Sifat-Sifat Koloid dan Cara Membuatnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Koloid merupakan suatu campuran yang berukuran 1 – 1000 nm (ukurannya diantara larutan dan suspensi) dan bersifat homogen secara makroskopis. Jika dalam larutan kita mengenal istilah zat terlarut dan pelarut, maka dalam koloid digunakan istilah fase terdispersi dan fase pendispersi.

Zat yang didispresikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mengdispersikan disebut fase pendispersi. Sistem koloid bersifat homogen dan dapat diamati dengan mikroskop ultra.

Sifat – sifat koloid

Koloid menciptakan efek tyndall dan gerak brown

Efek tyndall

Efel tyndall adalah peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel koloid. Partikel koloid akan memantulkan dan menghamburkan cahaya yang mengenainya sehingga cahaya akan terlihat lebih terang.

Contoh :

  • Berkas sinar matahari tampak pada pagi hari yang berkabut.
  • Berkas sinar lampu mobil tampak pada malam hari yang berkabut.
  • Langit tampak berwarna-warni

Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak zig-zag partikel koloid yang sangat cepat mengkibatkan partikel koloid bergetar dengn arah yang tidak beraturan dan jarak yang pendek sehingga tidak ada endapan. Gerak Brown ini menyebabkan koloid bersifat stabil. Gerakan partikel-partikel debu di udara.

Partikel koloid bermuatan listrik

Terjadinya muatan listrik

Pengikatan atau penyerapan terhadap ion positif dan negatif dari partikel koloid dan menyebabkan koloid bermuatan listrik.

Elektroforesis

Elektroforesis adalah pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda. Partikel koloid yang bermuatan negatif akan bergerak ke elektroda (kutub) positif dan sebaliknya.

Contoh :

  • Penyerapan debu atau asap pabrik menggunakan alat Cottrell
  • Pembuatan peralatan dari karet (boneka, sarung tangan karet)

Koagulasi

Koagulasi adalah pengumpulan partikel koloid. Koagulasi terjadi karena pemanasan, pendinginan, pengadukan, penambahan elektrolit, pencampuran dengan koloid yang berbeda muatan.

Contoh :

  • Pembentukan delta di muara sungai (lumpur dengan elektrolit dari air laut)
  • pengolahan karet alam (penambahan asam oada getah karet atau lateks)
  • Penjernihan air dengan tawas (tawas dalam air membentuk koloid yang bermuatan positif dan mengumpulkan kotoran dalam air yang bermuatan negatif).

Adsorbsi

Adsorbsi adalah penyerapan suatu molekul netral atau ion pada permukaan koloid. Jika koloid menyerap ion, artinya koloid tersebut akan bermuatan.

Contoh :

  • Pemutihan gula pasir
  • Pewarna kain
  • Pengobatan diare dengan norit
  • Penjernihan air dengan tawas (penambahan tawas menghasilkan koloid sehingga dapat menyerap zat-zat pengotor air).

Dialis

Dialis adalah pemurnian koloid dari ion-ion yang teradsorbsi (ion-ion pengotor) melalui suatu membran semipermiabel. Makan, dengan penyaringan ion-ion tersebut dapat dihilangkan. Contoh ; proses cuci darah, memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka.

Koloid pelindung

Koloid pelindung adalah suatu koloid yang dapat menstabilkan koloid lain. Koloid pelindung ini akan membungkus partikel zat terdispersi supaya tidak mengelompok.

Contoh :

  • Penggunaan gelatin pada pembuatan es krim untuk mencegah pembentukan kristal es
  • cat dan tinta dapat bertahan lama karena menggunakan suatu koloid pelindung
  • Zat-zat pengemulsi seperti sabun dan deterjen merupakan koloid pelindung.

Cara Pembuatan koloid

Ada dua cara dalam pembuatan sistem koloid, yaitu cara kondensasi dan cara dispersi.

Kondensasi

Kondensasi adalah cara pembuatan koloid dan partikel-partikel kecil (larutan) bergabung membentuk partikel-partikel berukuran koloid. Berikut ini adalah contoh pembuatan koloid dengan cara kondensasi.

  • Reaksi dekomposisi rangkap, contohnya reaksi dekomposisi rangkap, yaitu
    • Pembuatan sol As2S3 dengan mengalirkan gas H2S melalui larutan As2O3 dingin pembuatan sol AgCl dengan mencampurkan larutan AgNO3 encer dan larutan HCl encer.
  • Reaksi redoks, merupakan reaksi dengan perubahan bilangan oksidasi. Contohnya :
    • Pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas hidrogen sulfida (H2S) ke dalam larutan belerang dioksida (SO2).
    • Sol emas (Au) dapat dibuat dengan mereduksi larutan garamnya menggunakan pereduksi organik formaldehida, HCHO.
  • Reaksi hidrolisis, adalah reaksi pembentukan koloid dengan cara mereaksikan dengan air. Misalnya, pembuatan sol Al(OH)3 dan sol Fe(OH)3. Pembuatan sol Fe(OH)3 dari larutan FeCl3 dengan air panas.
  • Reaksi substitusi, contohnya adalah pembuatan sol AgCl dari AgNO3 encer dengan HCl encer.
  • Reaksi penggaraman, garam-garam yang sukar larut dapat dibuat menjadi koloid melalui reaksi pembentukan garam.

Dispersi

Motode dispersi adalah metode pembuatan koloid dengan memecah partikel-partikel kasar (besar) menjadi partikel berukuran koloid. Berikut contoh pembuatan koloid dengan cara metode dispersi.

Cara mekanik

Cara mekanik merupakan cara fisik mengubah partikel kasar menjadi partikel halus dengan di giling atau di gerus untuk zat padat, dan dengan pengadukan untuk zat cair. Contohnya sol belerang dan pembuatan tinta dari arang.

Homogenisasi

Homogenisasi adalah pengubahan partikel-partikel besar menjadi seukuran partikel koloid.

Cara peptisasi

Pada cara peptisasi, mengubah partikel kasar menjadi partikel koloid menggunakan elektrolit yang mengandung ion sejenis yang bertindak sebagai zat pemecah.

Contoh :

  • Endapan Al(OH)3 dipeptisasi AlCl3
  • Endapan NiS dipeptisasi H2S
  • Agar-agar dipeptisasi dengan aseton
  • Karet dipeptisasi dengan bensin

Cara busur bredig

Zat pada diubah menjadi partikel koloid dengan arus listrik. Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol logam. Logam yang akan dibuat sol digunakan sebagai elektrode yang dicelupkan pada medium pendispersi, lalu kedua ujung elektrode dihubungkan dengan arus listrik. Contohnya pembuatan sol logam, misalnya sol emas atau perak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn