Sifat – Sifat Bahasa dan Contohnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Secara universal pengertian Bahasa ialah suatu perilaku yang berbentuk ujaran. Ujaran inilah yang membedakan manusia dengan makhluk lain. Dengan ujaran inilah manusia mengungkapkan hal yang nyata atau yang maya, mendeskripsikan situasi kondisi masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.

Ujaran ini menjadi Bahasa, apabila ada dua orang atau lebih bersepakat bahwa seperangkat bunyi itu memiliki makna yang disetujui Bersama. Bahasa sebagai alat komunikasi terus menerus berkembang untuk menyesuaikan diri dengan kondisi, situasi atau perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju.

Sifat Bahasa ini sangat penting karena Bahasa butuh berkembang untuk bertahan agar tidak ketinggalan zaman, kemudian hilang dan punah karena tidak ada penuturnya. Bahasa yang adalah media komunikasi antar umat manusia ini, mengandung beberapa sifat, yaitu :

Bahasa Bersifat Sistematik

Setiap Bahasa memiliki pola dan kaidah yang bersistem, yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh para pemakainya. Dalam Bahasa Indonesia terdapat gabungan beberapa bunyi yang membentuk sebuah kata, misalnya “mahasiswa” tidak betul jika diubah menjadi “siswamaha”.

Contoh yang lain, misalnya adalah sebagai berikut :

  • Malam minggu tidak betul jika diubah menjadi Minggu malam.
  • Beras mahal tidak betul jika diubah menjadi mahal beras.
  • Minyak kelapa tidak betul jika diubah menjadi kelapa minyak.
  • Sampo baru tidak betul jika diubah menjadi baru sampo.
  • Pengusaha Wanita tidak betul jika diubah menjadi Wanita pengusaha.

Bahasa Bersifat Mana Suka

Sekelompok manusia yang tinggal di lokasi tertentu secara konvensional bersepakat membuat, menggunakan, menata, mengembangkan sebuah Bahasa untuk berkomunikasi, berinteraksi sosial, yang terus turun temurun dari generasi ke generasi, makin lama makin bertambah banyak, baik penggunanya, juga pembendaharaan kosakata itu sendiri.

Manusia bebas memilih secara acak bunyi-bunyi Bahasa kemudian menyusunnya menjadi kata untuk mengungkapkan makna tertentu. Tidak ada alasan maupun pertimbangan analisis dalam penetapan kata untuk menyebutkan makna tersebut, bukan atas dasar kriteria atau formula tertentu, melainkan secara mana suka.

Contohnya sebagai berikut :

  • Manusia yang baru lahir disebut “bayi” tidak disebut “dewasa”.
  • Laki-laki yang sudah tua disebut “kakek” tidak disebut “kolak”.

Bahasa Bersifat Ujaran

Ujaran dengan media bunyi Bahasa disebut dengan berbicara. Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, perasaan, dan penalaran.

Dengan berbicara orang menyampaikan informasi melalui ujaran kepada orang lain. Dengan orang menyimak, memahami informasi maka akan terjadi interaksi, kegiatan resiprokal, dan saling memahami.

Bahasa Bersifat Manusiawi

Bahasa disebut manusiawi karena Bahasa menjadi berfungsi selama manusia yang memanfaatkannya. Sebagai makhluk sosial, manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia lainnya dengan menggunakan Bahasa sebagai media, baik berkomunikasi menggunakan Bahasa lisan, maupun juga berkomunikasi menggunakan bahasan tulisan.

Bahasa Bersifat Komunikatif

Bahasa dibutuhkan untuk dimanfaatkan manusia sebagai media berkomunikasi agar saling memahami agar dapat menyatukan keluarga, masyarakat, dan bangsa dalam segala kegiatan. Pesan penutur diterima sama persis sebagai kesan oleh mitratutur.

Jika pesan “kuda”, kesanya sama yaitu “kuda” tidak berubah menjadi “kuba” atau “duda. Agar komunikasi berjalan komunikatif, hendaknya kita senantiasa berupaya menggunakan lafal dan intonasi yang tepat sesuai dengan maksud, isi pesan yang disampaikan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn