Seni Peran: Pengertian – Unsur dan Teknik Dasarnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Seni peran dapat kita lihat dan temui pada pementasan, akting aktor dan aktris pada sebuah film dan lainnya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai seni peran mulai dari pengertian, unsur, gaya, teknik dan langkah penyajian dalam seni peran.

Pengertian Seni Peran

Kata peran atau akting berasal dari kata padanan bahasa inggris yaitu “to act” yang memiliki arti yaitu bertindak, berbuat dan melakukan seolah olah bukan dirinya sendiri. Kemudian dari kata “to act” muncul istilah yaitu actor dan actress.

Actor ditujukan pada pemeran pria, sedangkan actress yaitu sebutan untuk pemeran wanita. Seni peran merupakan cabang dari ilmu seni yang mempelajari mengenai teknik menciptakan dan memainkan peran sebagai tokoh tertentu diatas panggung atau di dalam film.

Unsur Seni Peran

Lakon

Lakon di dalam bahasa jawa berarti melakukan cerita yang dilakukan oleh seorang tokoh. Lakon yang ditulis oleh pengarang di mata seniman teater adalah bahan baku yang digunakan untuk berkreativitas seni peran melalui pementasan tater.

Unsur Penokohan

Penokohan merupakan unsur yang terpenting di dalam seni peran, yang sumbernya berasal dari lakon, cerita dan naskah yang ditulis oleh pengarang. Penokohan di dalam seni peran dibagi menjadi beberapa diantaranya:

  • Protagonis
    Tokoh utama yang disebut dengan tokoh putih. Tugas dari tokoh utama yaitu menggerakkan cerita sehingga cerita yang dibawakan memiliki konflik.
  • Antagonis
    Antagonis ini adalah lawan dari si tokoh utama. Biasanya antagonis ini menjadi penghambat tokoh utama yang disebut tokoh hitam. Tugas dari tokoh hitam ini yaitu untuk menghalangi, menghambat si tokoh utama dalam mencapai tujuannya.
  • Deutrgaonis
    Deutragonis ini adalah tokoh yang berpihak pada si tokoh utama. Biasanya deutragonis ini membantu tokoh utama dalam menjalankan tujuannya. Selain itu tokoh ini juga dijadikan sebagai tempat pengaduan dari si tokoh utama.
  • Foil
    Foil ini adalah tokoh yang berpihak pada tokoh hitam atau lawan dari tokoh utama. Biasanya tokoh ini membantu si tokoh hitam atau antagonis di dalam menghalangi tujuan dari si tokoh utama. Selain itu, tokoh ini juga dijadikan sebagai tempat pengaduan oleh si antagonis.
  • Tetragonis
    Tokoh ini sifatnya netral atau tidak berpihak kepada salah satu tokoh manapun.
  • Confident
    Tokoh ini adalah tokoh yang menjadi tempat pengutaraan si tokoh utama.
  • Raisonneur
    Reisonneur adalah tokoh yang menjadi corong bicara pengarang kepada para penonton.
  • Utility
    Utility ini adalah tokoh pembantu, baik dari kelompok tokoh putih atau tokoh hitam. Tokoh ini biasanya hanya sebagai pelengkap atau penggembira saja.

Unsur Tubuh

Unsur tubuh ini merupakan unsur yang penting untuk dilakukan pelatihan agar tubuh si pemain memiliki stamina yang kuat. Untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan, pemain seni peran harus rajin dan disiplin dalam melakukan olah tubuh.

Unsur Suara

Suara merupakan unsur yang penting dalam penyampaian pesan dalam seni peran melalui bahasa verbal. Suara di dalam seni peran memiliki manfaat dalam menunjang seni peran dan perlu dilakukan pengolahan suara dalam bentuk latihan.

Latihan suara bisa berupa pernapasan dan pengucapan melalui teknik dalam seni peran.

Unsur Penghayatan

Penghayatan ini dimaksudkan untuk mengisi suasana perasaan hati. Unsur penghayatan ini perlu mendapatkan perhatian khusus, dikarenakan setiap pemain dalam membawakan seni perannya akan terasa berbeda.

Unsur Ruang

Ruang di dalam seni peran adalah unsur yang menunjukkan mengenai ruang imajiner yang diciptakan oleh pemain di dalam bentuk mengolah posisi tubuh dengan jarak rentangan tangan dengan anggota badannya.

Unsur Kostum

Kostum di dalam seni peran ini adalah perlengkapanyang digunakan, melekat dan menempel untuk memperindah tubuh pemain. Unsur kostum ini dapat berupa rias muka, busana, aksesoris untuk memperjelas watak dari tokoh dan lainnya.

Unsur Properti

Unsur properti ini digunakan dalam seni peran adalah semua peralatan yang digunakan oleh pemain, baik yang melekat di tubuh maupun tidak. Unsur properti harus dapat diolah menggunakan tangan dan memiliki fungsi untuk menguatkan watak atau karakter dari pemain.

Unsur Musikal

Unsur musikal ini digunakan untuk membangun irama permainan dengan si lawan main, pemain, suara pengucapan sang pemain dan irama dari musik sebagai penguat karakter dari tokoh tersebut.

Gaya Seni Peran

Gaya di dalam seni peran dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu gaya realistik, gaya komikal dan gaya agung. Berikut ini gaya dari seni peran tersebut yaitu:

  • Gaya Realistik
    Gaya realistik ini adalah gaya yang menekankan pada kemiripan dan kenaturalan dengan tokoh manusia yang asli. Pemeran seni peran gaya realistik ini biasanya akan membawakan lakon lakon yang sumbernya dari kehidupan sehari hari.
  • Gaya Komikal
    Seni peran dengan gaya komikal ini adalah gaya yang mengandung unsur lucu atau komedi adalah menjadi hal yang paling utama yang harus ditunjukkan atau dihadirkan di dalam pertunjukkan seni peran. Biasanya gaya komikal ini dibawakan ketika pelawak mulai tampil dalam adegannya.
  • Gaya Agung
    Gaya agung di dalam seni peran ini biasanya dilakukan di pameran dengan tujuan untuk membawakan cerita yang memiliki latar belakang kerajaan. Biasanya cerita yang dibawakan dalam seni peran dengan gaya agung ini tidak berdasar pada naskah. Para pemain tidak harus menghafalkan dialog dan lebih diutamakan pada improvisasi atau spontanitas dengan menirukan gaya dari suatu tokoh kerajaan.

Teknik Dasar Seni Peran

  • Teknik Olah Tubuh
    Untuk menjaga agar tubuh tetap stabil dilakukan latihan dasar yaitu pengolahan dan pelatihan tubuh. Hal tersebut berguna untuk memiliki stamina yang kuat, daya refleks tubuh dan kelenturan tubuh.
  • Teknik Olah Suara
    Di dalam mengolah suara dapat membantu untuk membentuk karakter menjadi lebih baik. Sehingga nantinya artikulasi yang dihasilkan oleh suara kita menjadi lebih jelas dan intonasi suaranya pun bisa meningkat.
  • Teknik Olah Pikiran
    Belajar mengolah pikiran dapat membuat pemain untuk menghayati peran di dalam suatu cerita.
  • Ruang
    Memahami ruang atau area juga diperlukan, baik dalam lingkup peralatan atau pengaturan dekorasi yang nantinya akan menjadi area dari suatu adegan.

Langkah Penyajian Seni Peran

  • Sebelum melakukan seni peran, ada baiknya para pemain untuk melakukan pemanasan, mimik wajah, kinestik dan pelatihan vokal yang nantinya akan dibawakan sesuai dengan tokoh masing masing yang diperankan.
  • Membaca naskah terlebih dahulu hingga selesai, baik secara individu atau berkelompok.
  • Selanjutnya yaitu melakukan pemilihan dan menentukan peran yang sesuai dengan keinginan atau pembagian dari kelompok yang telah dibentuk.
  • Melakukan analisis pada tokoh dan watak yang akan diperankan.
  • Melakukan penelitian yang berkaitan dengan peran yang akan dibawakan yang berhubungan dengan lingkungan yang ada disekita.
  • Menghafalkan dialog, gerak tubuh, penghayatan dan suara berdasarkan peran yang dibawakan.
  • Setelah menghafalkan naskah, lawan main seni peran melakukan eksplorasi yang berupa blocking, moving, business dan suasana dalam membangun irama permainan kelompok.
  • Setelah lepas naskah, lakukan eksplorasi melalui teknik seni peran.
  • Sebelum pentas seni peran tiba, pemain harus melakukan gladi kotor dan gladi bersih agar ketika pementasan berlansung tidak terjadi kesalahan.
  • Yang terakhir, mempresentasikan dan memaknai pembelajaran seni peran sebagai hasil analisis watak tokoh dalam bentuk tulisan, baik secara individu atau kelompok.
fbWhatsappTwitterLinkedIn