Siklus Ekonomi: Pengertian, Anatomi dan Penyebab

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pengertian Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi adalah suatu kondisi perekonomian dari suatu negara yang mengalami pola perubahan secara berkesinambungan ditentukan oleh aspek-aspek yang terkait di dalamnya.

Pola perubahan dari siklus ekonomi ini secara tidak langsung menggambarkan keterkaitan dan dampak dari aspek yang ada di dalamnya, antara lain dari proses intervensi pasar yang ada pada suatu negara tersebut.

Kemudian aspek lainnya yaitu intervensi dan atau pun juga peranan dari kebijakan pemerintah.

Anatomi Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi sejatinya terdiri dari beberapa bagian yang saling terhubung satu dan yang lainnya. Bagian atau disebut juga dengan komponen dari anatomi siklus ekonomi yang memiliki keterkaitan secara langsung baik dari sisi keuangan dan juga dampak sosial yang ditimbulkan.

Secara garis besar terdapat dua komponen yang dominan dalam anatomi siklus ekonomi yang ada pada seantero belahan dunia antara lain yang pertama adalah masa pertumbuhan dan atau disebut juga dengan ekspansi serta komponen yang satu adalah masa pelemahan dan atau disebut juga dengan resesi.

Kedua komponen dari siklus ekonomi tersebut sangatlah berkaitan satu dengan yang lainnya. Mirip dengan bentuk dan juga pergerakan dari gelombang yang terkadang bisa menunjukkan pergerakan yang mengarah ke atas dan juga pergerakan yang mengarah ke bawah itu sendiri.

Pada anatomi pergerakan siklus ekonomi itu sendiri terdapat pergerakan yang mengarah ke arah atas atau yang kita sebut juga sebagai ekspansi dan atau pun juga pertumbuhan dari kondisi dan atau pun juga situasi ekonomi pada suatu negara.

Kemudian pada anatomi pergerakan siklus ekonomi itu sendiri juga terdapat pergerakan lain yang mengarah ke arah bawah atau yang kita sebut juga sebagai resesi dan atau pun juga pelemahan dari kondisi dan atau pun juga situasi ekonomi pada suatu negara.

Pola dan juga pergerakan dari siklus ini terjadi secara terus menerus dan berlaku secara berkesinambungan pada suatu negara tertentu.

Pergerakan antara resesi dan atau pun juga pelemahan dari kondisi perekonomian suatu negara akan diikuti oleh penguatan kondisi perekonomian suatu negara dan atau pun juga ekspansi.

Durasi dan Faktor yang Mempengaruhi Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi terjadi pada jangka waktu yang lumayan sedang pada tiap negara. Meskipun realita pada tiap negara tersebut memiliki jangka waktu dan atau pun juga durasi dari siklus ekonomi yang berbeda satu sama lain dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu di dalamnya.

Faktor yang mempengaruhi dari siklus ekonomi tersebut antara lain adalah tingkat dan atau pun juga daya beli dari masyarakat luas dan atau pun jua khalayak ramai.

Kemudian faktor selanjutnya adalah jumlah uang yang beredar luas di masyarakat itu sendiri. Faktor lainnya adalah rendahnya suku bunga bank yang ditetapkan oleh bank sentral pada suatu negara itu sendiri.

Kemudian faktor lainnya adalah tingkat harga dari komoditas dan atau pun juga barang serta jasa yang diperjualbelikan di pasar secara umum.

Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Inflasi

Inflasi sejatinya adalah suatu kondisi perekonomian yang ada pada suatu negeri tertentu dimana pada kondisi secara keuangan dan sosial, terjadi peningkatan harga terkait dengan harga komoditas dan atau pun juga kebutuhan masyarakat dan juga khalayak umum.

Terjadinya peningkatan dan atau pun juga kenaikan harga pada komoditas dan juga barang kebutuhan dari khalayak umum tersebut berlangsung dengan jangka waktu yang relatif panjang dan secara terus menerus.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dari penyebab timbulnya kondisi dan atau pun juga situasi inflasi itu sendiri.

Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah kondisi dan atau pun juga situasi persebaran dari uang yang beredar di masyarakat dan atau pun juga khalayak umum di dalamnya.

Hal ini akan berdampak dari berkurangnya efektifitas dari mata uang di suatu negara tersebut akibat terlampau banyaknya jumlah uang yang beredar itu tadi.

Faktor dari penyebab inflasi yang lainnya tersebut adalah kenaikan dari tingginya jumlah permintaan atas barang dan atau pun jasa yang ada di dalamnya itu sendiri. Terdapat keterkaitan dari faktor-faktor penyebab timbulnya inflasi tersebut.

Pada kondisi dan atau pun juga situasi dimana terdapat persebaran uang yang terlampau banyak di masyarakat menunjukkan tingkat dan atau pun juga daya beli dari masyarakat itu sendiri yang mengalami peningkatan yang tinggi pula.

Terjadinya peningkatan dari daya beli dan atau pun juga kemampuan untuk membeli barang dan atau pun juga jasa tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan dari tingginya jumlah permintaan terhadap barang dan atau pun juga jasa yang terjadi secara signifikan tersebut.

Pengelolaan Siklus Ekonomi

Pengelolaan dari siklus ekonomi ini sendiri secara normatif berkaitan erat dengan adanya intervensi dari pihak ketiga yang ada di dalamnya itu sendiri.

Pengelolaan terhadap siklus ekonomi tersebut penting untuk dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk dapat mempertahankan pola dan juga kestabilan dari ekonomi pada suatu negara itu sendiri.

Hal ini dikarenakan terdapat suatu unsur dan juga keterkaitan yang sangat erat dari komponen siklus ekonomi tersebut dan juga dampaknya terhadap pola aspek dari berbagai macam kepentingan yang ada pada suatu negara.

Sebagai contohnya adalah adanya pola keterkaitan yang erat dari aspek ekonomi suatu negara terhadap aspek sosialnya itu sendiri.

Hal ini lah yang mengakibatkan pentingnya untuk dapat dilakukan suatu tindak lindung terkait dengan aspek keamanan atas stabilan suatu negara yang berakar dari perubahan pola dan arah yang ada pada siklus ekonomi itu sendiri.

Intervensi yang dimaksud di awal tadi adalah terkait dengan suatu intervensi tidak kasat mata yang lebih dikenal dengan sebutan intervensi pasar. Intervensi ini berkaitan erat dengan pola sebab akibat dari hukum permintaan dan juga hukum penawaran yang ada tersebut.

Sebagai contoh misalkan pada kondisi inflasi di suatu negara dimana tingginya tingkat permintaan atas suatu barang dan atau pun juga jasa yang ada di dalamnya.

Hal ini akan mengakibatkan timbulnya kelangkaan dari barang dan atau pun juga jasa yang terkait tersebut di harga yang wajar. Keberadaan dari barang dan atau pun juga jasa yang ada pada harga wajar tersebut akan tergilas dikarenakan tingginya permintaan tersebut.

Para penjual barang dan atau pun juga jasa tadi akan lebih bersemangat untuk dapat menaikkan harga barang dan jasa yang dimilikinya tersebut.

Dengan timbulnya kenaikan dari barang dan jasa yang terlampu drastis dan juga sangat signifikan tersebut, menjadikan daya beli dan atau pun juga kemampuan dari masyarakat dan atau pun juga khalayak ramai tadi menjadi menurun.

Hal ini lah yang menjadikan jumlah permintaan dari barang dan atau pun juga jasa tersebut menjadi menurun. Penurunan dari tingkat permintaan barang dan atau pun juga jasa tersebut berimbas kepada banyaknya barang dan atau pun juga jasa yang tidak dapat terbeli atau tidak laku.

Penjual pun kemudian, setelah mengalami penurunan penjualan tadi, berbondong-bondong untuk dapat menurunkan harga dari komoditas barang dan atau pun juga jasa yang diperjualbelikan tersebut.

Sehingga timbulah yang dinamakan dengan intervensi pasar yang bersifat tidak langsung itu sendiri.

Intervensi secara langsung yang juga memiliki peranan dalam melakukan proses pengelolaan terhadap siklus ekonomi dari suatu negara tersebut dinamakan dengan intervensi dari para pemerintah yang ada tersebut.

Ketika terjadi suatu kondisi dimana terdapat kecenderungan untuk dapat terjadinya suatu kondisi dan atau pun juga situasi inflasi yang ada, pemerintah pun menjadi tidak tinggal diam saja.

Inflasi yang ditimbulkan dari peredaran jumlah uang yang sangat banyak menjadi momok penyebab inflasi yang sepatutnya untuk dapat dikelola dengan bijak.

Salah satu kebijakan untuk dapat mengurangi peredaran uang tersebut agar tidak terjadi lonjakan dari daya beli masyarakat dan atau pun juga khalayak ramai itu tadi adalah dengan menaikkan suku bunga yang ada.

Peningkatan suku bunga dari suatu negara biasanya dilakukan oleh bank sentral dari suatu negara itu sendiri.

Terjadinya kebijakan dari peningkatan suku bunga tersebut diharapkan mampu dan efektif untuk dapat meredakan jumlah uang yang beredar di masyarakat luas secara berkesinambungan dan atau pun juga terus menerus.

Hal ini dapat terjadi dan juga dimungkinkan akibat dari adanya dua buah dampak kenaikan suku bunga yang terjadi oleh bank sentral itu sendiri.

Hal pertama yang terjadi akibat adanya kenaikan suku bunga oleh bank sentral adalah pada sudut pandang penyimpanan.

Pada sudut pandang penyimpanan, masyarakat dan atau pun juga khalayak ramai diiming-imingi dengan suku bunga yang tinggi untuk dapat menyimpan uang mereka di bank, sehingga harapannya dapat turut serta menekan peredaran uang yang ada pada masyarakat luas.

Hal kedua yang juga terjadi akibat adanya kebijakan peningkatan suku bunga dari bank sentral adalah pada sudut pandang suku bunga pinjaman.

Pada sudut pandang suku bunga pinjaman, terjadi suatu tuntutan secaran tidak langsung untuk mengurangi keinginan dari para peminjam uang dan atau pun untuk dapat melakukan pelunasan uang pinjaman yang ada di bank akibat adanya kenaikan suku bunga tersebut.

Diharapkan pula pada perihal kedua atas akibat dari kebijakan peningkatan suku bunga pinjaman tersebut untuk dapat turut serta menekan angka peredaran dari uang yang ada pada masyarakat luas tersebut.

Siklus Ekonomi Indonesia

Sesuai dengan pernyataan dari Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwasanya di negara Indonesia itu sendiri tengah berada pada masa siklus ekonomi yang cenderung mengarah ke atas atau pun juga disebut dengan ekspansi hingga tahun 2024 dan 2025.

Hal ini ditandai dengan kondisi sosial dan juga ekonomi yang saling berkaitan satu sama lain. Negara Indonesia saat ini tengah berada dalam tahap pemulihan akibat berdampak dari pandemic virus Covid-19 yang ada dan merebak di seluruh negara di dunia saat ini.

Saat artikel ini ditulis, varian dari virus Covid-19 paling akhir yang ada dan sedang merebak secara luas adalah varian Omicron yang memiliki daya sebar dan menular yang cukup tinggi.

Dengan adanya pemulihan dan juga penerapan protokol kesehatan dari pemerintah, diharapkan mampu mempercepat proses pemulihan sosial dan juga ekonomi dari negara Indonesia itu sendiri.

fbWhatsappTwitterLinkedIn