Daftar isi
Berikut pembahasan lengkap mengenai Rhodophyta.
Rhodophyta atau Alga Merah adalah salah satu jenis ganggang yang memiliki warna merah yang dihasilkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibandingkan pigmen klorofil, karoten dan xntofil.
Perlu kamu ketahui, pada kedalaman sedang ganggang berwarna merah cerah, sedangkan pada air yang sangat dangkal ganggang berwarna agak kehijauan.
Talus Rhodophyta ini relatif besar, tetapi jarang yang memiliki panjang melebih 90cm. Beberapa jenis Rhodophyta ada yang berbentuk filamen namun kebanyakan dari ganggang merah membentuk struktur kompleks yang bercabang-cabang menyerupai bulu atau pipih menyebar menyerupai pita.
Rhodophyta pada umumnya multiseluler, tetapi terdapat juga Rhodophyta yang uniseluler. Rhodophyta multiseluler umumnya makroskopis dan struktur tubuhnya menyerupai tumbuhan talus.
Rhodophyta atau ganggang merah memiliki karakteristik secara umum. Berikut ini ciri-ciri atau karakteristik Rhodophyta di antaranya:
Alga merah atau Rhodophyta memiliki manfaat dan peran yang penting bagi kehidupan. Berikut ini manfaat dari Rhodophyta yang perlu kamu ketahui:
Berikut ini beberapa contoh Rhodophyta atau ganggang merah yang perlu kamu ketahui yaitu:
Perlu kamu ketahui, Rhodophyta bereproduksi dengan cara vegetatif dan generatif.
Reproduksi secara vegetatif atau aseksual merupakan perkembangbiakan vegetatif ganggang merah berlangsung dengan pembentukan spora haploid yang dihasilkan oleh sporangium atau talus ganggang yang diploid. Kemudian spora ini selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang merah yang baru. Perkembangbiakan aseksual secara fragmentasi pada Rhodophyta jarang terjadi.
Reproduksi secara generatif atau seksual terjadi secara oogami, dan pada beberapa jenis mengalami pergiliran keturunan yang disebut metagenesis. Reproduksi secara generatif dilakukan dengan peleburan antara gamet jantan yang tidak memiliki alat gerak yang disebut spermatium.
Alat reproduksi ganggang jantan disebut dengan spermatogonium dan menghasilkan spermatium yang tidak berflagel. Sedangkan alat reproduksi pada Rhodophyta betina disebut karpogonium dan menghasilkan ovum.
Pembuahan sel ovum dengan spermatium menghasilkan zigot yang diploid. Zigot tersebut selanjutnya akan tumbuh menjadi ganggang merah yang baru dan menghasilkan aplanospora dengan pembelahan meiosis.
Spora haploid akan tumbuh menjadi ganggang merah yang akan menghasilkan gamet. Sehingga pada ganggang merah terjadi pergiliran keturunan antara sporofit dan gametofit.
Sporofit menghasilkan meiospora yang akan berkembang menjadi gametofit. Gametofit membentuk spermatangia yang menghasilkan spermatia dan carpogonium yang mengandung sel trichogen. Spermatia menempel pada ujung trichogen, terus masuk ke dasar sel. Di sini terjadi peleburan antara inti sperma dan inti sel betina membentuk zigot yang disebut goninoblast.
Goninoblast merupakan filamen yang terbentuk dari zigot dan di ujung filamen terbentuk carposporangium. Selanjutnya, pada dalam carposporangium terbentuk carpospora. Carpospora keluar dari carposporangium dan selanjutnya tumbuh menjadi sporofit atau polysphonia baru.
Pada pertumbuhannya, polysphonia mengalami pergiliran keturunan yang disebut metagenesis yaitu perkembangbiakan aseksual dan perkembangbiakan seksual berlangsung secara bergantian.
Dari pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa Rhodophyta adalah Rhodophyta atau Alga Merah adalah salah satu jenis ganggang yang memiliki warna merah yang dihasilkan oleh pigmen fikoeritrin dalam jumlah banyak dibanding ganggang lain.
Rhodophyta memiliki banyak sel atau multiseluler dan makroskopis, ganggang merah juga tidak berflagel, dan memiliki kemampuan menimbun kalsium karbonat di dalam dinding selnya.
Rhodophyta berperan penting dalam kehidupan dan menjadi bahan pangan bagi manusia. Contoh dari Rhodophyta yaitu Eucheuma, Gelidium, Glacilaria, Batrachospermum, Chondrus, Porphyra, Polysiphonia, Nemalion.