Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah bercerita atau mendongeng atau juga dikenal dengan storytelling. Secara sederhana mendongeng dapat diartikan sebagai kegiatan menuturkan sebuah cerita atau dongeng. Dongeng menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).
Bercerita atau mendongeng merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menyampaikan suatu cerita kepada audiens atau pendengar. Mendongeng adalah suatu kegiatan menceritakan suatu kisah, peristiwa, atau cerita yang dilakukan secara lisan. Pada zaman dahulu, mendongeng sudah dilakukan secara turun-temurun. Oleh karena itu, mendongeng adalah salah satu tradisi lisan yang perlu dilestarikan karena membawa banyak manfaat bagi orang-orang yang mendengarnya.
Contohnya bagi anak-anak, mendongeng dapat memberikan berbagai manfaat bagi tumbuh kembang anak, selain itu juga bermanfaat untuk hubungan antara anak dan orang tua. Mendongeng dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi anak.
Mendongeng dapat dilakukan dengan atau tanpa alat peraga. Berikut ini beberapa tahapan yang perlu diperhatikan ketika kita akan melakukan kegiatan mendongeng.
1. Tahap Persiapan
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahap persiapan ketika kita akan melaksanakan kegiatan mendongeng. Hal-hal tersebut antara lain:
- Persiapkan diri dengan baik, misalnya banyak berlatih vokal, intonasi, berlatih menirukan suara hewan dan banyak membaca.
- Tentukan akan mendongeng dengan atau tanpa alat peraga. Alat peraga digunakan agar mendongeng menjadi lebih menarik. Jika menggunakan alat peraga, maka persiapkan alat peraga yang dibutuhkan.
- Tentukan tema dongeng yang akan diceritakan sesuai dengan audiens, misalnya jika mendongeng untuk anak usia balita maka dongeng yang diceritakan harus sesuai untuk usia anak tersebut. Pilihkan tema yang semenarik mungkin, misalnya mengenai keluarga atau keberanian tokoh. Bahasa yang digunakan pun harus yang sederhana agar dimengerti oleh mereka.
- Buatlah cerita dengan tema yang telah ditentukan, kosa kata yang mudah dimengerti anak, serta pesan yang ingin disampaikan. Sesuaikan panjang cerita dengan durasi yang diinginkan, lebih baik jika cerita tidak terlalu panjang sehingga durasi yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
2. Tahap Pembukaan
Membuka dongeng adalah salah satu tahapan penting untuk menarik perhatian pendengar. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan ketika membuka sebuah kegiatan mendongeng.
- Buatlah kalimat pembuka semenarik mungkin agar audiens merasa tertarik untuk mendengarkan.
- Gunakan bahasa dongeng yang sesuai dengan audiens yang mendengarkan.
- Gunakan teknik yang mernarik dalam membuka kegiatan mendongeng.
3. Tahap Mendongeng
Setelah mempersiapkan dan membuka kegiatan mendongeng, tahapan selanjutnya adalah tahap mendongengkan cerita. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mendongeng khususnya mendongeng untuk anak-anak.
- Mendongeng dengan suara lantang dan jelas
- Mendongenglah dengan penuh penghayatan
- Bersikap antusias terhadap anak-anak yang mendengarkan dan jangan hiraukan anak-anak yang tidak mendengarkan
- Jangan lupa untuk melibatkan anak-anak, misalnya dengan mengajukan pertanyaan kepada mereka.