Banyak sekali cara yang dapat dilakukan sebuah negara untuk menghancurkan sainganya. Terlebih apabila saingannya itu dirasa sangatlah berat. Suatu negara harus mengambil sebuah tindakan ekstra. Tindakan itulah yang nantinya digunakan untuk menjatuhkan lawannya.
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan suatu negara adalah sabotase. Sabotase merupakan salah satu jenis tindakan yang sifatnya rahasia dan tertutup. Tindakan sabotase ini dilakukan dengan tujuan untuk menggagalkan semua rencana yang akan dilakukan oleh negara pesaing.
Untuk dapat melakukannya dengan baik, tentunya dibutuhkan sebuah koordinasi yang baik. Untuk menambah wawasan kita mengenai sabotase, penyebabnya, cirinya ataupun contoh nya, berikut merupakan penjelasan detailnya.
Pengertian Sabotase
Pengertian Secara Umum
Sabotase merupakan sebuah tindakan terstruktur yang sifatnya rahasia. Seringkali tindakan sabotase ini dilakukan dengan tujuan untuk menghalangi ataupun menggagalkan upaya yang akan dilakukan oleh pihak lawan. Tentunya semua tindakan itu harus dilakukan secara tertutup dan juga sistematis.
Pengertian Menurut Para Ahli
Untuk menambah pemahaman kita mengenai sabotase, terdapat beberapa pendapat ahli ataupun sumber terpercaya mengenai pengertian dari sabotase ini.
- Menurut Merriam Webster, sabotase adalah tindakan destruktif atau perusakan yang dilakukan oleh sipil atau musuh. Yang mana ditujukan untuk menghalangi upaya perang suatu negara dengan menghancurkan peralatan, senjata atau bangunan.
- Menurut Cambridge Dictionary, sabotase adalah upaya yang dilakukan untuk mencegah keberhasilan musuh atau pesaing. Dalam arti lain, sabotase mencegah upaya terjadinya gencatan senjata.
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sabotase yaitu perusakan milik pemerintah yang dilakukan dengan pemberontakan, penghalangan produksi oleh buruh, serta pemusnahan fasilitas militer maupun perhubungan oleh gerakan rahasia yang dilakukan musuh.
Faktor Penyebab Sabotase
Tindakan sabotase tidak akan dilakukan oleh suatu negara, apabila tidak dilatarbelakangi dengan tujuan penting. Terutama tujuan tujuan yang erat kaitannya dengan permasalahan politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Berikut merupakan faktor faktor yang melatarbelakangi dilakukannya sabotase.
- Sistem pemerintahan yang otoriter
Setiap manusia pastilah diberikan hak untuk dapat mengutarakan semua pendapatnya, baik yang berkaitan dengan pemerintahan ataupun kebijakan yang akan ditetapkan. Untuk itu suatu negara berkewajiban untuk dapat memfasilitasi hak warga negaranya itu. Negara yang sangat menjunjung pendapat dan juga suara rakyatnya biasanya negara yang pemerintahan demokratis. - Berupaya untuk menghancurkan upaya kelompok tertentu
Yang seringkali menjadi alasan kuat untuk sebuah pihak melakukan sabotase adalah adanya keinginan untuk menghancurkan pihak tertentu. Upaya penghancuran itu tentunya dilakukan dengan cara yang halus. Tanpa harus diketahui oleh khalayak umum, tentunya dengan sabotase ini. Pihak terkait menginginkan untuk mencuri ataupun menghilangkan semua informasi penting. Yang mana bertujuan untuk menghancurkan strategi kelompok tertentu. - Ketidaksesuaian kebijakan dengan keinginan masyarakat
Semua kebijakan yang akan ditetapkan oleh pemerintah, cenderungnya harus sesuai dengan keinginan dan pendapat dari masyarakat. Hal itu disebabkan semua kebijakan yang akan ditetapkan harus berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Namun, apabila yang terjadi adalah sebaliknya. Masyarakat akan memberontak dan berdemonstrasi atas kebijakan itu. Cara cara itulah yang masyarakat anggap tepat agar suaranya didengar oleh pemerintah. Dengan merusak semua fasilitas yang ada, atau bahkan hingga merentas situs situs resmi dari pemerintah. - Sistem kemiliteran dan keamanan sangat represif
Ketika sebuah pemerintah telah menganut paham otoriter, semua yang terjadi di negara menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Seringkali sistem ini dianut untuk mempertahankan kekuasaan agar lebih lama eksistensinya. Namun, sistem ini cenderung membatasi semua aspirasi dan pendapat masyarakat. Hak berpendapat masyarakat dibungkam untuk kepentingan pihak pihak tertentu. Tidak ada celah bagi masyarakat untuk bersuara. Masyarakat yang akan berpendapat juga diselubungi berbagai ketakutan. Salah satunya adalah takut dihilangkan oleh pemerintah lewat pasukan militernya. - Untuk keuntungan pribadi
Sabotase juga seringkali dilakukan untuk memenuhi kepentingan pribadi atau individu saja. Entah digunakan untuk mengembangkan usahanya ataupun mengalahkan saingannya dalam perebutan tender dalam suatu perusahaan.
Tujuan Sabotase
Adapun beberapa tujuan dilaksanakannya sabotase.
- Memberantas organisasi atau kelompok tertentu yang sangat merugikan kepentingan negara.
- Menyebar ketakutan kepada sasaran yang dituju.
- Menghancurkan pihak pihak tertentu.
- Untuk menentang kebijakan pemerintah yang tidak bersesuaian dengan aspirasi masyarakat.
- Melengserkan sebuah kekuasaan.
- Memenangkan perebutan tender sebuah perusahaan.
Sasaran Sabotase
Para pelaku sabotase seringkali menetapkan sasaran dan tujuannya terlebih dahulu sebelum melaksanakan aksinya. Sasaran sabotase itu dapat berupa sebuah organisasi atau kelompok radikal, acara ataupun rapat penting sebuah negara, atau bahkan sebuah perusahaan besar yang memiliki peran sangat besar bagi perekonomian negara.
Oleh karenanya, supaya sasaran mendapatkan efek yang sangat besar, para pelaku sabotase akan berupaya semaksimal mungkin untuk menentukan cara dan strategi yang tepat. Untuk itu sangat diperlukan peran dari agen atau sebuah intelegen.
Ciri-ciri Sabotase
Adapun beberapa karakter yang menggambarkan sabotase. Tentunya hal itu mempermudah kita untuk lebih memahami apa itu tindakan sabotase. Berikut merupakan ciri ciri dari sabotase.
- Cenderung menimbulkan sebuah kerusakan pada fasilitas pemerintahan. Dan lebih parahnya kerusakan itu sudah tidak dapat diperbaiki kembali seperti semua. Dan tentunya semua informasi yang ada di dalamnya otomatis hilang dan tidak dapat dikembalikan lagi.
- Tindakan sabotase ini tentunyadilakukan dengan sembunyi sembunyi, karena sifatnya yang ilegal untuk dilakukan. Untuk itu seringkali menggunakan saja seorang intelegen, apabila erat kaitannya dengan kepentingan negara.
- Seringkali dijadikan sebagai wadah untuk melakukan pemberontakan ataupun gerakan revolusioner. Dalam hal ini seringkali sabotase disebabkan oleh tindakan pemerintah yang otoriter.
- Menggunakan bantuan seseorang yang sudah ahli dalam bidangnya. Hal itu tentunya lebih mempermudah tercapainya tujuan. Orang yang sudah ahli dalam bidangnya, tentunya lebih mengetahui strategi dan cara tepat apa yang dapat dilakukan.
- Dilakukan oleh pihak pihak tertentu saja. Namun, dapat berkembang ke masyarakat umum juga.
Contoh Tindakan Sabotase
Berikut merupakan contoh tindakan sabotase yang telah dilakukan oleh beberapa negara di dunia. Yang mana ditujukan untuk berbagai kepentingan tertentu.
- Sabotase Senjata
Dalam sejarahnya Amerika pernah berupaya untuk menyabotase persenjataan yang dimiliki oleh Iran. Yang mana senjata senjata itu mencakup rudal dan juga roket. Amerika yang berada dalam pimpinan Donal Trump saat itu sangat mengkhawatirkan apabila Iran melakukan program rahasia untuk Amerika. - Sabotase Alat Transportasi
Selain melakukan sabotase senjata, nyatanya Amerika juga pernah melakukan sabotase alat transportasi. Saat itu salah satu mekanik dari America Airlines berupaya untuk menjalankan misi menyabotase pesawat yang akan lepas landas. Saat itu pesawat sedang akan lepas landas dari Miami International Airport menuju Kepulauan Bahama. - Sabotase Bantuan Sosial
Pemberontak Houthi pernah melakukan sabotase bantuan terhadap masyarakat di Yaman. Yang mana saat itu masyarakat Yaman sedang dilanda kondisi kelaparan yang berkepanjangan sebagai akibat dari perang saudara. Bantuan makanan yang seharusnya diberikan ke Yaman semua dialihkan ke daerah lainnya. Yang mana dalam kendali pemberontak Houthi.
Dampak Sabotase
Tentunya ada dampak yang ditimbulkan dari tindakan sabotase ini. Berikut merupakan dampak dampak dari dilakukannya sabotase.
- Membahayakan kestabilan dari kondisi perekonomian dan juga pemerintahan suatu negara.
- Menggangu berbagai sistem komunikasi dan juga transportasi yang dimiliki oleh pihak lawan.
- Sangat merugikan beberapa pihak terkait.
- Hilangnya berbagai informasi penting mengenai pembangunan negara.
- Dapat melengserkan sistem pemerintahan yang otoriter.
- Kerusakan berbagai fasilitas yang dimiliki oleh pemerintahan.
- Merusak sistem keamanan dan juga pertahanan yang sifatnya represif.