasaran atau tidak.
Beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mendapatkan hasil paling efektif dari strategi product positioning, diantaranya adalah: