Seni

Seni Lukis Impresionisme : Pengertian, Ciri, Tokoh, Contoh Karya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seni lukis impresionisme merupakan seni lukis yang menitik beratkan pada penyajian gambar objek yang sesuai dengan kesan saat objek tersebut sedang dilukiskan. Seni lukis aliran ini mengusung keakuratan warna pada pencahayaan objek yang dilukis berdasarkan teori proses terjadinya warna tersebut melalui sapuan kuas sekalipun kecil.

Edwin Buyung Syarif mendefinisikan perngertian seni lukis impresionisme dari ciri-ciri yang paling mencolok sebagai upaya untuk merekam realitas visual secara akurat dan objektif dalam hal efek sementara cahaya dan warna.

Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa seni lukis impresionisme memiliki pengertian sebagai sebuah aliran yang berusaha mempertunjukkan kesan-kesan pencayaan yang kuat, dengan penekanan pada tampilan warna dan bukan bentuk. 

Sejarah Seni Lukis Impresionisme

Impresionisme sendiri adalah perkembangan dari aliran seni lukis aliran realisme yang lebih menekankan melukis obyek langsung dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan aliran impresionesme dengan realisme adalah pada penggunaan warna-warna terang pada pengammbaran objeknya.

Sejarah impresionisme diawali ketika para seniman merasa tidak puas di awal karirnya dengan adanya penekanan pengajaran akademis. Hal ini terutama pada bidang penggambaran materi pelajaran sejarah atau mitologis dengan nuansa sastra atau anekdot.

Monet, Pissaro, Renoir, dan lainnya pada akhir tahun 1860-an, mulai melukis pemandangan sungai dimana lukisan yang dilukis mencoba merekam warna dan bentuk obyek saat muncul dalam cahaya alami pada waktu tertentu.

Lukisan ini dimulai dengan melukis permainan cahaya di atas air dan warna pantulan dari riak-riaknya, mencoba mereproduksi berbagai macam efek animasi dari sinar matahari dan bayangan dan cahaya langsung serta pantulan yang dihasilkan dari indera penglihatan secara langsung saat pelukis sedang melukis. Dari penekanan pantulan cahaya pada lukisan para seniman ini, terbentuk aliran impresionisme.

Pengaruh aliran impresionisme tidak hanya terjadi dalam dunia seni lukis, tetapi juga sampai ke beberapa bidang lain seperti musik dan sastra. Khusus pada bidang sastra, pada tahun 1880 di Perancis terjadi sebuah gerakan impresionisme.

Gerakan tersebut memiliki fokus dengan tujuan untuk menyampaikan pendapat melalui sebuah isyarat dibandingkan dengan pernyataan langsung. Kemudian, di bidang seni musik, impresionisme menjadi sebuah gaya yang terkesan kabur.

Karena hal itu disebabkan oleh ambiguitas harmoni yang tercipta dari tangga kromatik dan pentatonis. Musik dengan aliran impresionisme dapat membuat suasana lebih impresionistik dibandingkan dengan seni musik lain.

Pada abad ke-19, menjadi sebuah sejarah untuk kemunculan aliran impresionisme. Aliran seni ini lahir untuk menjembatani jalan menuju era yang lebih modern dengan menyajikan keragaman dan juga eksperimentasi yang belum pernah dibuat oleh aliran-aliran seni lukis lainnya. Ciri-ciri dari aliran lukis impresionisme akan dijelaskan lebih lanjut dijelaskan di bawah ini.

Ciri-Ciri Lukisan Impresionisme

Beberapa pendapat juga ada yang menyatakan bahwa lukisan dari aliran impresionisme hampir sama dengan lukisan dari aliran naturalisme. Hal itu didukung dengan bukti bahwa lukisan Impresionisme cenderung menampilkan objek lukisan yang sederhana dan apa adanya, seperti lukisan alam sekitar tanpa ada yang dilebih-lebihkan dan dibuat-buat.

Kemudian objek yang dilukis juga dibuat semirip mungkin. Perbedaan yang mencolok terlihat bahwa lukisan aliran impresionisme tidak menggambarkan detail yang akurat seperti lukisan naturalisme. Akan tetapi, lukisan beraliran impresionisme juga terkesan seperti lukisan dari aliran romantisme dan juga aliran ekspresionisme.

Hal itu terjadi karena adanya impresi dan juga kesan yang ditunjukkan. Sehingga menjadi salah satu karakteristik yang ditonjolkan. Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri lukisan dari aliran Impresionisme yang perlu dipahami:

  • Lukisan tidak menampilkan objek dengan detail dan tajam serta hanya menampilkan impresi dan menunjukkan kesan warna yang cerah.
  • Mempunyai komposisi penggambaran objek yang bersifat terbuka, baik lukisan outdoor maupun indoor.
  • Pemilihan warna yang digunakan cenderung kontras dan cerah berdasarkan pengelompokan warnanya. Sapuan kuas pendek dan tebal yang menyerupai teknik lukisan sketsa. Hal ini akan membuat sebuah objek lebih details sebagai subjek ketimbang detailsnya secara rinci.
  • Marka dari kuas yang ada pada lukisan terlihat cukup jelas dan tidak ada kesan untuk ditutup-tutupi. Cat yang digunakan tidak ditunggu kering untuk ditimpa lagi dengan warna berikutnya.
  • Pantulan cahaya menjadi suatu variasi objek sekunder yang lebih ditonjolkan dalam lukisan ini.
  • Menghindari dan bahkan tidak memakai warna hitam dan warna gelap lain pada semua lapisan lukisan. Pada saat melukis bayangan suatu objek, maka pilihan warna yang digunakan adalah warna komplementer yang berasal dari warna-warna yang dicampurkan.
  • Lebih sering melukis mengenai pemandangan alam dan dilukis secara spontan di alam terbuka oleh para seniman.
  • Lukisan dari aliran impresionisme menyajikan kesengajaan gaya lukis yang berbeda dan didasarkan pada selera para pelukisnya.

Dari ciri-sini di atas ada beberapa pelukis dari aliran seni lukis impresionisme yang dikenal oleh banyak kalangan baik yang berasal dari luar negeri maupun dari dalam negeri. Berikut adalah para pelukis aliran seni impresionisme.

Tokoh dan Contoh Karya Aliran Seni Lukis Impresionisme

1. Claude Monet

Claude Monet merupakan seseorang yang ditengarahi sebagai sosok pencetus gerakan impresionisme di Perancis. Monet sendiri telah dikenal sebagai sosok seorang seniman yang hebat dan inspirasional jauh sebelum masuk ke dunia seni impresionisme.

Claude Monet tergolong dalam tokoh penting yang membentuk sebuah kelompok seni independen yang menjadi pencetus lahirnya aliran impresionisme. Monet sendiri lebih menyukai gaya melukis di luar, di udara terbuka, dan menangkap peristiwa cahaya di waktu tertentu.

Hasil dari karya Monet yang cukup terkenal adalah lukisan yang berseri yang dihasilkan dengan melukis sebuah objek pemandangan yang sama secara berulang kali di berbagai waktu, yaitu pagi, siang, sore, malam.

Beberapa kaum impresionisme menganggap bahwa pelukis asal Perancis ini merupakan penggagas, pemimpin dan advokat yang teguh dari kaum impresionis. Monet mengembangkan metodenya untuk menghasilkan studi berulang dari motif yang sama mengubah kanvas dengan cahaya dalam semua kerya aliran impresionismenya.

Metode ini menjadi salah satu ciri khas Monet dalam menghasilkan karya-karyanya. Karya-karya Claude Monet yang terkenal, antara lain The Magpie (1868-1869), The Beach at Sainte-Adresse (1867), Poplars in The Sun (1891) dan Woman with Parasol (1886).

2. Berthe Morisot

Berthe Marie Pauline Morisot atau lebih sering dikenal dengan nama Berthe Morisot adalah seorang pelukis kelahiran 14 Januari 1841 dan berwarganeraan Perancis yang memiliki gaya impresionisme. Selain itu, Morisot juga tergabung dalam anggota perkumpulan pelukis impresionis. Berthe Morisot adalah seorang istri dari Eugène Manet, saudara dari Edouard Manet yang merupakan rekan sesama pelukis.

Berbeda dengan banyak pelukis impresionis lain, Morisot sebenarnya diterima di Salon de Paris. Tidak lama lukisannya sering muncul di Salon dan mendapat banyak pujian. Salon sendiri adalah pameran resmi tahunan dari Academie des beaux-arts yang disponsori oleh pemerintah dan dinilai oleh para akademisi.

Morisot mulai mendapat penghargaan tampil di pameran ini sejak umur 23 tahun, yaitu pada tahun 1864, dengan dua lukisan pemandangan yang dibuat. Karyanya dipilih dalam enam kali sub pameran berturut-turut pada tahun 1874.

Namun pada tahun itu pula, Morisot mulai mengikuti pameran para pelukis impresionis. Hanya pada tahun 1878 lukisannya absen, saat harus melahirkan anaknya. Sejak bergabung denga aliran impresionisme Morisot langsung bergabung dengan pameran pertama para pelukis impresionisme seperti Paul Cézanne, Claude Monet, Camille Pissaro, Pierre-Auguste Renoir, dan Alfred Sisley.

Pameran seni lukis impresionisme sendiri pertama kali digelar di studio fotografi Nadar. Bagi kalangan impresionesme, Morisot memiliki julukan sebagai les trois grandes dames bersama Marie Bracquemond dan Mary Cassatt.

Makna dari les trois grandes dames adalah tiga wanita hebat dalam dunia seni impresionisme. Berikut adalah karya-karya yang telah dihasilkan oleh Berthe Morisot antara lain

  • The Sister (1869),
  • The Artist’s Sister at a Window (1869),
  • The Harbor at Lorient (1869),
  • On the Balcony (1872),
  • Reading (1873),
  • Le Berceau (The Cradle, 1872),
  • Portrait of Mme Boursier and Her Daughter, c. (1873),
  • Hanging the Laundry out to Dry (1875),
  • Lady at her Toilette (1875),
  • Eugène Manet on the Isle of Wight (1875),
  • The Dining Room, c. (1875),
  • Winter aka Woman with a Muff (1880),
  • Child among the Hollyhocks (1881), 
  • The Artists’ Daughter Julie With Her Nanny (1884),

Berbagai karya Morisot hingga saat ini dipajang diberbagai lokasi seperti National Galery of Art, Cleveland Museum of Art, Musée d’Orsay, Brookyln Museum, The Art Institue of Chicago, National Gallery London, Dallas Museum of Arts, dan masih banyak di museum-museum Eropa lainnya.

3. Pierre-Auguste Renoir

Renoir adalah salah satu pelukis yang pada awalnya menggunalan aliran impresionisme untuk menerapkan hasil potret impresionisme dari kehidupan nyata. Namun, pada pertengahan tahun 1880-an, Renoir menerapkan teknik formal yang lebih disiplin pada potret dan lukisan sosok. Beberapa karya Renoir dengan aliran impresionisme antara lain The Skiff (1879-1880), St.Mark’s Square (1881) dan Luncheon of the Boating Party (1880-1881).

4. Camillie Pissaro

Kunci dalam sejarah perkembangan seni lukis aliran impresionisme dipegang oleh Pissaro. Dalam aliran ini Pissaro tergolong sebagai satu-satunya seniman yang berhasil menunjukkan hasil karyanya di delapan pameran kelompok impresionis.

Selain itu, Pissaro juga turut andil memberi banyak pemikiran untuk alternatif dalam kelompok impresionis. Beberapa karya Pissaro antara lain Le Boulevard de Montmarte, Matinee de Printemps (1896), Hay Harvest at Eragny (1901), dan Pont Boieldieu in Rouen, Rainy Weather (1896).

5. Marie Bracquemond

Marie Bracquemond adalah seorang seniman lukis aliran impresionisme yang lahir pada tanggal 1 Desember 1840 dan wafat pada 17 Januari 1916. Bracquemont adalah seniman berkebangsaan Perancis. Sama seperti Berthe Morisot, Bracquemont juga memiliki julukan sebagai les trois grandes dames bersama dengan Mary Cassatt dan Eva Gonzales.

Sejak kecil Bracquemont telah mempelajari seni lukis dan memamerkan hasil karyanya pada even Paris Salon bersamaan dengan Morisot juga mempublish hasil karyanya. Bracquemont sendiri tidak pernah mengikuti sekolah melukis secara formal.

Pendidikan mengenai seni lukis didapat dari guru les lukis yang bernama Jean Auguste Dominique Ingres dan saran-saran yang diberi oleh Paul Gauguin yang mana sangat berpengaruh terhadap gaya melukisnya.

Semasa hidupnya Marie sendiri mengikuti tiga pameran seni lukis impresionisme sekala besar yaitu pada tahun 1879, 1880, dan 1889. Selain itu, Marie juga menghasilkan 157 lukisan aliran impresionisme semasa hidupnya, dimana 31 diantaranya masih dapat dinikmati hingga saat ini. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu The Lady in White (1880), On the Terrace at Sèvres (1880), Afternoon Tea (1880), dan Under the Lamp (1887).

6. Eva Gonzales

Eva Gonzalès adalah seniman aliran impresionisme yang lahir di Paris, Perancis. Eva jika ditilik dari latar belakang keluarganya telah diperkenalkan ke lingkaran sastra dan seni yang tergolong canggih sejak dini oleh ayahnya, Emmanuel Gonzalès.

Pembelajaran seni lukis pertama kali diperoleh oleh Eva saat berusia enam belas tahun, tahun 1865 dengan mengikuti pelatihan profesional dan pelajaran seni di menggambar dari pelukis potret masyarakat Charles Chaplin.

Ayahnya yang memiliki banyak jaringan koneksi sebagai presiden Société des gens de lettres, Eva memiliki kesempatan bertemu dengan berbagai anggota elit budaya Paris. Sejak itulah dirinya terpapar berbagai ide-ide baru seputar dunia seni dan sastra pada saat itu.

Gonzalès terkenal karena dia memulai sebagai murid artis Édouard Manet pada Februari 1869. Gaya lukisan yang ditorehkan oleh Eva Gonzales sangat selaras dengan periode Spanyol Manet. Hanya ada sedikit perubahan yang dibuat selama bertahun-tahun.

Perubahan ini dikarenakan terbentuk dari seni sendiri yang terdiri dari disiplin dengan palet yang sadar. Subyek yang Gonzales pilih untuk digunakan adalah representasi dari kehidupan sehari-hari. Hal ini tentunya tercipta dengan berada di bawah bimbingan Manet.

Selama tahun 1871, Manet mengupayakan penggabungan warna yang lebih cemerlang dan permukaan lukisan yang terkesan aktif bagi kaum impresionis dalam karyanya. Sementara itu, berbeda dengan Gonzales yang memutuskan untuk mempertahankan skema warna netral dan kontur yang tepat dari tahun enam puluhan.

Selain itu, Eva Gonzales juga membiarkan warna pastelnya lebih lembut yang menciptakan palet yang lebih ringan untuk digunakannya. Karya Gonzales mungkin tidak bisa dibilang inovatif, tetapi tetap menyimpan pesona dan rasa ekspresi pribadi yang tulus yang memberinya nilai signifikan.

Terlepas dari asosiasinya sebagai salah satu murid Manet, karyanya masih membawa makna dan kemajuan ke arah yang sangat selaras dengan temperamennya. Berikut adalah karya Gonzales antara lain,

  • Lady with a Fan (1869),
  • Enfant de troupe (The Little Soldier, 1870),
  • L’Indolence (1871), La jeune élève (Portrait of Sister as Artist, 1871-72),
  • Plage de Dieppe, vue depuis la falaise Ouest ( Dieppe Beach towards the west cliffs, 1871),
  • L’Avant Port (Dieppe) ( The Front Port, 1871),
  • Une loge aux Théâtre Italiens (1874),
  • Le petit lever (The Little Lever, 1875),
  • Morning Awakening (1876),
  • Nounou avec enfant (Nanny with a child, 1877–78),
  • Secretly (1877–78),
  • The Milliner (1877),
  • La Toilette (1879),
  • Portrait of a Woman in White (1879),
  • Woman in White (1879),
  • White Shoes (1879–80),
  • Reading in the Forest (1880),
  • Afternoon Tea, or On the Terrace (1875),
  • The Donkey Ride (1880),
  • Roses dans un verre (Roses in a Glass, 1880-82),
  • Portrait of Jeanne Gonzalès in Profile, dan
  • Pommes d’Api ( Sweet Apples, 1877-78).