Daftar isi
Secara singkat proyeksi pendapatan dapat diartikan yaitu merupakan suatu jumlah dari besaran pendapatan yang akan kita terima pada masa yang akan datang.
Sesuai dengan penamaan istilahnya sendiri, pendapatan itu sendiri adalah suatu bagian yang tidak dapat untuk dipisahkan dari laporan penyajian pada informasi atas jumlah laba dan juga jumlah rugi dari perusahaan.
Perusahaan dan atau entitas terkait, menggunakan cara penyajian terkait dengan jumlah keuntungan dan atau pun juga jumlah kerugian yang terjadi dengan cara mengalokasikan pos dari pendapatan itu sendiri yang dilakukan suatu proses net-off dengan pos beban tersebut.
Proyeksi dapat juga diartikan sebagai suatu perkiraan dan atau pun juga hasil dari penghitungan menggunakan basis data dan juga informasi yang relevan, untuk dapat diketahui berapa hasil besaran dari proyeksi itu sendiri.
Proyeksi umumnya digunakan untuk dapat melakukan analisa jangka panjang dimana besaran angka dari proyeksi itu sendiri nantinya akan mempengaruhi proses dari pengambilan keputusan pada level manajerial ke atas terkait rencana keseluruhan dari perusahaan yang terkait di dalamnya tersebut.
Proyeksi pendapatan mengartikan lebih spesifik lagi dengan mengarah pada pos dari pelaporan laba dan juga rugi perusahaan yang memiliki fokus terhadap pos dari pendapatan itu sendiri. Pos dari pendapatan bisa dari berbagai macam aspek yang dapat mempengaruhinya.
Antara lain yakni semisal untuk perusahaan manufaktur dari sepatu, maka jumlah pabrik sepatu tentu saja akan sangat mempengaruhi dari jumlah pendapatan yang nantinya akan dapat dihasilkan pada akhir periode pelaporan itu sendiri.
Aspek lain yang dapat mempengaruhi dari faktor untuk penghitungan pada proyeksi pendapatan tentu saja adalah jumlah permintaan yang ada di pasar saat itu.
Tiap-tiap aspek yang berhubungan akan saling terkait satu sama lain, dan hal ini akan dapat tercermin dari proyeksi pendapatan yang ada.
Tentu saja dengan melakukan estimasi besaran dari proyeksi pendapatan yang ada maka akan dapat tercermin pula berapa laba dan atau pun juga kerugian yang cenderung akan dapat dialami oleh perusahaan, pada periode-periode selanjutnya.
Pertumbuhan dari pendapatan secara year on year dapat dengan mudah dihitung dengan menambahkan faktor perubahan komponen atas pendapatan itu sendiri.
Contoh yang terkait dengan aspek dari pendapatan itu sendiri adalah margin keuntungan dari pemegang saham terkait, perubahan terkait biaya produksi barang, perubahan terkait kenaikan gaji karyawan.
Pada ketiga komponen utama tersebut kita jumlahkan untuk dapat mengetahui besaran persentase dari proyeksi pertumbuhan pendapatan.
Penghitungan proyeksi pendapatan sejatinya cukup sederhana karena hanya melibatkan unsur pos dari penerimaan yang akan diterima oleh perusahaan.
Berbeda dengan proyeksi laba dan atau pun juga rugi perusahaan yang memerlukan alokasi dan penghitungan terkait dengan pengganggaran untuk tahun depan yang secara penghitungannya lebih rumit.
Penghitungan dari proyeksi pendapatan hanya memerlukan beberapa asumsi yakni, secara umum yaitu memperhitungkan kenaikan harga atau inflasi, kenaikan upah karyawan untuk mengamankan kenaikan gaji, dan juga besaran margin pendapatan yang ingin diterima oleh perusahaan.
Untuk dapat melakukan suatu penghitungan dari spreadsheet tentu saja dapat sedikit berbeda apabila dengan menggunakan dari aplikasi microsoft excel yang ada pada umumnya.
Namun untuk dapat mempermudah terkait dengan penghitungan menggunakan spreadsheet, teman-teman dapat mencobanya dengan menggunakan peramban internet hanya dengan bermodalkan akun google mail yang dimiliki oleh masing-masing orang.
Silahkan masuk pada sub bagian dari spreadsheet dan menuju kepada interface dari spreadsheet. Secara sekilas mungkin tidak jauh berbeda dengan microsoft excel, bahkan warna interfacenya pun sama yakni hijau.
Untuk dapat melakukan penghitungan proyeksi pendapatan, maka sesuai dengan cara penghitungannya silahkan sediakan dahulu angka basis dari pendapatan pada periode berjalan dan atau pun juga periode yang sudah lampau.
Misal di sini kita contohkan untuk perusahaan manufaktur dari produk sepatu. Katakan pada tahun X kita memperoleh pendapatan sebesar Rp 1.000.000,-. Hal ini hanya untuk mempermudah penghitungan saja. Kemudian kita ingin tahu berapa proyeksi pendapatan kita pada tahun depan.
Pada tahap ini kita apabila diasumsikan bahwa komponen dan juga parameter dari perusahaan manufaktur tersebut sama, maka kita dapat merumuskan yang pertama dari kenaikan inflasi yang ada, misalkan 1% hal ini penting dikarenakan bahan baku untuk pembuatan dari sepatu tersebut pasti mengalami kenaikan harga atau inflasi.
Kemudian asumsikan pula kenaikan dari gaji karyawan yang ada, semisal 2%, hal ini untuk dapat mengakomodir dari kenaikan gaji SDM dan juga biaya turunannya untuk dapat meneruskan proses operasional dari pabrik sepatu tersebut.
Kemudian setelah itu kita tentukan asumsi dari margin yang ingin diterima oleh perusahaan, katakan 20% untuk harapan dari peningkatan keuntungan yang akan diterima oleh perusahaan.
Rumus dari spreadsheet tersebut kurang lebih akan menjadi sebagai berikut: =(1000000+(1000000*(1%+2%+20%))). Dengan asumsi parameter lain ceteris paribus atau tidak berubah maka menggunakan rumus tersebut pada spreadsheet akan dapat menghasilkan angka proyeksi pendapatan sebesar Rp 1.230.000,-.
Dapat disimpulkan bahwa tahun depan dengan menggunakan asumsi komponen dan parameter yang disebutkan di atas, akan terjadi suatu peningkatan dari segi pendapatan secara year on year sebesar 23%.