Sistem Pernapasan Kelinci: Alat Pernapasan dan Prosesnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hewan lucu dan imut ini memiliki bulu yang lembut dan ukuran yang kecil, namun ada juga yang ukuran tubuhnya hampir sebesar kucing. Ya, kelinci adalah salah satu hewan mamalia yang jinak, sehingga banyak anak-anak yang suka menjadikan kelinci sebagai hewan peliharaan.

Sebagai hewan mamalia, kelinci memiliki karakteristik memiliki kelenjar susu atau menyusui anaknya. Hewan mamalia termasuk hewan vertebrata atau memiliki tulang belakang.

Alat pada Sistem Pernapasan Kelinci

Alat pada Sistem Pernapasan Kelinci

Alat pernapasan kelinci tak banyak berbeda dengan mamalia lain, paru-paru adalah alat pernapasan utamanya. Semua mamalia bernapas menggunakan paru-paru sebagai organ pernapasan utama.

Namun sebelum udara sampai ke rongga dada yang di dalamnya terdapat paru-paru, seperti halnya mamalia lain, kelinci juga memiliki alat pernapasan lain yang turut membantu proses respirasi.

Alat pernapasan yang pertama adalah lubang hidung bagian luar disebut juga Nares eksterna , fungsinya sebagai tempat masuknya udara dari luar. Yang kedua adalah rongga hidung atau cavum nasalis.

Ada lubang hidung luar ada juga lubang hidung dalam atau disebut juga nares internal, lubang hidung luar menuju ke pharink kemudian ke larynk atau jakun kelinci. Kemudian baru menuju ke trachea atau tenggorokan.

Trachea atau tenggorokan ini memiliki cabang yang disebut bronchus, sedangkan bronchus memiliki cabang lagi dan disebut bronchiolus dan berakhir pada alat pernapasan yang disebut alveolus atau kantong udara.

Proses Sistem Pernapasan Kelinci

Pada prinsipnya cara respirasi kelinci sama dengan hewan mamalia yang lainnya, bahkan sama dengan manusia. Paru-paru sebagai organ utama yang letaknya berada di rongga dada merupakan organ yang menghimpun udara yang masuk.

Namun sebelum udara sampai ke paru-paru, udara akan melewati beberapa organ seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam hal ini alat-alat pernapasan yang dimiliki kelinci. Udara yang dihirup oleh kelinci akan disaring terlebih dahulu sebelum sampai di paru-paru.

Semua mamalia memiliki kemampuan mengubah tekanan udara saat melakukan inhalasi atau proses menghirup udara. Hal ini otomatis dapat mengubah volume rongga dada mamalia. Otot diafragma yang dimiliki hewan mamalia membantu proses ini, tak hanya mamalia darat saja, namun mamalia laut seperti lumba-lumba juga sama.

Setiap mamalia memiliki bentuk tubuh dan morfologi yang berbeda-beda, ukuran tubuh dan volume udara yang mampu ditampung oleh paru-paru juga berbeda, meskipun semua mamalia bernapas menggunakan paru-paru.

Kelinci menghirup udara dari luar melalui lubang hidung luar dan mengalir melalui rongga hidung, kemudian menuju lubang hidung dalam. Dari lubang hidung dalam, udara akan bergerak menuju pharink dan larynk.

Dari larynk udara mencapai tenggorokan kemudian mengarah ke paru-paru yang memiliki bronchus dan bronchiolus dan berhenti pada alveolus.

Paru-paru kelinci terletak di dalam rongga dada, jika kelinci menghirup udara maka rongga dada akan membesar dan kembali mengecil saat menghembuskan udara keluar. Otot diafragma yang dimiliki kelinci lah yang dapat meregangkan dan mengembalikan volume rongga dada saat kelinci bernapas.

Pertukaran udara dari karbondioksida dan setelah disaring menjadi oksigen terjadi di alveolus. Pernapasan atau respirasi yang dilakukan oleh kelinci merupakan proses dimana zat saling bertukar dan mengalami proses di dalam sistem pernapasan.

Proses ini pada prinsipnya mengubah karbondioksida menjadi oksigen serta mengeluarkan udara yaitu karbondioksida ke luar tubuh. Tak hanya mamalia, namun semua hewan membutuhkan proses ini untuk mencukupi oksigen di dalam tubuh.

Ada dua proses pernapasan di dalam sistem respirasi kelinci, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Proses inspirasi merupakan proses membesarnya rongga dada saat menghirup udara dari luar.

Sedangkan ekspirasi merupakan adalah proses mengkempisnya rongga dada. Proses kecepatan respirasi hewan mamalia berbeda-beda. Mamalia yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dari kelinci, seperti anjing, memiliki kecepatan respirasi yang lebih lambat.

Kelinci membutuhkan jumlah okisgen yang cukup, hal ini didapatkan melalui proses respirasi yang dilakukannya dan dibantu oleh organ pernapasan yang dimiliki, sehingga kelinci dapat mengolah udara yang dihirupnya dan mengubahnya menjadi okisgen.

Sementara kelinci sudah mendapatkan okisgen, dan telah dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah, udara yang dihembuskan kelinci adalah udara yang mengandung karbondioksida.

Prinsip respirasi yang dilakukan semua hewan mamalia pada dasarnya sama, begitu juga alat utama pada sistem pernapasannya juga sama, yaitu paru-paru. Yang mebedakan adalah beberapa alat pernapasan yang dimilikinya, selain paru-paru dan juga tekanan dan kecepatan respirasinya.

Penting juga diketahui, bahwa kelinci memiliki suhu tubuh yang unik, kelinci membutuhkan suhu lingkungan yang sejuk.

Hal ini penting diperhatikan jika anda memelihara kelinci sebagai hewan peliharaan, jangan biarkan kelinci berkeliaran saat kemarau atau saat suhu sedang tinggi. Beri air dan sayuran lebih saat cuaca sedang panas, agar kelinci tidak kepanasan dan dapat melakukan respirasi dengan normal.

Meskipun proses respirasi yang dilakukan kelinci juga dapat membantu kelinci untuk mengatur suhu tubuhnya, namun suhu yang terlalu tinggi atau cuaca yang panas juga dapat mengganggu proses respirasinya, sehingga kelinci tidak mendapatkan oksigen yang cukup untuk tubuhnya.

Demikian informasi tentang sistem pernapasan pada kelinci, semoga informasi ini dapat membantu dan menambah pengetahuan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn