Ekonomi

Segmentasi Perilaku: Pengertian – Jenis Beserta Kelebihan dan Kekurangan

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sebuah perusahaan tidak hanya perlu melakukan segmentasi pasar saja. Melainkan untuk dapat memastikan bahwa produknya sangat digemari oleh para konsumen, suatu perusahaan juga perlu melakukan segmentasi perilaku.

Peranan dari segmentasi perilaku ini, nyatanya sangat perlu diperhatikan. Dengan segmentasi perilaku, suatu perusahaan dapat memahami pola ataupun jenis produk yan sedang digemari oleh konsumen di pasaran.

Sehingga, perusahaan dapat menyesesuaikan jenis produk apa yang benar benar sedang diperlukan dan banyak dicari para konsumen. Namun, segmentasi perilaku itu sebenarnya apa sih? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai segmentasi perilaku.

Pengertian Segmentasi Perilaku

Segmentasi perilaku merupakan salah satu bagian pemasaran yang sangat perlu untuk diperhatikan. Segmentasi perilaku ini erat hubungannya dengan pembagian pasar menjadi beberapa kelompok kecil yang sifatnya homogen.

Pengelompokan tersebut didasarkan pada pola kebiasaan serta perilaku dari tiap konsumen. Dengan pemberlakuan dari segmentasi perilaku ini mempermudah suatu perusahaan untuk memahami serta mencari tahu jenis produk apa sih yang sekarang ini sangat digemari atau dicari oleh para konsumen.

Tidak hanya itu, dalam melakukan segmentasi perilaku ini, suatu perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan identifikasi terhadap target konsumen yang kemungkinan besar mengincar atau membutuhkan produk kita.

Dengan serangkaian proses segmentasi yang dilakukan, perusahaan atau pihak pemasar dapat mengembangkan produk yang sedang memimpin pasar dan juga penerapan strategi pemasaran yang lebih sesuai dengan target.

Jenis Segmentasi Perilaku

Adapun beberapa jenis dari segmentasi perilaku yang mengelompokan para konsumen berdasarkan dengan perilaku dan kebiasaan konsumsinya

  • Penggunaan

Pihak perusahaan pemasaran yang terkait akan mengelompokan perilaku dari setiap konsumennya. Pengelompokan itu didasarkan pada volume serta frekuensi dari pembeliannya. Dalam hal ini, pihak pemasar dapat mengansumsikan jangka waktu serta durasi yang dibutuhkan oleh para konsumen untuk dapat menghabiskan suatu produk.

Atas dasar hal tersebut, nantinya pihak pemasar atau perusahaan akan lebih mudah dalam melakukan pengelompokan perilaku dari konsumennya, apakah termasuk sebagai  pengguna berat, pengguna menengah, atau justru pengguna ringan.

Pengguna berat dalam hal ini dideskripsikan sebagai pengguna atau konsumen yang lebih sering melakukan transaksi jual beli dengan volume yang cenderung besar. Sehingga memakan waktu yang lama untuk melakukan interaksi dengan produk. Sedangkan pengguna ringan sebaliknya.

  • Loyalitas

Pertimbangan untuk melakukan segmentasi pemasaran melalui aspek perilaku dari konsumen juga dapat dilihat dari tingkat ketahanan konsumen terhadap suatu produk. Yang mana dalam hal ini segmetasi perilaku disajikan dalam bentuk presentase atau data spesifik lainnya.

Presentase yang disajikan itut mencakup informasi mengenai seberapa lama durasi tiap konsumen dalam menggunakan merk yang sama di setiap kebutuhannya. Data itulah yang nantinya menjadi patokan untuk mengukur tingkat loyalitas yang dimiliki oleh tiap tiap konsumen.

Sehingga nantinya bisa dikelompokan ke dalam dua jenis konsumen, kelompok dengan tingkat loyalitas yang tinggi dan kelompok dengan tingkat loyalitas yang rendah. Kelompok dengan tingkat loyalitas yang tinggi memiliki tingkat kecenderungan ketahanan yang sangat tinggi terhadap satu jenis merk produk dalam durasi yang cukup lama.

  • Manfaat

Selain kedua pertimbangan di atas, seorang konsumen juga mempertimbangkan efek ataupun manfaat yang didapatkan dari penggunaan produk yang telah dibeli. Pengelompokkan segmentasi perilaku berdasarkan dengan manfaat ini didasarkan pada jenis kinerja, kualitas, layanan pelanggan, fitur khusus dan manfaat lainya yang disajikan.

  • Kesempatan atau Acara Tertentu

Segmentasi dari perilku konsumen juga dapat terihat saat diselenggarakannya suatu acara atau event event tertentu. Entah event yang berhubungan dengan ulang tahun perusahaan, ataupun acara musiman yang seringkali diadakan setiap tahunnya.

Dalam hal ini, konsumen lebih cenderung memiliki daya beli yang sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan harga produk yang ditawarkan pada saat acara tertentu, biasanya cenderung lebih murah dibandingkan dengan hari hari sebelumnya. Namun, kualitas dari produk yang ditawarkan tidak berbeda sama sekali.

Kelebihan dan Kekurangan Segmentasi Perilaku

Adapun beberapa manfaat serta kekurangan dari adanya pengelompokan konsumen menjadi beberapa segmen berdasarkan dengan perilakunya ini.

Kelebihan Segmentasi Perilaku

Berikut merupakan kelebihan dari segmentasi perilaku.

  • Lebih memudahhkan pihak perusahaan untuk dapat memahami target target pemasaran yang memang harus diraih dengan sistem penawaran yang berbeda.
  • Mempermudah pemasar untuk mempertimbangkan pemilihan waktu yang tepat dan efektif untuk bisa memberikan pengaruhnya terhadap harga pembelian yang ada di pasaran.
  • Adanya berbagai data serta informasi yang didapatkan dari segmentasi perilaku ini dapat digunakan pihak pemasar untuk melakukan analisis terhadap perilaku dari para konsumen. Sehingga kedepannya mereka dapat menerapkan strategi pemasaran yang lebih tepat.
  • Segmentasi perilaku ini mendorong pemasar untuk lebih cerdas dalam proses pengalokasian dana, sumber daya dan modal seefektif dan seefisien mungkin.
  • Pihak perusahaan dapat melakukan pemetaan terhadap kelompok konsumen yang menguntungkan dengan berbagai pertimbangan variable yang telah ditetapkan.

Kekurangan Segmentasi Perilaku

Berikut merupakan kekurangan dari penerapan segmentasi perilaku yang perlu dipertimbangkan oleh pihak pemasar.

  • Perilaku dari konsumen yang seringkali berubah ubah dan tidak dapat diprediksi secara akurat. Sehingga dari pihak pemasar harus senantiasa memperbaruhi data dsetiap jangka waktu tertentu untuk benar benar mendapatkan data yang update dan bisa digunakan untu melakukan prediksi perilaku dari konsumen.
  • Pelaksanaan dari segmentasi perilaku ini lebih banyak menggantungan data serta informasi yang sifatnya kualitatif dibandingkan dengan kuantitatif.
  • Masih diperlukan asumsi yang akurat terkait data dan informasi yang didapatkan dari segmentasi perilaku ini, sehingga proses pemasaran bisa berjalan dengan seharusnya.