Sejarah

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila Beserta Manfaat Memperingatinya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila

Hari kesaktian pancasila diperingati setiap tanggal 1 Oktober, sedangkan hari lahirnya pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Hari kesaktian pancasila tidak bisa lepas dari peristiwa G30S PKI pada tanggal 30 September 1965. Peristiwa G30S PKI merupakan sejarah kelam bagi bangsa Indonesia, dimana terjadi percobaan kudeta untuk menggulingkan Presiden Soekarno dan mengubah negara Indonesia yang merupakan negara pancasilaisme menjadi negara yang berpaham komunis yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Akibat peristiwa tersebut menewaskan 6 Jenderal dan seorang perwira TNI Angkatan Darat. Pada akhirnya segala pemberontakan yang terjadi bisa diatasi oleh angkatan senjata dengan menumpas anggota Partai Komunis Islam (PKI) hingga ke akar-akarnya.

Hari Kesaktian pancasila diperingati sebagai tanda bahwa pancasila telah bangkit kembali setelah sempat terpatahkan oleh peristiwa G30S PKI. Untuk dapat mengenang peristiwa yang pernah mengancam keberadaan ideologi pancasila pada masa pemerintahan orde baru dikeluarkannya Surat Keputusan Menteri/ Panglima Angkatan Darat (Kep 977/9/1966) pada tanggal 17 September 1966 yang menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai hari kesaktian pancasila.

Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia harus tetap dipertahankan karena kedudukan pancasila yang sangat penting bagi negara Indonesia. Di masa pandemi seperti sekarang ini muncul berbagai macam permasalahan yang dapat mengakibatkan lunturnya semangat pancasila, sehingga peranan pancasila sebagai dasar negara sangat dibutuhkan untuk dijadikan pedoman masyarakat. Baik pemerintah maupun masyarakat di masa pandemi covid-19 tetap memperingati hari kesaktian pancasila salah satunya yaitu dengan melakukan upacara baik upacara secara virtual maupun upacara secara langsung dengan memperhatikan protokol kesehatan.

  • Peristiwa G30S PKI dilatarbelakangi oleh adanya persaingan politik, dimana Partai Komunis Indonesia (PKI) sebagai kekuatan politik khawatir terhadap kondisi kesehatan Presiden Soekarno yang semakin memburuk, sehingga PKI melakukan kudeta untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno.
  • Peristiwa tersebut berlangsung selama 2 hari, pada tanggal 30 September 1965 dan tanggal 1 Oktober 1966.
  • Pada pukul 03.00 tanggal 30 September 1965 pasukan bergerak untuk menculik dan membunuh jenderal-jenderal, yang kemudian dimasukkan kedalam lubang di daerah Pondok Gede, Jakarta.
  • Setelah berhasil menculik dan membunuh para petinggi angkatan darat, PKI menguasai gedung Radio Republik Indonesia (RRI) dan kemudian mengumumkan Dekrit yaitu sebuah pernyataan bahwa gerakan tersebut merupakan upaya untuk menyelamatkan negara dari Dewan Jenderal yang ingin mengambil alih negara
  • Gerakan tersebut membuat masyarakat Indonesia gelisah, kemudian pada tanggal 1 Oktober 1966 TNI Angkatan Darat mulai melakukan penumpasan terhadap pasukan-pasukan yang menduduki Lapangan Merdeka dan merebut kembali gedung RRI.
  • Pada jam 20.00 Soeharto mengumumkan telah terjadi perebutan kekuasaan oleh gerakan 30 September.
  • Pada tanggal 2 Oktober 1966 operasi penumpasan terus dilakukan hingga ke kawasan Halim Perdana Kusuma.

Manfaat Memperingati Hari Kesaktian Pancasila

  • Meningkatkan rasa nasionalisme dan patriotism bangsa Indonesia
  • Menguatkan peranan pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia
  • Mengingat para pahlawan yang gugur setelah membentengi pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia
  • Penghormatan kepada para pahlawan yang gugur ketika melindungi pancasila
  • Membentuk sikap, sifat, watak, nilai, norma, perilaku dan etika dengan menjadikan pancasila sebagai pandangan hidup
  • Mencapai cita-cita dan tujuan negara Indonesia sebagai landasan pemersatu bangsa
  • Membentuk karakter dan kepribadian bangsa

Nilai-Nilai yang Terkandung Dalam Pancasila

  • Nilai ketuhanan atau nilai religius, mengimani adanya tuhan yang maha Esa dan mengikuti perintah dan larangannya, toleransi dan menghormati dalam kehidupan beragama.
  • Nilai kemanusiaan, tidak adanya perbedaan sosial sesame rakyat Indonesia, menghargai pendapat satu sama lain, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, saling tolong menolong.
  • Nilai persatuan bangsa, cinta tanah air, berjiwa patriotisme, mengutamakan kesatuan dan persatuan, mengharumkan nama Indonesia.
  • Nilai kerakyatan, tidak memaksakan kehedak diri sendiri, kebijakan dalam mengambil suatu solusi untuk kepentingan bersama, kedaulatan berada di tangan rakyat.
  • Nilai keadilan sosial, menerapkan perilaku adil dalam segala aspek, menggapai tujuan adil dan makmur bagi masyarakat, menghormati hak dan kewajiban setiap orang.

Cara Menanamkan Nilai-Nilai Pancasila

  • Melakukan ibadah dan do’a bersama (masing-masing pemeluk agama)
  • Selalu bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Tuhan yang maha Esa
  • Berkumpul bersama sanak saudara, tetangga maupun teman
  • Menolong orang yang terkena musibah atau mengalami kesusahan
  • Menanamkan sikap toleransi, saling menghargai dan menghormati satu sama lain
  • Mengajarkan kebersamaan
  • Berdiskusi dan mengungkapkan pendapat di depan orang dengan cara yang bertanggung jawab dan tidak merugikan orang lain
  • Bersikap adil kepada semua orang tanpa membeda-bedakan dalam segala hal

Kegiatan yang dapat Dilakukan dalam Memperingati Hari Kesaktian Pancasila

  • Mengunjungi museum pancasila atau monumen pancasila untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa
  • Mengikuti kegiatan upacara bendera, baik di sekolah, kampus, tempat kerja dan lain sebagainya
  • Mengunjungi makam pahlawan nasional yang telah melindungi pancasila
  • Mengikuti lomba-lomba dengan tema memperingati hari kesaktian pancasila seperti membuat video, poster, essay, pidato dan lain sebagainya
  • Meramaikan media sosial dengan hashtag, kampanye dan lainnya
  • Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari
  • Belajar dengan giat
  • Beribadah dan berdo’a.