Asam, basa dan garam adalah senyawa yang banyak sekali digunakan dalam kehiduapn sehari-hari. Asam dan basa merupakan dua zat yang berguna dan di manfaatkan manusia untuk berbagai hal di kehidupan sehari-hari.
Benda yang memiliki sifat basa biasanya digunakan untuk membuat berbagai jenis sabun. Sedangkan, yang bersifat asam biasanya digunakan untuk bahan pembersih kerak lantai kamar mandi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan diuraikan sifat-sifat asam, basa, dan garam.
Asam adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+) atau senyawa yang menyebabkan rasa masam pada berbagai materi, misalnya cuka, keju, dan buah-buahan. Sifat khas lain dari asam adalah dapat bereaksi dengan berbagai bahan seperti logam, marmer, dan keramik.
Sifat larutan asam adalah :
Reaksi antara asam dengan logam bersifat korosif. Contohnya logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2). Berdasarkan asalnya, asam di kelompokkan dalam dua golongan, yaitu :
Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam.
No | Nama asam | Terdapat dalam |
1 | Asam asetat ( CH₃COOH) | larutan cuka |
2 | Asam karbonat (H₂CO₃) | minuman bersoda |
3 | Asam askorbat ( C6H8O6) | jeruk, tomat, sayuran |
4 | Asam sitrat (C₆H₈O₇) | jeruk |
5 | Asam fosfat (H3PO4) | detergen, sengatan semut |
6 | Asam klorida (HCl) | asam lambung, obat tetes mata |
7 | Asam benzoat (C7H6O2) | bahan pengawet makanan |
Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Berdasarkan sifat-sifatnya itulah, asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia.
No | nama asam | terdapat dalam |
1 | Asam sulfat ( H₂SO₄) | baterai, aki mobil |
2 | Asam nitrat (HNO₃) | peledak (TNT) |
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Oleh karena itu, semua rumus kimia basa umumnya mengandung gugus OH. Dalam keadaan murni, basa umumnya berupa kristal padat dan bersifat kaustik.
Sifat larutan basa adalah :
Beberapa produk rumah tangga seperti deodoran, obat maag (antasida) dan sabun serta detergen mengandung basa. Beberapa contoh basa adalah sebagai berikut.
Basa dapat di bagi atas basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH– dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH), sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak (NH3).
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari hasil reaksi asam dan basa. Umumnya, zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa makan ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH– dari basa membentuk molekul air.
H+(aq) + OH– (aq) -> H2O
Karen air bersifat netral maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, Reaksi pembentukan garam.
Asam + basa -> garam + air
Asam klorida + natrium hidroksida -> natrium klorida + air
HCl (aq) + NaOH (aq) -> NaCl + H2O
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam adalah :
Berdasarkan sifatnya, garam dibedakan menjadi tiga, yaitu :
garam netral adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat. Garam ini bersifat netral dan mempunyai pH = 7. Contohnya : natrium klorida (NaCl), kalium klorida (KCl), K2SO4, MGSO4, NaNO3, KBr, NaBr.
Garam asam adalah garam yang terbentuk dari basa lemah dengan asam kuat. Garam ini bersifat asam dan mempunyai pH < 7. Contohnya NH4NO3, NH4Cl, (NH4)2SO4.
Garam basa adalah garam yang terbentuk dari basa kuat dengan asam lemah. Garam ini bersifat basa dan mempunyai pH >7. Contohnya : NaCN, CH3COONa, kalium karbonat, KCN, KF, BaCO3.
Cara menentukan senyawa bersifat asam, bas, dan netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami.
1. Cara menguji bahan yang tergolong asam
2. Cara menguji bahan yang tergolong basa