13 Rafflesia yang Ada di Indonesia Beserta Gambarnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ketika mendengar nama Rafflesia maka yang terlintas di benak kita adalah Rafflesia Arnoldi. Padahal itu hanyalah satu dari sekian banyaknya tanaman rafflesia di dunia. Rafflesia sendiri merupakan jenis tanaman parasit yang tidak memiliki daun namun bunganya besar bahkan merupakan parasit terbesar. 

Tanaman ini tumbuh di hutan hujan tropis di kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia khususnya Sumatera dan Kalimantan. Bahkan bengkulu dijuluki sebagai bumi rafflesia karena merupakan menjadi habitat dari bunga berbau bangkai ini. Tanaman ini memiliki 32 spesies dan 17 diantaranya ada di Indonesia. Berikut ini adalah 13 spesies dari tanaman Rafflesia yang ada di Indonesia dan berhasil diIdentifikasi. 

1. Rafflesia Arnoldi

Rafflesia Arnoldi

Spesies yang pertama dan paling dikenal oleh banyak orang adalah rafflesia arnoldi yang ditemukan pada tahun 1818 oleh pemandu dari Sir Thomas Stamford Raffles yaitu Joseph Arnoldii yang kemudian namanya disematkan untuk nama tanaman unik ini. 

Rafflesia Arnoldi ditemukan di hutan pedalaman di Manna, Bengkulu Selatan. Namun dunia sains dikejutkan dengan fakta yang terungkap pada tahun 1954 yang ternyata ada orang lain yang lebih dahulu menemukan tanaman raffles spesies lainnya. Orang tersebut adalah Louis Auguste Deschamps yang menemukan Rafflesia Patma pada tahun 1797. Sayangnya catatan penelitiannya dirampas ketika bangsanya yakni Prancis kalah dari Inggris. 

Rafflesia Arnoldii merupakan bunga asli Indonesia yang dilindungi karena bunga ini membutuhkan waktu 9 bulan untuk mekar dan hanya akan bertahan kurang dari 7 hari. Ciri khas dari Rafflesia arnoldii adalah memiliki lubang besar di tengah dengan kelopak bunga berwarna merah cerah berbintik putih. Lubang tersebut lah tempat bau tidak sedap muncul untuk menarik serangga. 

2. Rafflesia Micropylora

Rafflesia Micropylora

Rafflesia micropylora masih merupakan tanaman parasit dari genus Rafflesia yang berasal dari Sumatera. Bunga ini mendapatkan nama micro karena sebelum mekar secara sempurna diawali dengan bukan kecil pada bagian koronanya. Bunga ini memiliki ukuran yang hampir sama dengan Rafflesia arnoldii namun lebih berat dengan beratnya mencapai 16 kg. 

Penemunya adalah seorang penulis sekaligus ekologi yaitu Arnold Newman bersama dengan anaknya yakni Gandhi. Tanaman ini baru ditemukan pada tahun 1983 di Gunung Leuser, Sumatera Utara. 

3. Rafflesia Meijerii

Rafflesia Meijerii

Rafflesia meijerii adalah spesies lainnya dari genu spesies yang tumbuh di Sumatera yakni di Taman Nasional Batang Gadis di Mandailing Natal,  Taman Wisata Alam Sicikeh-cikeh dan yang baru saja ditemukan yakni di Hutan Hujan desa Partungko Naginjang tahun 2010 lalu. 

Jika dibandingkan dengan dua spesies sebelumnya, rafflesia ini jauh lebih kecil yakni diameter hanya berukuran 14–20 cm dan diafragma 13 cm.  Bunga ini juga membutuh waktu untuk mekar lebih lama yaitu sekitar 380 hari dan dapat bertahan selama hampir 2 minggu. Tanaman ini biasanya tumbuh di ketinggian 1000–1500 mdpl. 

4. Rafflesia Kemumu

Rafflesia Kemumu

Baru-baru ini sebuah spesies Rafflesia lainnya di Sumatera khususnya di Bengkulu Utara desa Kemumu. Penemuan ini tentu menambah lengkap spesies dari genus Raffles terutama yang berada di Indonesia. Bunga yang diumumkan secara resmi pada 27 Oktober 2017 ini memiliki bentuk relatif kecil dan tidak ditemukan adanya bintik putih pada bagian atas diafragma serta bagian lobus perigon berwarna oranye. 

Ukuran diameter bunga hanya sekitar 50 cm sampai dengan 60 cm. Pada tahun 2020 lalu tiga buah bunga R. kemumu mekar sempurna dan secara bersamaan di desa Tanah Hitam di kebun milik warga setempat. Hal tersebut merupakan kejadian sangat langka karena pada umumnya Rafflesia hanya tumbuh sebanyak dua buah saja.

5. Rafflesia Gadutensis

Rafflesia Gadutensis

Masih berasal dari Sumatera tepatnya di Sumatera Barat yakni sebuah jenis padma raksasa yang berukuran menengah. Ukuran diameternya hanya berkisar antara 45 cm–50 cm dengan warna merah marun pada bagian perigonnya dan diafragma atasnya serta berbintik atau bercak yang lebih besar dari ukuran R. arnoldii. 

Bunga dengan jumlah kelopak lima buah ini ditemukan pertama kali oleh  W. Meijer di kawasan Ulu Gadut pada tahun 1984 silam. Bunga ini membutuhkan waktu yang sangat lama yakni 5 tahun dari proses biji hingga akhirnya mekar secara sempurna. Selain di Sumatera Barat. Gadutensis juga ternyata tumbuh di Bengkulu Utara yakni di  hutan lindung Boven Lais. 

6. Rafflesia Lawangensis

Rafflesia Lawangensis

Genus Rafflesia lainnya yang ditemukan di Sumatera adalah Rafflesia lawangensis yang ditemukan di kawasan  Bukit Lawang, Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Keunikan dari Rafflesia ini adalah tidak memiliki jendela pada bagian diafragmanya. Karakter seperti ini hanya dimiliki oleh 7 jenis Rafflesia saja. 

Selain tidak memiliki jendela, diafragma spesies ini juga tidak ditemukan adanya bintik-bintik putih. Pada bagian permukaan berwarna oranye namun ada pula yang coklat kemerahan. Ketika mekar sempurna ukuran diameternya berkisar antara 58 cm–65 cm dengan ukuran diafragma 25 – 27 cm. 

7. Rafflesia Rochussenii 

Rafflesia Rochussenii

Rafflesia rochussenii merupakan spesies dari genus Raffles yang menyebar di tak hanya di Sumatera tetapi juga di Jawa. Bunga ini ditemukan di kawasan Gunung Gede, Cibodas, Jawa Barat pada tahun 1850 oleh Teijsmann dan Binnendijk. Meski sudah dikumpulkan sejak abad ke 19 namun informasi tanaman ini masih sangat sedikit karena kelangkaannya. Pada tahun 1941 spesies ini telah dinyatakan punah namun sekelompok mahasiswa IPB berhasil menemukannya kembali pada tahun 1990. 

Karakter dari bunga ini adalah helai perigonnya yang berwarna oranye hingga ungu kecoklatan serta memiliki bintik putih yang kecil namun banyak dan tersebar merata. Spesies ini membutuhkan hampir 2 tahun untuk mekar dan bertahan selama 7 hari. 

8. Rafflesia Tuan-mudae Beccari

Rafflesia Tuan-mudae Beccari

Spesies selanjutnya adalah Rafflesia tuan-mudae Beccari yang juga dapat ditemukan di pulau Sumatera dan Jawa. Ukuran bunga ini ketika mekar bisa mencapai 1 m ahkan pada tahun 2020 lalu bunga ini mekar dengan diameter 111 cm di Hutan Lindung Maninjau Sumatera yang artinya bunga tersebut memecahkan rekor sebagai bunga terbesar di dunia. 

Selain di Sumatera dan Jawa, bunga ini ditemukan di Serawak Malaysia bahkan dari sini lah ia pertama kali di spesimennya dikumpulkan yakni pada tahun 1868. Bentuk dan ciri fisiknya adalah sangat mirip dengan R. arnoldii sehingga pada awal penemuannya Beccari sang penemu menganggapnya sebagai sinonim arnoldii. Perbedaan kedua bunga ini ada pada  ukurannya dimana R. tuan-mudae Beccari lebih kecil yaitu sekitar 44 cm–92 cm dan diafragma nya 15 cm – 18 cm. 

9. Rafflesia Patma

Rafflesia Patma

Rafflesia patma merupakan jenis Rafflesia yang hidup di Pulau Jawa namun sebagian ahli mempercayai jenis ini juga dapat tumbuh di Sumatera. Spesimen bunga ini pertama kali dideskripsikan oleh dokter berkebangsaan Jerman yaitu C. L. Blume. Namun orang yang pertama kali mengkoleksi spesimen tanaman ini adalah Louis Auguste Deschamps dari Perancis. 

Spesies ini merupakan Raffles berukuran sedang yakni diameternya hanya 30 cm–60 cm saja. Perigonnya berwarna oranye tua dengan sedikit bercak. Secara fisik Rafflesia patma sangat mirip dengan Rafflesia bengkuluensis dengan wilayah persebaran yang berdekatan sehingga perlu hati-hati untuk mengenali dan membedakan keduanya. 

10. Rafflesia Bengkuluensis

Rafflesia Bengkuluensis

Rafflesia bengkuluensis adalah jenis tanaman Raffles yang tergolong baru ditemukan yakni pada tahun 2005 lalu oleh peneliti dari Indonesia dan Malaysia yakni Agus Susatya dari Universitas Bengkulu, Arianto dan Mat Saleh  dari Universitas Kebangsaan Malaysia. Ukuran dari bunga ini sedang yakni 50 cm–55 cm dengan diafragma 16,2-18,6 cm. 

Bagian perigonnya berwarna oranye tua namun ada pula yang merah bata. Bunga R. bengkuluensis ini memiliki bercak bulat sekitar 6-7 buah yang umumnya saling terputus namun ada kemungkinan juga saling menyambung pada bagian dekat lubang diafragma. 

11. Rafflesia Pricei

Rafflesia Pricei

Spesies Rafflesia  pricei merupakan Rafflesia yang memiliki habitat paling tinggi yakni pada ketinggian 1.300 mdpl. Pada awalnya Rafflesia pricei hanya ditemukan di Malaysia saja namun berkat penelusuran lebih lanjut ternyata jenis ini bisa dijumpai juga di Kalimantan. Tanaman ini pertama kali ditemukan di gunung Kinabalu, Sabah oleh William Price pada tahun 1960. Spesies R. pricei memiliki helai perigon berwarna merah bata dengan motif bercak lonjong berwarna putih. Dibandingkan dengan jenis Rafflesia lainnya, jenis ini tergolong memiliki ukuran yang kecil yang berdiameter 16 – 45 cm. Dari proses biji, kuncup hingga mekar, tanaman ini membutuhkan waktu hingga 15 bulan. 

12. Rafflesia Zollingeriana

Rafflesia Zollingeriana

Rafflesia ini adalah jenis yang hanya ada di Jawa tepatnya Taman Nasional Meru Betiri, Jember Jawa Timur. Sijfert Hendrik Koorders berhasil memperkenalkan spesies ini untuk pertama kali pada tahun 1908 setelah penelitiannya yang sudah dilakukan sejak 1902. Ukuran bunga ini tergolong kecil karena hanya memiliki diameter 15 cm–30 cm saja dan memiliki perigon serta diafragma berwarna merah marun hingga merah bata. 

Seperti Rafflesia kebanyakan, bunga ini memiliki bercak yakni berukuran kecil dan umumnya berbentuk tak beraturan dengan berwarna oranye muda. Ciri fisik dari bunga ini mirip dengan spesies Rafflesia patma. 

13. Rafflesia Hasseltii

Rafflesia Hasseltii

Rafflesia hasseltii adalah spesies dari genus Rafflesia yang sudah berhasil diidentifikasi sejak tahun 1879 oleh Suringar. Spesies ini dapat ditemukan di wilayah Sumatera khususnya di Taman Nasional Kecil Seblat. Sementara itu spesimen pertama dikoleksi dari MuaraLabuh, Sumatra Barat. Dibandingkan dengan jenis lainnya, spesies ini paling mudah dikenali dan palin dianggap yang paling cantik. 

Bunga yang disebut sebagai cendawan harimau atau cendawan merah putih ini memiliki perigon merah marun dengan bercak putih berbentuk persegi besar dan tak beraturan. Ukuran terbesar yang pernah ditemukan dari spesies ini adalah berdiameter 70 cm namun umumnya yakni  35 cm–50 cm. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn