Revolusi Bumi: Pengertian – Proses dan Dampaknya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah membahas mengenai rotasi bumi, kali ini kita akan mempelajari revolusi bumi. Berikut pembahasannya.

Apa itu Revolusi Bumi?

revolusi bumi

Bumi merupakan salah satu planet penyusun tata surya. Sama halnya dengan planet yang lain yang berputar pada porosnya, juga melakukan pergerakan mengelilingi Matahari. Pergerakan ini disebut Revolusi Bumi.

Nicolaus Copernicus mengemukakan bahwa:

  • bumi berputar melingkari sumbunya sekali putaran didalam 1 hari.
  • bumi bergerak melingkari matahari sekali didalam 365 hari atau 1 tahun.

Bumi berevolusi dari barat ke timur melalui lintasannya yang disebut dengan falak bumi.

Falak bumi berupa lingkaran ellips. Dalam lingkaran ellips ada dua titik ellipsnya, matahari berada di salah satu titik apinya.

Sekiranya posisi kutub bumi tegak lurus atau 90° pada lintasan falaknya, maka tidak akan banyak pengaruh revolusi bumi terhadap bumi itü sendiri.

Tetapi karena keadaan kutub membuat sudut 66°30′ (Jadi sudut bumi kemiringan 23°30′) maka pengaruh revolusi tersebut sulit dihindari.  

Proses terjadinya Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah proses perputaran bumi mengelilingi matahari. Perputaran ini akan menghasilkan beberapa fenomena diantaranya adalah gerak semu tahunan matahari, perubahan rasi bintang dan perbedaan lama siang dan malam.

Revolusi bumi ini terjadi karena gravitasi bumi mempertahankan diri terhadap gaya gravitasi matahari yang sangat besar sehingga terjadi pergeseran yang signifikan.

Pergeseran itu adalah pergeseran semu tahunan matahari karena poros bumi selalu menunjuk ke satu arah (ke bintang kutub) dan arah itu membentuk sudut 66 °dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi. 

Dapat pula dikatakan bidang khatulistiwa bumi memben­tuk sudut 23° dengan bidang tempuhan atau peredaran bumi.

Kare­na kedudukan yang demikian itu sinar matahari tidak selalu menyinari permukaan bumi yang sama, tetapi berubah-ubah sesuai dengan kedudukan bumi pada saat itu.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini :

proses terjadinya revolusi bumi

Dampak dari Revolusi Bumi

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.

Antara tanggal 21 Maret s.d 23 September:

  • Kutub utara mendekati matahari, sedangkan kutub selatan menjauhi matahari.
  • Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi selatan.
  • Panjang siang dibelahan bumi utara lebih lama daripada dibelahan bumi selatan.
  • Ada daerah disekitar kutub utara yang mengalami siang 24 jam dan ada daerah disekitar kutub selatan yang mengalami malam 24 jam.
  •  Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke utara.
  • Kutub utara paling dekat ke matahari pada tanggal 21 juni. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke utara.

Antara tanggal 23 September s.d 21 Maret:

  • Kutub selatan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan kutub utara lebih menjauhi matahari.
  • Belahan bumi selatan menerima sinar matahari lebih banyak daripada belahan bumi utara.
  • Panjang siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada belahan bumi utara
  • Ada daerah di sekitar kutub utara yang mengalami malam 24 jam dan ada daerah di sekitar kutub selatan mengalami siang 24 jam.
  • Diamati dari khatulistiwa, matahari tampak bergeser ke selatan.
  • Kutub selatan berada pada posisi paling dekat dengan matahari pada tanggal 22 Desember. Pada saat ini pengamat di khatulistiwa melihat matahari bergeser 23,5o ke selatan.

Pada tanggal 21 Maret dan 23 Desember:

  •  Kutub utara dan kutub selatan berjarak sama ke matahari.
  •  Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari sama banyaknya.
  •  Panjang siang dan malam sama diseluruh belahan bumi.
  •  Di daerah khatulistiwa matahahari tampak melintas tepat di atas kepala.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi utara (22 Desember – 21 Juni) dan pergeseran posisi matahari dari belahan bumi utara ke belahan bumi selatan (21 Juni – 21 Desember) disebut gerak semu harian matahari.

Disebut demikian karena sebenarnya matahari tidak bergerak. Gerak itu akibat revolusi bumi dengan sumbu rotasi yang miring.

3. Perubahan Musim

Belahan bumi utara dan selatan mengalami empat macam musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

Berikut ini adalah tabel musim pada waktu dan daerah tertentu di belahan bumi.

Musim-musim dibelah bumi utara:

  • Musim semi : 21 Maret – 21 Juni
  • Musim panas : 21 Juni – 23 September
  • Musim gugur : 23 September – 22 Desember
  • Musim Dingin : 22 Desember – 21 Maret

Musim-musim dibelah bumi selatan:

  • Musim semi : 23 September – 22 Desember
  • Musim panas : 22 Desember – 21 Maret
  • Musim gugur : 21 Maret – 22 Juni
  • Musim Dingin : 21 Juni – 23 September

4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Rasi bintang adalah susunan bintang-bintang yang tampak dari bumi membentuk pola-pola tertentu.

Bintang-bintang membentuk sebuah rasi sebenarnya tidak berada pada lokasi yang berdekatan.

Karena letak bintang-bintang itu sangat jauh, maka ketika diamati dari bumi seolah-olah tampak berdekatan.

Rasi bintang yang kita kenal antara lain Aquarius, Pisces, Gemini, Scorpio, Leo, dan lain-lain

Ketika bumi berada disebelah timur matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah timur matahari.

Ketika bumi berada di sebelah utara matahari, kita hanya dapat melihat bintang-bintang yang berada di sebelah utara matahari.

Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang nampak dari bumi selalu berubah.

5. Kalender Masehi

Berdasarkan pembagian bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka batas penaggalan internasional ialah bujur 180o yang akibatnya apabila dibelahan timur bujur 180o tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180o masih tanggal 14, seolah-olah melompat satu hari.

Hitungan kalender masehi berdasarkan pada kala revolusi bumi, dimana satu tahun sama dengan 365 ¼ hari.

Kalender masehi yang mula-mula digunakan adalah kalender Julius Caesar atau kalender Julian.

Kalender julian berdasarkan pada selang waktu antara satu musim semi dengan musim semi berikutnya dibelahan bumi utara.

Selang waktu ini tepatnya adalah 365,242 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 46 sekon.

Julius Caesar menetapkan perhitungan kalender sebagai berikut.

  • Lama waktu dalam setahun adalah 365 hari
  • Untuk menampung kelebihan ¼ hari pada tiap tahun maka lamanya satu tahun diperpanjang 1 hari menjadi 366 hari pada setiap empat tahun. Satu hari tersebut ditambahkan pada bulan februari. Tahun yang lebih panjang sehari ini disebut tahun kabisat
  • Untuk mempermudah mengingat, maka dipilih sebagai tahun kabisat adalah tahun yang habis di bagi empat. Contohnya adalah 1984,2000, dan lain-lain.
fbWhatsappTwitterLinkedIn