Sistem Klasifikasi Filogenetik dan Modern: Pengertian dan Jenisnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu metode pengelompokan makhluk hidup menjadi golongan atau unit tertentu berdasarkan persamaan yang dimilikinya.

Sistem klasifikasi yang kita kenal sekarang merupakan perkembangan sistem klasifikasi tumbuhan makhluk hidup yang berkelanjutan.

Beberapa di antara sistem klasifikasi makhluk hidup adalah sistem klasifikasi filogenetik dan modern.

1. Sistem Klasifikasi Filogenetik

Contoh sistem klasifikasi filogenetik invertebrata dan vertebrata

Filogenetik adalah salah satu cabang dari ilmu biologi yang berhubungan, mempelajari, serta juga menentukan hubungan evolusioner, atau juga pola keturunan dari sebuah kelompok organisme.

Filogeni adalah sejarah evolusi kelompok organisme yang saling terkait. Filogenetik dipelajari melalui kombinasi antara ilmu biologi, molekuler dan teknik statistik.

Dasar ciri-ciri klasifikasi makhluk hidup yang digunakan dalam sistem filogenetik adalah persamaan dan perbedaan sifat morfologi, anatomi dan molekuler.

Sistem tersebut mencerminkan urutan perkembangan serta jauh dekatnya kekerabatan antar takson makhluk hidup.

Filogenetik juga dapat menjadi petunjuk untuk menemukan persamaan dan perbedaan sifat secara morfologi dan anatomi. 

Klasifikasi makhluk hidup secara filogenetik merupakan  pengelompokan spesies atau jenis baru dengan cara analisis molekuler dan morfologi. 

Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan persamaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk luar, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner jenis nenek moyang hingga cabang-cabang keturunannya.

Terdapat 3 jenis klasifikasi filogenetik, yaitu:

  • Monofiletik
    Yaitu jika nenek moyang tunggalnya hanya menghasilkan semua spesies turunan dalam takson tersebut dan bukan spesies pada takson lain.
  • Parafiletik
    Yaitu jika takson itu tidak meliputi spesies yang memiliki nenek moyang yang sama yang menurunkan spesies yang termasuk dalam takson tersebut.
  • Polifiletik
    Yaitu jika anggotanya diturunkan dari dua atau lebih bentuk nenek moyang yang tidak sama bagi semua anggotanya.

2. Sistem Klasifikasi Modern

Contoh klasifikasi modern pada organisme

Linnaeus menemukan metode penamaan organisme seperti hari ini, dengan setiap organisme memiliki nama yang terdiri dari dua kata.

Linnaeus dianggap sebagai penemu taksonomi modern, yaitu ilmu penamaan dan pengelompokan organisme.

Linnaeus menyatakan bahwa organisme yang memiliki persamaan paling banyak digolongkan dalam tingkatan yang sama. 

Linnaeus mengembangkan binomial nomenklatur, yaitu cara untuk memberikan nama ilmiah untuk setiap organisme.

Dalam sistem ini, setiap organisme menerima nama dua bagian di mana kata pertama adalah genus, dan kata kedua mengacu pada satu spesies dalam genus itu.

Sebagai contoh, nama spesies kingdom Animalia ubur-ubur adalah Aurelia aurita. Aurita adalah nama spesies dan Aurelia adalah nama genus.

Sistem klasifikasi modern menggunakan tingkatan pengelompokan makhluk hidup yang disebut dengan takson.

Anggota-anggota dalam tingkatan takson yang semakin tinggi mempunyai persamaan semakin sedikit.

Sebaliknya, semakin rendah suatu tingkatan takson, maka semakin banyak persamaannya. Urutan takson dari tinggi ke rendah adalah sebagai berikut:

  • Kingdom (kerajaan)
  • Phylum (filum) / division (divisi)
  • Classis (kelas)
  • Ordo (bangsa)
  • Familia (suku)
  • Genus (marga)
  • Species (spesies).
fbWhatsappTwitterLinkedIn