9 Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur Beserta Gambarnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Suatu daerah umumnya memiliki kebudayaannya sendiri yang tidak ditemukan di tempat lain. Ada berbagai macam bentuk seni kebudayaan salah satunya adalah senjata adat atau senjata tradisional. Berikut ini adalah senjata adat khas Nusa Tenggara Timur yang wajib kamu ketahui. 

1. Tombak Lamaholot 

Tombak Lamaholot 

Tombak adalah salah satu senjata adat yang umum digunakan oleh masyarakat Lamaholot di Kabupaten Flores, NTT. Senjata ini memiliki banyak kegunaan mulai dari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga untuk pertahanan. Tombak Lamaholot dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk berburu binatang seperti ikan besar dan menjaga ladang mereka dari hewan pengganggu. Sedangkan dalam pertahanan diri tombak ini digunakan sebagai alat berperang. 

Biasanya sebelum melakukan perang masyarakat Lamaholot akan mengadakan ritual terlebih dahulu untuk tombak mereka. Tujuannya adalah memohon kepada sang pencipta agar pemilik tombak selamat. 

Bentuk dari tombak Lamaholot yaitu panjang dengan ujung tombak terbuat dari besi atau beton. Sementara itu mata tombak biasanya dibentuk menjadi pipih. Gagang tombak terbuat dari balok lontar atau disebut kukung dalam bahasa lokal. 

2. Rama Moruk

Rama Moruk

Senjata panahan hampir ada disetiap kebudayaan Indonesia termasuk di wilayah Nusa Tenggara Timur yang disebut dengan Rama Moruk. Panah ini berbentuk kecil dan ringan namun memiliki racun pada anak panah yang terkenal mematikan. Panah beracun ini umumnya digunakan untuk berburu kera ataupun binatang lainnya dan juga sering dijadikan senjata perang. 

Tak hanya beracun konon katanya sebelum berperang panahan tersebut diberi mantera terlebih dahulu. Rama Moruk masih kerap digunakan hingga masa sekarang seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Pulau Timor  Desa Kateri Kabupaten Belu NTT. 

3. Rama Kilat

Rama Kilat

Masih sama dengan Rama Moruk, Rama Kilat juga merupakan senjata adat NTT berbentuk panahan. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan bentuk pada keduanya yaitu rama kilat memiliki desain yang lebih canggih. Bentuk panahannya mirip seperti pistol serta melesat lebih cepat dari panahan biasa. Oleh sebab itu senjata ini diberi nama rama kilat. 

Penggunaannya sendiri sama seperti panahan lainnya yaitu untuk berburu. Namun rama kilat biasanya dikhususkan untuk berburu binatang yang lincah dan gesit. 

4. Wuhu Amet

Wuhu Amet

Wuhu Amet juga merupakan senjata panahan yang ada di NTT khususnya berasal dari masyarakat Lamaholot. Anak panah wuhu amet dibuat dari buluh bambu tamiang serta benang kapas untuk menyatukan semua elemen panahan. Bahan tersebut yang menjadikan senjata ini ringan. 

Sedangkan mata tombak terbuat dari besi beton yang diruncingkan. Oleh sebab itu wuhu amet terkenal sebagai panahan yang ringan namun tetap mampu menembus tubuh musuh.

5. Dopi

Dopi

Dopi adalah senjata yang digunakan dalam peperangan masyarakat masyarakat NTT namun bukan untuk menyerang melainkan pertahanan diri. Dopi mirip dengan perisai atau tameng yang biasa digunakan untuk menghalau serangan lawan. Senjata ini umumnya memiliki bentuk trapesium atau punggung kuda. Pada bagian belakang diberi semacam pegangan. 

Dopi biasanya terbuat dari kayu kadru dan kayu kajo rita. Masyarakat yang memproduksi ini adalah masyarakat yang tinggal di Lamahala, Flores dan juga di Lewokluok. 

6. Surik 

Surik 

Sundu atau surik merupakan senjata adat NTT yang serupa dengan keris. Hanya saja keris ini tidak memiliki luk atau lekukan melainkan hanya melengkung di bagian perut. Sedangkan bagian lainnya hanya lurus biasa. Senjata yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat ini terbuat dari besi logam serta dibubuhi ukiran khas NTT. 

Senjata adat ini pada zaman dahulu digunakan untuk perang. Sebelum pergi berperang pemilik harus melakukan ritual terlebih dahulu pada surik. Senjata ini juga tidak bisa digunakan dengan sembarangan karena bisa mendatangkan malapetaka. 

Orang tua biasanya akan mewariskan surik kepada anak cucu mereka. Namun sebelum diwariskan mereka akan berdiskusi terlebih dahulu untuk menentukan siapa yang layak mendapat warisan surik. 

7. Klewang

Klewang

Klewang merupakan senjata khas NTT berupa pedang namun memiliki ukuran yang lebih pendek. Senjata ini begitu populer lantaran digunakan sebagai senjata andalan ketika melawan penjajah. Klewang berbentuk tidak begitu panjang berbilah mata satu dengan ujung yang runcing. 

Masyarakat biasanya membuat klewang dari besi dan baja untuk bilahnya dan kayu sebagai wadah atau sarungnya. Klewang terdiri dari dua jenis yaitu samara dan naruk. Samara adalah jenis klewang yang memiliki ukiran baik pada gagangnya maupun pada sarungnya sedangkan naruk adalah klewang polos biasa tanpa ada ukiran. Menurut sejarahnya, klewang berasal dari kerajaan yang ada di wilayah Belu yang bernama Kerajaan Wehali. 

8. Kabeala

Kabeala

Kabeala merupakan senjata adat Nusa Tenggara Timur yang menyerupai parang atau golok. Senjata ini terbuat dari besi atau logam untuk bilahnya serta kayu atau gading untuk pegangannya. Kabeala paling mudah dijumpai yaitu di wilayah Sumba. 

Terdapat dua jenis kabeala yaitu yang mempunyai gagang terbuat dari kayu digunakan para petani dan pemburu. Jenis kedua adalah kabeala yang memiliki gagang terbuat dari gading yaitu yang digunakan sebagai senjata pertahanan diri. Kaum lelaki biasanya menyimpan senjata ini dengan diselipkan ke pinggang. 

9. Bubu

Bubu

Bubu adalah alat tradisional yang digunakan oleh masyarakat Flores Timur untuk menangkap ikan. Alat yang memiliki nama lokal wou ini dikenal sebagai alat jerat yang ramah lingkungan sebab tidak akan merusak terumbu karang. Bentuknya yaitu persegi namun bagian depan berbentuk segitiga

Cara menggunakannya yaitu dengan menenggelamkan bubu di kedalam 5-7 meter dengan menggunakan batu sebagai pemberat. Setelah itu bubu diikat dengan bambu yang nantinya akan ditarik ke atas sehingga ikan naik. 

fbWhatsappTwitterLinkedIn