Geografi

7 Proses Siklus Batuan dan Penjelasannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Batuan merupakan salah satu bahan penyusun kerak bumi dari berbagai kumpulan mineral-mineral yang telah membeku dan mengkristal yang tidak terbentuk begitu saja. Walaupun keras, batuan akan menjalani siklus dalam waktu yang sangat panjang dan disebut dengan siklus batuan.

Siklus batuan merupakan sebuah proses pembentukan batuan yang akan mengalami perubahan secara terus menerus yang akan memakan waktu hingga jutaan tahun.

Proses siklus batuan akan menghasilkan batuan beku, sedimen, dan metamorf yang terus berubah karena dipengaruhi beberapa kondisi seperti peningkatan suhu maupun tekanan.

Secara umum, siklus batuan berasal dari magma yang mendingin dan membeku dengan proses kristalisasi magma yang dapat terjadi pada dua jenis situasi, yaitu di bawah permukaan bumi dan di atas permukaan bumi setelah letusan gunung berapi.

Dalam suatu proses pembentukan batuan para peneliti ahli geologi mengemukakan bahwa pembentukan batuan membutuhkan proses yang panjang dan waktu yang lama. Siklus batuan membutuhkan serangkaian proses panjang yang memakan waktu lama dimana tahap tersebut akan mengubah batuan melalui siklus panjang hingga berubah menjadi jenis batuan baru yang lain. 

Proses Siklus Batuan

  • Kristalisasi Magma

Siklus batuan dimulai dengan magma yang berbentuk batuan cair dari bawah permukaan bumi yang dengan berjalannya waktu dan adanya tekanan akan meningkatkan pembuatan magma yang cepat membeku dan terjadilah proses kristalisasi.

Proses kristalisasi akan menghasilkan batuan beku yang terjadi di bawah permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi setelah terjadi letusan gunung berapi. 

Lempeng litosfer turun ke kerak bumi mengalami peleburan akibat panas bumi dan membentuk zat cair yang panas dan dikenal sebagai magma yang kemudian akan keluar dari tempatnya melalui retakan lempeng maupun gunung berapi.

Magma yang keluar ke permukaan bumi akan mengalami pendinginan akibat lingkungan luar, sehingga akan mengeras dan membentuk batuan beku.

Proses pelapukan dimana magma akan berubah menjadi batuan beku yang lapuk termakan waktu karena faktor tertentu khususnya faktor cuaca dan berbagai gejala alam lainnya, sehingga batuan yang terdapat di permukaan bumi akan lebih cepat mengalami pelapukan.

Batuan beku yang muncul di permukaan bumi kemudian akan mengalami pelapukan di mana batuan beku hancur dan terurai yang berlangsung secara perlahan.

Pelapukan dan erosi akan menghancurkan batuan beku menjadi kerikil, lumpur, dan menciptakan sedimen yang berukuran lebih kecil. Sedimen yang telah terkumpul kemudian akan mengendap dan perlahan mengeras untuk membentuk batuan sedimen.

  • Erosi

Erosi merupakan sebuah proses yang terjadi karena adanya pengikisan oleh udara, air, dan es pada sebuah siklus batuan erosi yang akan terjadi setelah batuan intrusif terangkat dan batuan ekstrusif telah mengalami masa pelapukan yang dilakukan oleh air untuk menghilangkan beberapa material sisa pelapukan.

  • Pergerakan Batuan/Pengendapan

Semua material sisa hasil erosi akan terbawa air ke wilayah yang menjadi tempat mengendapnya semua sisa erosi dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus, sehingga sisa material erosi tersebut nantinya akan menumpuk dan mengeras.

Hasil dari pelapukan kristalisasi magma di permukaan lereng yang bergerak akibat gaya gravitasi sebelum akhirnya bergerak melewati air mengalir, angin, maupun gelombang, sehingga partikel hasil pelapukan dan zat yang larutnya akan menjadi sedimen yang mengendap.

Batuan beku yang hancur tersebut kemudian akan bergerak dan berpindah karena aliran air ataupun angin. Pergerakan ini akan terjadi secara terus menerus selama proses siklus batuan akan terjadi.

Sebagian besar endapan akan bergerak menuju ke arah lautan dan mengendap di daratan sekitar sungai, cekungan gurun, rawa, maupun yang lainnya.

Sedimen yang menumpuk akan mengalami proses litifikasi atau konversi batuan, dimana umumnya batuan sedimen akan memadat karena beban berat pada lapisan atas akan merekat ke air tanah dan meresap pori-pori bahan mineral.

Hasil pergerakan yang sudah hancur kemudian akan mengendap di tempat tertentu hingga menumpuk dan mengeras kembali. Proses ini disebut sedimentasi yang menghasilkan batuan sedimen dikarenakan adanya perekatan senyawa mineral dalam larutan batuan tersebut.

  • Metamorf

Batuan sedimen akan terkubur jauh dalam permukaan bumi akibat adanya proses pembentukan pegunungan maupun penerobosan massa magma yang mengakibatkan tekanan tinggi, sehingga terjadi perubahan lagi menjadi batuan metamorf.

Batuan metamorf merupakan sebuah batuan yang berubah bentuk karena panas dan terdorong jauh ke dalam permukaan bumi yang membuatnya memasuki zona subduksi dan terkena panas bumi yang menjadikannya mencair kembali menjadi magma.

Sehingga, siklus batuan terulang kembali dalam waktu yang berjalan sangat lama. Siklus batuan mempunyai peran penting dalam pembentukan berbagai batuan di bumi, proses penyesuaian lingkungan akan menyebabkan batuan sedimen berubah bentuk menjadi batuan malihan atau batuan metamorf.

  • Pencairan ke Magma

Batuan metamorf di bawah permukaan bumi akan terpapar suhu panas yang tinggi karena adanya tekanan yang sangat besar dari dalam bumi sehingga membuatnya meleleh dan kembali lagi menjadi bentuk magma.

Siklus ini kemudian akan kembali lagi pada tahap awal dan akan terus berlanjut hingga bertahun-tahun lamanya dan menghabiskan waktu hingga jutaan tahun lamanya.