Kenali 3 Sistem Penanggalan Kalender 

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Berdasarkan KBBI kalender merupakan daftar hari dalam satu tahun yang berisikan hari dan bulan yang disebut juga tarikh atau almanak. Sedangkan menurut Susiknan Azhari kalender adalah sebuah sistem yang mengorganisir waktu yang memiliki tujuan menandai waktu dan serta menghitung dalam  kurun waktu yang cenderung panjang. 

Nama kalender sendiri diambil dari kata “calends” yang berasal dari bahasa Romawi yakni istilah yang digunakan untuk menyebut hari pertama dalam kalender Romawi dan kata “calare” yaitu istilah untuk memberitahukan bulan baru. 

Di dunia ini memiliki berbagai jenis kalender yang berbeda. Perbedaan tersebut terjadi karena sistem penanggalan yang digunakan pun berbeda. Berikut ini sistem penanggalan atau kalender yang digunakan di dunia. 

1. Kalender Surya

Sistem kalender yang pertama adalah kalender surya yang memiliki berbagai nama  Kalender solar, kalender syamsiah, kalender surya atau kalender matahari, SIstem kalender ini adalah penanggalan yang mengacu pada gerak revolusi bumi yang mengitari matahari. 

Dalam ilmu fisika satu tahun surya merupakan relatif waktu dari suatu planet dalam mengitari matahari. Perhitungan satu tahun didapatkan dari menghitung hasil bagi menjadi bulan dan hari. 

Kalender Surya diklasifikasikan menjadi beberapa jenis seperti dibawah ini 

Kalender Julius

Kalender Julius disebut juga dengan nama kalender Julian merupakan penanggalan yang ditetapkan oleh Julius Caesar mulai 1 Januari 45 sebelum Masehi. Kalender yang mempunyai jumlah hari setiap bulannya ini digunakan oleh seluruh bangsa di Eropa sampai dengan adanya kalender Gregorian yang memperbaiki penanggalan ini. Kalender inilah yang kemudian dikenal sebagai kalender Masehi dan juga kalender Romawi. 

Dalam tanggalan ini terdapat 3 tahun dengan jumlah hari 365 hari dan tahun keempat memiliki hari yang lebih panjang yaitu 366 hari yang dikenal sebagai tahun kabisat. Kalender ini juga memiliki 1 keterlambatan hari setiap 128 hari. 

Nama-nama bulan dalam kalender julius adalah Januarius, februarius, Mercedonius, Martius, Aprilis, Maius, Iunius, Quintilis, Sextilis, September, Oktober, November, dan desember. 

Kalender Gregorian

Kalender ini disebut juga sebagai Kalender Gregorius yaitu kalender yang paling banyak digunakan di bumi belahan barat. Kalender ini diciptakan untuk merevisi kalender sebelumnya yaitu kalender Julius yang dinilai kurang akurat. Pencetus dari kalender Gregorian ini adalah  Dr. Aloysius Lilius yang kemudian disetujui oleh Paus Gregorius XIII. 

Dr. Aloysius Lilius mengusulkan perhitungan kalender ini pada 24 Februari 1582 setelah menyadari awal musim semi pada kalender Julius selalu mengalami kemajuan. Akibatnya kesepakatan perayaan paskah yang sudah disepakati dalam  Konsili Nicea terjadi tidak tepat waktu. 

Kalender Iran 

Kalender Iran adalah penanggalan yang secara resmi digunakan di Iran dan Afganistan. Kalender ini masih melanjutkan sistem penanggalan yang sudah digunakan selama 2 milenium yakni kalender Persia (Iran) Kuno dan Kalender Zoroastrian. Kalender ini diperbaharui untuk diselaraskan dengan administratif, klimatik, dan agamawi.

Awal penanggalan pada kalender Iran berdasarkan pada titik musim semi matahari atau disebut dengan istilah  vernal equinox. Penanggalan ini memiliki waktu permulaan yang dinilai lebih akurat dari penanggalan Gregorian. Bulan di dalam kalender Iran  diberi nama Hadukannaš, Turmar, Sākurriziš, Karmabataš, Turnabaziš, Karbašiyaš, Bakeyatiš, Markašanaš, Hašiyatiš, Hanamakaš, Samiyamaš, dan Miyakannaš.

Kalender Baha’i

Kalender Baha’i memiliki istilah lainnya yaitu Kalender Badí‘ yaitu penanggalan yang digunakan oleh umat Baha’i di Persia.  Hampir serupa dengan kalender surya lainnya, kalender ini memiliki jumlah hari 365 hari dan 366 hari pada tahun kabisat. Meski memiliki jumlah hari yang sama namun pembagian bulannya berbeda dimana kalender Baha’i memiliki 19 bulan dengan satu bulan ada 19 hari. 

Nama-nama bulan dalam kalender Baha’i antara lain Bahá, Jalál, Jamál, ʻAẓamat, Núr, Raḥmat, Kalimát, Kamál, Asmáʼ, ʻIzzat, Mas͟híyyat, ʻIlm, Qudrat, Qawl, Masáʼil, S͟haraf, Sulṭán, Mulk, Ayyám-ul Há, dan ʻAláʼ.

Kalender Koptik  

Kalender Koptik atau penanggalan Qibti atau kalender Iskandariyah adalah kalender yang digunakan oleh Gereja Ortodoks Koptik dan di Mesir sampai pada tahun 1875. Awal dari kalender ini mengacu pada kemunculan bintang Sirius atau pada kalender Gregorian terjadi pada tanggal 11 atau 12 September. 

bulan dalam kalender Koptik antara lain Thout, Paopi, Hathor, Koiak, Tobi, Meshir, Parichat, Paramout, Parsons, Paoni, Epip, Messori, dan Pi Kogi Enavot. 

2. Kalender Lunar

Selain berdasarkan pada gerak revolusi Bumi, perhitungan kalender juga ada yang menggunakan fase bulan. Kalender ini disebut juga dengan berbagai macam istilah lain seperti kalender qamariyah, kalender candra dan  kalender bulan. Perhitungan hari dalam kalender ini mengacu pada waktu revolusi bulan dalam mengelilingi Bumi. 

Sistem penanggalan ini adalah sistem yang paling tua dan paling awal digunakan oleh manusia. Kalender lunar tertua yang pernah ditemukan dibuat pada 10.000 ribu tahun sebelum Masehi.

Beberapa kalender yang menggunakan sistem penanggalan lunar antara lain berikut ini. 

Kalender Hijriah

Kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam dalam menentukan hari dan bulan serta berfungsi untuk mengetahui waktu ibadah dan perayaan lainnya. Nama Hijriah digunakan karena awal kalender ini mengacu pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah. 

Perhitungan awal hari dimulai pada saat terbenamnya Matahari atau menjelang waktu Maghrib. Dalam kalender ini memiliki jumlah bulan yang sama dengan kalender masehi yakni 12 bulan. Namun jumlah hari berbeda dimana pada kalender Hijriah lebih sedikit 10-12 hari dikarenakan dihitung berdasarkan siklus sinodik bulan sehingga dalam satu bulannya hanya terdiri 29-30 hari. 

Nama-nama bulan dalam kalender Hijriah antara lain Muharam  (30 hari), Safar (29 hari), Rabiul awal (30 hari), Rabiul akhir / Rabi’uts tsani (29 hari), Jumadil awal  (30 hari), Jumadil akhir / Jumadits tsani (29 hari), Rajab (29 hari), Sya’ban (30 hari), Ramadhan (30 hari), Syawal (29 hari), Zulkaida (30 hari), Dzulhijjah (29 atau 30 hari).

Kalender Jawa

Sesuai dengan namanya kalender ini adalah penanggalan yang digunakan oleh orang-orang di Jawa. Kalender Jawa pertama kali digunakan oleh Kerajaan Mataram dan juga kerajaan pecahannya. Kalender ini cukup unik karena perhitungannya menggunakan perpaduan antara kalender Islam, sistem kalender Hindu, dan kalender Julian. 

Pada kelender ini terdiri dari dua macam siklus hari yakni siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari (Senen, Selasa, Rebo, Kemis, Jemuah, Setu dan ahad) dan siklus  siklus pekan pancawara yang terdiri dari 5 hari (pahing, pon, wage, kliwon, legi atau manis). 

Sementara itu nama nama bulan dalam kalender Jawa antara lain Surah (30 hari), Sapar (29 hari), Mulud atau Rabiul Awal (30 hari), Bakda Mulud atau Rabiul Akhir (29 hari), Jumadil awal (30 hari), Jumadil akhir  (29 hari), Rajab (30 hari), Ruwah (29 hari), Pasa (30 hari), Sawal (29 hari), Apit (30 hari), dan Dulkahijjah (29 hari). 

3. Kalender Lunisolar 

Kalender lunisolar adalah sistem perhitungan tanggal yang serupa dengan kalender lunar namun ada tambahan satu bulan. Hal tersebut dikarenakan perhitungan tidak hanya menggunakan fase bulan saja tetapi juga mengacu pada matahari yakni pergantian musim. Bulan tambahan tersebut digunakan untuk menyelaraskan antara bulan dengan musim. 

Kalender yang menggunakan sistem ini diantaranya adalah sebagai berikut. 

Kalender Saka

Kalender Saka adalah kalender yang berasal dari India dan pada umumnya digunakan oleh umat agama Hindu dan Budha. Kalender ini digunakan sejak tahun 78 Masehi oleh raja dari India Selatan setelah berhasil mengalahkan kaum Saka. 

Jika mengacu pada kalender Masehi maka kalender ini berawal pada 21 atau 22 Maret dan berakhir pada 20 Februari. Nama-nama bulan dalam kalender ini adalah Cetramasa (30–31 hari), Wesak Hamasa, Jyestha Masa (31 hari), Asadha Masa (31 hari), Srawanamasa (31 hari) , Bhadrawada Masa (31 hari) , Asujimasa (30 hari) , Kartika Massa (30 hari), Margasira Masa 30 hari, Posyamasa (30  hari), Magha Masa (30  hari), dan Phalguna Masa (30  hari). 

Kalender Yahudi

Bangsa Yahudi menggunakan kalender yang mengacu pada perubahan musim yang dipengaruhi oleh putaran matahari dan bulan. Oleh sebab itu kalender Yahudi masuk sebagai kalender Lunisolar atau Suryacandra. Setiap bulan pada kalender ini terdiri dari 29–30 hari dan jumlah bulan pada tahun kabisat adalah 13 bulan, 

Nama-nama bulan pada kalender Yahudi antara lain Nisan (30 hari), Iyar (29 hari), Sivan (30 hari), Tamus (29 hari), Ab (30 hari), Elul (29 hari), Tisyri (30 hari), Markhesywan (29–30 hari), Kislew (29–30 hari), Tebet (29 hari), Shvat (30 hari), Adar i (30 hari), Adar II (29 hari). 

Kalender China

Kalender China atau kalender Tionghoa adalah kalender yang yang digunakan di Negeri Tirai Bambu yang masih berlaku hingga saat ini untuk menghitung perayaan tradisional. Kalender ini memiliki sebutan lain seperti “Kalender Agrikultur” atau dalam bahasa lokal disebut sebagai Kalender Yin 

Penggunaan kalender ini sudah mulai dikembangkan sejak abad ke 3 SM oleh penguasa Huang Di.  Hari pada kalender ini diawali pada saat  tengah malam hari bulan muda astronomi yaitu sekitar pukul 23.00. Dalam 2 sampai dengan 3 tahun bulan pada kalender ini bertambah menjadi 13 bulan. 

Bulan-bulan dalam kalender China diberi nama Cia Gwee (30 hari), Ji Gwee (29 hari) Sa Gwee (30 hari), Si Gwee (30 hari), Go Gwee (29 hari), Lak Gwee (30 hari), Cit Gwee (29 hari), Pe Gwee (29–30 hari), Kauw Gwee (29–30 hari,  Cap Gwee (29 hari), Cap It Gwe (29 hari), Cap Ji Gwee (30 hari) Lun Gwee (30 hari). 

fbWhatsappTwitterLinkedIn