Statistika

Rumus Slovin: Ciri – Tujuan dan Contoh Penelitian yang Menggunakannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Penelitian saat ini terus berkembang untuk memperbaharui ilmu yang sudah ada maupun menjadi bagian dari penambahan ilmu baru sebagai sumber pengetahuan. Penelitian ini dapat dilakukan dengan berbagai macam subjek, baik pada alam, hewan, benda, dan utamanya adalah pada manusia.

Salah satu bagian penting dalam penelitian terkait manusia adalah jumlah subjek yang diperlukan untuk membuktikan suatu hipotesis dalam penelitian. Penting bagi peneliti untuk menggunakan jumlah sampel yang tepat agar dapat merepresentasikan populasi sesungguhnya serta agar penelitian dapat lebih efektif.

Jumlah sampel yang terlalu sedikit dapat menimbulkan masalah, seperti karakteristiknya kurang dapat menggambarkan karakteristik populasi sebenarnya. Sedangkan jumlah sampel yang terlalu banyak juga kurang baik, karena akan memakan banyak waktu, tenaga, serta biaya. Oleh sebab itu diperlukan cara yang tepat untuk mengetahui jumlah sampel, yakni dengan rumus Slovin.

Pengertian Rumus Slovin

Rumus Slovin diperkenalkan oleh seorang tokoh bernama Slovin pada tahun 1960. Meskipun belum dapat diketahui pasti siapakah tokoh Slovin ini dan sumber buku/artikel mengenai rumus Slovin, tetapi rumus yang ia buat sangat populer dan sering digunakan dalam berbagai penelitian hingga saat ini. 

Berdasarkan KBBI, kata rumus sendiri didefinisikan sebagai ringkasan (hukum, patokan, dan sebagainya dalam ilmu kimia, matematika, dan sebagainya) yang dilambangkan oleh huruf, angka, atau tanda. Sedangkan kata Slovin dapat dilihat berasal dari nama tokoh yang memperkenalkannya, yakni Slovin.

Sugiyono (2017) dalam bukunya menyebutkan bahwa rumus Slovin merupakan sebuah rumus yang digunakan untuk menemukan besaran sampel yang dianggap representatif atau dapat menggambarkan karakteristik dari keseluruhan populasi.

Kemudian pengertian lainnya mengenai rumus Slovin juga disampaikan oleh Nalendra et al. (2021), yakni formula untuk menghitung jumlah sampel minimal yang dibutuhkan apabila populasi penelitian belum dapat diketahui secara pasti.

Ciri-ciri Rumus Slovin

Terdapat beberapa ciri dari rumus Slovin atau dapat disebut juga sebagai syarat untuk menggunakan rumus ini, di antaranya yaitu:

  • Digunakan pada jenis penelitian yang membutuhkan untuk mengestimasi proporsi.
  • Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling.
  • Umumnya digunakan ketika jumlah populasi penelitian relatif banyak.
  • Peneliti belum mengetahui perkiraan proporsi populasi.
  • Diperlukan nilai tingkat kesalahan.

Tujuan Penggunaan Rumus Slovin

Rumus Slovin digunakan dengan tujuan untuk menemukan jumlah sampel minimal yang diperlukan agar hasil penelitiannya dapat diterapkan bagi populasi secara luas karena sampel tersebut sudah mewakili populasinya atau disebut juga dengan proporsi populasi. 

Pada umumnya dalam penelitian peneliti tidak mengetahui proporsi populasi yang tepat. Nilai proporsi tersebut sebenarnya dapat diketahui melalui studi literatur pada penelitian terdahulu maupun pendapat orang-orang yang sudah ahli dalam memperkirakan proporsi.

Namun, kebanyakan penelitian terdahulu tidak mencantumkan nilai proporsi tersebut sehingga peneliti memerlukan cara lain. Oleh sebab itu, digunakan rumus Slovin yang dapat menunjukkan besaran proporsi untuk menghasilkan besaran varian tertinggi.

Cara Menghitung Rumus Slovin

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

E2 = Batas kesalahan

Pada rumus di atas, terdapat lambang n atau ukuran sampel yang sedang dicari, terdapat huruf N yang melambangkan ukuran dari populasi, serta huruf e yang menjadi simbol dari margin of error atau besaran kesalahan yang mungkin terjadi dan sudah ditetapkan berdasarkan studi penelitian.

Toleransi kesalahan harus ditentukan sejak awal berdasarkan confidence level, yakni tingkat keyakinan terhadap hasil dari kebenaran penelitian atau taraf signifikansi hasil meski mungkin ada kekeliruan pada batas tertentu. Taraf signifikansi ini dapat berbeda tergantung bidang studi penelitiannya.

Misalnya, peneliti di bidang studi kedokteran harus menggunakan taraf signifikansi sebesar 99%, maka toleransi kesalahan hanya sampai 1% saja. Sedangkan peneliti di bidang studi ilmu sosial dapat menggunakan taraf signifikansi sebesar 95% sehingga toleransi kesalahan hanya sampai 5% saja. Perlu diketahui bahwa besaran tersebut masih memiliki variasi lain.

Contoh Penelitian yang Menggunakan Rumus Slovin

Salah satu penelitian yang menggunakan rumus Slovin adalah studi yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, yakni Muchlis, Imam, dan Hakim (2015) dengan judul Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Batik Danar Hadi Surakarta.

Diketahui bahwa populasi penelitian tersebut adalah 877 orang karyawan yang bekerja di PT. Batik Danar Hadi Surakarta (N). Kemudian, diketahui pula persentase kelonggaran kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditoleransi sebesar 10% (e). Untuk mengetahui jumlah sampel yang dapat merepresentasikan populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin.

Hasil perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

N atau populasi= 877

e atau margin of error = 10% = 10^2

n atau sampel yang dibutuhkan = 89,7

Berdasarkan perhitungan rumus Slovin tersebut, penelitian ini akan menggunakan 100 orang karyawan sebagai sampel (n) atau sekitar 12 persen dari populasi karyawan PT. Batik Danar Hadi Surakarta. Sampel akan dipilih menggunakan teknik probability sampling berjenis simple random sampling.

Kesimpulan Pembahasan

Demikianlah penjelasan mengenai rumus Slovin. Kesimpulannya, penelitian pada manusia pasti membutuhkan subjek yang mampu menjawab hipotesis penelitian. Jumlah dari subjek ini sangat penting sebab jika terlalu sedikit menjadi kurang representatif terhadap populasi, tetapi jika terlalu banyak juga kurang efektif sehingga dapat menggunakan rumus Slovin untuk menemukan jumlah yang tepat.

Rumus Slovin adalah rumus yang diperkenalkan oleh Slovin pada 1960. Rumus ini didefinisikan sebagai formula atau rumus yang digunakan untuk menemukan jumlah sampel minimal yang dapat merepresentasikan karakteristik populasi secara keseluruhan ketika jumlah sampelnya belum diketahui secara pasti.

Ciri dari rumus Slovin, yaitu digunakan pada penelitian yang memerlukan estimasi proporsi, teknik samplingnya simple random sampling, jumlah populasi relati banyak, dan lain-lain. Tujuan penggunaan rumus Slovin adalah untuk mengetahui jumlah sampel yang dibutuhkan agar dapat mewakili karakteristik populasi.

Cara menghitung rumus Slovin adalah dengan membagi N dengan 1+N(e)^2 sehingga menghasilkan jumlah sampel atau n. N adalah populasi dan e adalah tingkat kekeliruan. Penelitian yang menggunakan rumus ini dilakukan oleh Muchlis, Imam, dan Hakim (2015) dengan hasil dari 877 populasi, sampel yang dibutuhkan adalah 89,7 dari error 10%.