Sejarah Hari Raya Peh Cun

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hari raya Peh Cun dirayakan pada tanggal 5 di bulan 5 penanggalan imlek setiap tahunnya. Orang-orang Tionghoa merayakan hari raya peh cun untuk mengenang tokoh legendaris dari negeri Tiongkok yang bernama Qu Yuan (Khut Guan).

Beliau merupakan tokoh pemersatu dari negara-negara tetangganya yang menghadapi serangan dari negeri Chien dan sekaligus merupakan seorang menteri yang setia dan jujur pada masanya.

Khut Guan memiliki perjalanan hidup yang cukup dilematis yaitu mengenai kecintaannya terhadap tanah air dan bangsanya namun di satu sisi Khut Guan dibenci dan difitnah oleh salah satu lawan politiknya sehingga Khut Guan hidup dalam pengasingan.

Tempat pengasingan Khut Guan yaitu berada di tepi danau Tiongthing yang dekat dengan sungai Bek lo. Ketika berada di tempat pengasingan Khut Guan mendengar bahwa tentara Chien menghancurkan kelenteng tempat kelahirannya.

Khut Guan mengorbankan dirinya sebagai penyemangat kepada masyarakat untuk cinta tanah air dan cinta kebenaran. Pada hari khusus persembahyangan untuk tuhan Khut Guan melakukan sembahyang dan menyelesaikan ritual yang disaksikan oleh masyarakat sekitar.

Kemudian, setelah selesai Khut Guan membawa perahunya ke tengah-tengah sungai Bek lo dan kemudian Khut Guan mengikat tubuhnya dengan batu besar lalu menceburkan diri ke sungai Bek lo, Jasad Khut Guan tidak ditemukan

Seorang sahabat dekat Khut Guan yang bernama Gi Hu pada tahun kedua kematian Khut Guan juga menceburkan dirinya dengan membawa tempurung bambu yang berisi beras ke sungai Bek lo untuk mengenang dan sebagai bentuk penghormatan atas kematian Khut Guan.

Selain itu masyarakat melemparkan nasi dan makanan lain ke sungai untuk memastikan bahwa ikan dan hewan lain tidak mengganggu tubuh Khut Guan (saat ini makanan tersebut dikemas dengan foliation atau sekarang di sebut bakcang) untuk membuat naga di sungai tidak mengganggu tubuh Khut Guan.

Legenda para nelayan yang setia mencari jasad Khut Guan dengan perahunya akhirnya menjadi tradisi dan menjadi awal dari perlombaan perahu naga yang diadakan setiap tahun. Setelah kejadian itu di tahun-tahun berikutnya masyarakat Cina mengikuti langkah Gi Hu sebagai bentuk penghormatan dengan mengemasnya menjadi lomba-lomba sebagai salah satu rangkaian dari upacara peh cun.

Masyarakat China selalu memegang teguh kepercayaaan, tradisi dan keyakinannya dalam kehidupan, hal tersebutlah yang membuat masyarakat Cina masih mengadakan atau merayakan berbagai kegiatan atau upacara dan salah satunya yaitu hari raya Peh Cun.

Dalam rangkaian upacara peh cun dilaksanakan lomba balap perahu naga atau perahu pakpak. Dalam lombatersebut peserta lomba menggunakan tiga elemen musical diantaranya yaitu tambur peh chun, dirigen atau pemberi aba-aba serta alat musik gembreng.

Masyarakat Cina Benteng yang berada di Tangerang juga ikut merayakan hari raya peh cun. Hari raya peh cun merupakan kegiatan upacara yang dilakukan selama satu hari. Pada malam hari masyarakat melakukan sembahyang untuk memohon izin kepada arwah leluhur untuk memandikan perahu yang dianggap keramat oleh masyarakat.

Kemudian pada pagi hingga siang hari masyarakat melakukan sembahyang yang ditujukan untuk arwah Khut Guan, setelah rangkaian sembahyang selesai masyarakat melakukan acara tabur bunga, melempar bacang, melempar kuecang, mendirikan telur, melepaskan bebek ke sungai dan melakukan perlombaan perahu naga.

Seberapa penting memperingati atau merayakan hari raya peh cung dan apa saja manfaatnya?

Perayaan hari raya Peh Cun penting karena dalam upacara sembahyang yang dilakukan diyakini oleh masyarakat Cina dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan ketaqwaan kepada tuhan. Dengan makna bahwa manusia diingatkan untuk selalu sadar akan kekuasaan tuhan yang tidak boleh diingkari dan tidak boleh dilupakan.

Dan juga, diingatkan untuk selalu bertaqwa kepada tuhan, manusia meminta permohonan kepada tuhan supaya senantiasa diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan dan memohon untuk diberikan jalan dalam kehidupan.

Peringatan atau perayaan hari raya peh cun dijadikan sebagai momentum bagi masyarakat, khususnya masyarakat Cina atau keturunan Cina untuk menghormati dan mengenang tokoh penting yaitu Qu Yuan (Khut Guan) dan leluhur-leluhur lainnya.

Serta lomba perahu naga yang pada perayaan hari raya peh cun dijadikan sebagai momentum khususnya bagi generasi muda untuk menumbuhkan rasa cinta kepada kebudayaan. Karena pada kenyataannya tidak sedikit generasi muda Cina atau Tionghoa yang tidak mengetahui arti dan makna hari raya peh cun.

Dan hanya sekedar mengikuti rangkaian kegiatan atau acaranya saja, padahal jika ingin melestarikan kebudayaan diperlukan generasi muda yang memahami arti dan makna kebudayaan tersebut supaya bisa terus diturunkan secara turun temurun.

Apa saja si kegiatan yang bisa dilakukan ketika memperingati atau merayakan hari raya peh cun?

  • Bagi keturunan Cina atau Tiongkok tentunya ikut serta dalam rangkaian kegiatan maupun upacara dalam hari raya peh cun
  • Bagi masyarakat yang tidak merayakan hari raya peh cun bisa membaca buku sejarah yang berkaitan dengan tokoh Qu Yuan (Khut Guan) atau hari raya peh cun untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang kebudayaan lain, dan bisa meningkatkan sikap toleransi
  • Meramaikan media sosial dengan hashtag, kampanye dan lainnya
  • Mengunjungi tempat kuliner yang menjual makanan tradisional khas Cina dan mencicipinya
  • Menonton pergelaran kesenian yang diselenggarakan untuk merayakan hari raya peh cun
fbWhatsappTwitterLinkedIn