Daftar isi
- 1. Pulau Saba, Karibia
- 2. Pulau Ilha da Queimada Grande, Brazil
- 3. Pulau Miyakejima, Jepang
- 4. Bikini Atoll, Kepulauan Marshall
- 5. Pulau Gruinard, Skotlandia
- 6. Pulau Antipodes, Selandia Baru
- 7. Pulau Runit, Kepulauan Marshall
- 8. Pulau Farallon, Amerika Serikat
- 9. Pulau Sentinel Utara, India
- 10. Pulau Poveglia, Venezia
- 11. Pulau Vozrozhdeniya, Uzbekistan
Pulau adalah bagian dari Bumi berupa daratan yang dikelilingi oleh wilayah peraran luas bisa lauta ataupun samudera. Pada umumnya pulau-pulau ini menyimpan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam sehingga dapat dihuni oleh manusia.
Ada pula pulau yang menyuguhkan pemandangan yang luar biasa cantik hingga mengundang wisatawan untuk berkunjung ke pulau tersebut. Namun ternyata adalah juga lho pulau yang dianggap berbahaya bahkan manusia dilarang datang atau berkunjung ke sana. Berikut ini adalah deretan pulau paling berbahaya di dunia serta alasannya.
1. Pulau Saba, Karibia
Pulau Saba adalah salah satu pulau yang berada di Karibia dengan ibukotanya yakni The Bottom. Hingga pada tahun 2010 pulau yang hanya seluas 13 km² ini menjadi kotamadya kerajaan Belanda. Berdasarkan data pada tahun 2020 jumlah penduduk di pulau ini tidak lebih dari 2000 jiwa.
Angka tersebut menjadikannya sebagai pulau paling minim populasi. Hal itu dikarenakan pulau ini termasuk ke dalam pulau paling berbahaya dunia. Berdasarkan situs Jaringan Badai Karibia, pulau Saba telah dilanda badai yang dahsyat dalam 150 tahun terakhir. Kondisi ini adalah yang paling parah dari wilayah lainnya. Selain itu di pulau ini juga terdapat gunung berapi aktif yang diperkirakan akan meletus sewaktu-waktu.
2. Pulau Ilha da Queimada Grande, Brazil
Pulau Ilha da Queimada Grande lebh dikenal sebagai Snakes Island atau Pulau Ular. Pulau ini berada di di lepas pantai Brasil di samudra Atlantik dengan luas 43 hektar. Disebut sebagai pulau Ular karena memang pulau ini dihuni oleh berbagai macam jenis ular mulai dari yang kecil hingga besar. Bahkan di sana hidup ular paling mematikan di dunia yaitu Golden lancehead yang kekuatan racunnya lebih besar 5 kali lipat dari jenis lainnya.
Ular-ular tersebut sudah menjadi penghuni Ilha da Queimada sejak ribuan tahun lalu tepatnya pada akhir Zaman Es. Pulau ini terpisah dengan daratan lainnya sehingga ular-ular tersebut terjebak dan berkembang biak disana.
Jumlah total ular di pulau tersebut berkisar 2000 sampai 4000 ekor atau setidak nya ada 4-5 ekor per meternya. Oleh sebab itu pulau ini terlarang untuk siapapun kecuali para peneliti yang juga harus mendapat izin dari Angkatan Laut setempat.
3. Pulau Miyakejima, Jepang
Di Jepang ada sebuah pulau di mana penduduknya diharuskan memakai masker anti gas sepanjang hidupnya. Pulau tersebut adalah pulau Miyakejima yang ada di 180 kilometer tenggara Tokyo. Alasan setiap warganya wib menggunakan masker adalah semburan gas sulfur-oksida dari gunung berapi Oyama
Gunung tersebut termasuk sebagai gunung paling aktif di dunia dan telah meletus berkali-kali sepanjang sejarah da terjadi setiap 20 tahun sekali. Gas tersebut terus muncul dalam skala besar sejak 14 Juli tahun 2000 bahkan melalui celah-celah tanah. Warga yang tinggal di sana pernah di evakuasi namun diizinkan kembali namun dengan syarat harus terus menggunakan masker anti gas.
4. Bikini Atoll, Kepulauan Marshall
Bikini Atoll berada di wilayah Mikronesia serta merupakan bagian dari Kepulauan Marshall di Samudera Pasifik. Pulau yang telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia pada tahun 2010 ini dianggap sebagai tempat berbahaya. Alasannya karena dua hal dan yang pertama adalah pulau ini telah dijadikan sebagai tempat uji coba nuklir sepanjang tahun 1946 sampai dengan 1958.
Dalam kurun waktu 12 tahun tersebut setidaknya ada 23 bom nuklir yang meledak di Bikini Atoll oleh Amerika Serikat. Ledakan nuklir tersebut menyebabkan pulau ini memiliki potensi radiasi nuklir yang berbahaya. Sejak saat itu tidak ada penduduk yang mau menempati Bikini Atoll meskipun sudah dinyatakan aman pada tahun 1977.
Bahkan tidak ada yang berani memakan hasil tanaman dari pulau ini. Selain memiliki radiasi nuklir yang berbahaya bagi kesehatan, laut di pulau ini dihuni oleh hiu-hiu ganas. Hiu ini berkembang pesat semenjak pulau ini ditinggalkan dan tidak ada penangkapan ikan di sana.
5. Pulau Gruinard, Skotlandia
Sebuah pulau kecil di utara Skotlandia dengan ukuran panjang 2 kilometer dan lebar 1 km bernama Pulau Gruinard. Pulau ini selama perang dunia kedua dijadikan tempat pengujian perang biologis . Senjata yang digunakan adalah bakteri antraks yang sangat mematikan terutama bagi mamalia.
Pada saat itu ratusan domba di sana meninggal akibat keracunan senjata biologis. Pada tahun 1980 ratusan ton formaldehida mengkontaminasi pulau ini. Akibatnya tempat ini tidak bisa ditempati selama 50 tahun.
6. Pulau Antipodes, Selandia Baru
Pulau Antipodes adalah sebuah kepulauan vulkanik yang ada di Selandia Baru. Pulau ini tidak dapat dihuni oleh manusia maupun makhluk hidup lainnya karena cuaca ekstrem yakni sudu rendah dan angin yang kencang.
Kondisi tersebut menyulitkan pembangunan-pembangunan di sana. Di pulau ini terdapat banyak bangkai kapal.
7. Pulau Runit, Kepulauan Marshall
Pulau Runit adalah salah satu dari 40 pulau di Enewetak Atoll di Kepulauan Marshall di Samudra Pasifik. Di pulau ini terdapat sebuah kubah besar tempat penyimpanan limbah radioaktif milik Amerika Serikat. Kubah tersebut disebut dengan Cactus Crater atau juga The Tomb.
Radioaktif tersebut berasal dari tes nuklir Amerika selama Perang Dingin berlangsung. Selain itu senjata-senjata nuklir bekas uji iradiasi di Nevada juga dibuang di tempat ini.
8. Pulau Farallon, Amerika Serikat
Kepulauan Farallon adalah sekelompok tumpukan laut di Teluk Farallones, di lepas pantai San Francisco, California, Amerika Serikat yang juga dikenal sebagai Pulau Gigi Setan. Sepanjang tahun 1846 sampai dengan 1977 tempat ini dijadikan sebagai tempat pembuangan radioaktif.
Diperkirakan ada 47.500 drum baja sampah di pulau seluas 211 hektare ini. Pulau ini tidak berpenghuni selain satwa-satwa liar. Meski begitu pulau ini masih dilihat secara hati-hati melalui kapal Whale Tours.
9. Pulau Sentinel Utara, India
Pulau Sentinel Utara adalah sebuah pulau yang dihuni oleh suku Sentinel. Lokasinya yakni berada di Kepulauan Andaman di Teluk Benggala. Penghuni pulau ini hanya sekitar 50–200 orang saja. Hal yang membuat pulau ini tidak bisa dikunjungi oleh siapapun adalah penduduk Sentinel sendiri.
Suku Sentinel mengisolasi diri dari masyarakat luar. Mereka tidak mau ada pengaruh yang masuk ke lingkungan mereka. Mereka mengancam siapa saja yang memasuki kawasan mereka makan harus siap kehilangan nyawa. Pernyataan mereka bukan hanya sebuah ancaman oleh sebab itu pemerintah India menetapkan seluruh Pulau dan perairan sekitarnya sejauh tiga mil dari pulau Sentinel Utara adalah zona ekslusi.
10. Pulau Poveglia, Venezia
Pulau Poveglia adalah sebuah pulau kecil yang masuk ke dalam wilayah Italia Utara atau tepatnya berada di antara Venesia dan Lido di Laguna Venezia. Pulau ini terbagi menjadi dua oleh adanya kanal kecil.
Pada abad ke 14 tepatnya pada tahun 1348 sebuah wabah Wabah Bubonic melanda Venezia dan Poveglia. Wabah ini sangat mematikan yakni dapat mematikan satu dari tiga orang di Eropa. Orang-orang yang memiliki gejala wabah tersebut kemudian diasingkan di pulau ini. Untuk mencegah penularan orang-orang yang sekarat pun di bakar.
Pengasingan dan pembakaran kembali terjadi di pulau ini pada tahun 1630. Pada waktu wabah kembali melanda yakni wabah Black Death. Pada masa Perang Napoleon, pulau ini digunakan untuk menyimpan mesiu dan senjata. Untuk melindunginya disebelah cerita-cerita berhantu agar tidak ada yang mendatang pulau ini. Al hasil kisah mistis itu masih berlaku hingga saat ini dan membuat takut orang lain untuk mengunjungi pulau ini.
11. Pulau Vozrozhdeniya, Uzbekistan
Pulau Vozrozhdeniya merupakan sebuah pulau di Uzbekistan tepatnya di tengah-tengah Laut Aral. Pulau ini bukan diisi oleh manusia melainkan oleh berbagai macam virus berbahaya. Virus-virus tersebut berasal dari uji nyali senjata biologis yang diciptakan oleh Uni Soviet pada tahun 1954.
Virus yang ada di pulau ini antara lain antraks, cacar, pes, tipus, brucellosis, dan tularemia. Pada tahun 1971 seorang peneliti mencoba mendatangi pulau ini namun ia justru terkena cacar meski hanya melihatnya dari atas kapal. Pada tahun berikutnya, dua orang nelayan ditemukan tewas di atas kapalnya yang diketahui baru saja melintas di dekat pulau ini. Dua orang nelayan tersebut terserang virus PES.
Pada tahun 1988, ada sebuah laporan yang mengatakan sebanyak 50 ekor antelop tewas setelah beberapa jam mendekati pulau ini. Dari serangkaian kejadian ini, akhirnya pada tahun 1990 an pulau ini benar-benar terlarang oleh siapapun.