Sejarah Sistem Periodik Unsur yang Perlu diketahui

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem periodik unsur yang dipakai saat ini bukanlah sebuah sistem yang diperoleh secara instan. Banyak ahli dan ilmuwan kimia yang terlibat di dalamnya. Setiap ahli kimia menemukan hal baru dan menjadi dasar bagi ahli lainnya untuk memulai menemukan hal-hal unik lainnya mengenai unsur.

Misalkan saja mengenai pengelompokan unsur berdasar lajurnya. Ada dua lajur dalam tabel periodik yaitu lajur vertikal yang kemudian dikenal dengan golongan, dan lajur horisontal yang dikenal dengan periodik. Pengelompokan ini didasarkan pada beberapa keunikan setiap unsur yang ditemukan selama penelitian.

Lalu siapa sajakah ilmuwan yang berperan dalam terciptanya sistem periodik unsur? Dan apa saja yang mereka temukan dalam penelitian mereka?

Berikut adalah sejarah perkembangan sistem periodik unsur:

1. Pengelompokan oleh Ilmuwan Arab dan Persia

Pengelompokan yang paling sederhana untuk beragam unsur yang ditemukan dilakukan oleh para ilmuwan Arab dan Persia. Mereka mengelompokkan unsur berdasarkan sifat logam dan bukan logam. Identifikasi sifat logam dilihat secara fisik dan kimia.

Secara fisik unsur logam dapat terlihat dengan jelas. Misalnya saja bersifat padat, dapat ditempa, dan bahkan bisa menghantarkan listrik dengan baik. Sedangkan secara kimia unsur logam akan lebih mudah bereaksi dengan oksigen. Unsur non logam akan berkebalikan sifat dengan unsur logam.

2. Pengelompokan oleh Antoine Laurent de Lavoisier

Ilmuwan Antoine Lavoisier mengelompokkan jenis-jenis unsur berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur yang dikelompokkan oleh Antoine Lavoisier ada 33 jenis. Pengelompokan ini antara lain logam, nonlogam, tanah, dan gas.

3. Pengelompokan oleh Johann Wolfgang Dobereiner

Pengelompokan unsur oleh Dobereiner terdiri dari tiga unsur dalam setiap kelompoknya. Inilah yang mendasari pengelompokan ini dikenal sebagai Triade Dobereiner.

Kenaikan massa dan kemiripan sifat antar unsur merupakan dasar pengelompokkan yang dilakukan oleh Dobereiner.

4. Pengelompokan oleh John Newlands

Newlands mengelompokkan unsur dengan didasarkan pada kenaikan massa atom relatif. Penelitian yang dilakukannya kemudian membawanya pada sebuah hukum baru yang kemudian ia namakan hukum oktaf.

Hukum ini didasarkan pada penemuannya bahwa sifar unsur ke delapan mempunyai kemiripan sifat dengan unsur pertama, begitu juga dengan unsur ke sembilan mirip sifatnya dengan unsur yang kedua.

Namun ternyata pengelompokan ini tidak bisa diterapkan untuk semua unsur. Hanya unsur-unsur bernomor massa kecil saja yang bisa memenuhi aturan dalam hukum oktaf ini.

5. Sistem Periodik Mendeleev

Penelitian yang dilakukan oleh Dmitri Mendeleev didasari dari hukum oktaf yang ditemukan oleh Newlands. Mendeleev secara khusus meneliti hubungan sifat-sifat kimia unsur dan massa atom.

Mendeleev kemudian berhasil membuat tabel periodik unsur dengan pengelompokan golongan (lajur vertikal) dan periode (lajur horisontal).

6. Sistem Periodik Modern Henry Moseley

Moseley justru berpendapat bahwa sifat dasar atom bergantung pada nomor atomnya. Hal ini jelas berbeda dengan pendapat ahli lainnya yang meyakini bahwa sifat dasar atom bergantung pada nomor massanya.

Moseley kemudian memperbarui tabel periodik yang telah disusun oleh Mendeleey. Pada tabel periodik Moseley, lajur vertikal merupakan golongan dan lajur horisontal merupakan periode. Tabel periodik inilah yang saat ini digunakan.

Lajur vertikal disusun berdasakan kemiripan sifat pada unsur, sedangkan lajur horisontal disusun berdasarkan kenaikan komor atom unsur. Moseley juga menggunakan pengelompokkan A dan B.

Misalnya saja, dari 8 golongan yang ada maka setiap golongannya akan terdiri dari 8 golongan A (IA – VIIIA) dan 8 golongan B (IB – VIIIB). Semua unsur pada golongan A kemudian dikenal sebagai golongan utama, dan unsur pada golongan B dikenal sebagai golongan transisi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn