Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ekonomi yang masih terpacu pada cara berpikir tradisional, seperti kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi, sesuai dengan kebiasaan yang diturunkan secara terus menerus dari nenek moyang.
Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:
Kelebihan dari sistem ekonomi tradisional:
Kekurangan dari sistem ekonomi tradisional:
Berikut negara-negara yang masih menganut sistem ekonomi tradisional:
Meskipun tidak semua tempat, ternyata di beberapa desa di Papua dan Kabupaten Nduga masih menggunakan sistem ini. Hal ini dikarenakan lokasinya yang berada di daerah terpencil atau pedesaan, juga air dan jalan raya masih sulit dijangkau.
Di Afrika Tengah juga masih menggunakan sistem ekonomi ini. Bisa dilihat dari sebagian besar desa di Afrika Tengah masih menggunakan sistem ekonomi tradisional. Beberapa negara yang masih menerapkan sistem ini misalnya Mbaiki, Mobaye, Batangafo dan lain-lain.
Negara berikutnya yang masih menggunakan sistem ekonomi tradisional adalah Ethiopia. Hal ini dikarenakan Ethiopia masih menjadi salah satu negara termiskin di dunia dan aktivitas ekonominya pun bergantung pada pertanian.
Memiliki “gelar” negara termiskin di dunia, yang membuat negara tersebut masih menganut sistem ekonomi tradisional. Hal itu terlihat dari transaksi yang masih menggunakan perdagangan barter dan perekonomian yang bertumpu pada pertanian.