Hewan reptilia merupakan hewan melata, reptilia termasuk hewan ovipar atau berkembang biak dengan cara bertelur. Reptilia adalah hewan yang memiliki darah dingin, artinya suhu tubuhnya selalu beradaptasi atau menyesuaikan dengan habitatnya.
Reptilia biasanya selalu berpindah-pindah mencari lingkungan yang cenderung memiliki suhu rendah untuk menjaga suhu tubuhnya. Itulah mengapa reptilia seperti kadal memiliki kulit yang bersisik supaya cairan di dalam tubuhnya tidak lekas hilang.
Hewan kelas reptil sendiri digolongkan menjadi 4 ordo yaitu ordo crocoddilia, ordo sphenodontia, ordo squamata dan ordo testudinata. Kadal dan ular termasuk ordo reptilia yang paling banyak yaitu ordo squamata, ordo ini hidup di daratan.
Kadal termasuk hewan reptilia yang berkaki 4 berbeda dengan ular, kadal biasanya juga disebut bengkarung. Kadal termasuk di dalam ordo lacertilia atau squamata.
Hewan reptilia ini dapat ditemukan di berbagai belahan dunia, kecuali di daerah yang bersalju. Kadal dapat hidup di tempat yang sejuk maupun panas. Kadal bahkan membutuhkan sinar matahari agar tubuhnya tetap sehat.
Mungkin banyak yang mengira kadal adalah hewan herbivora, namun ternyata kadal termasuk hewan omnivora atau hewan pemakan segala, baik tumbuhan juga hewan lain. Kadal biasanya memakan serangga di sekitarnya seperti nyamuk, belalang, larva.
Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur atau ovipar, tempat menyimpan telur kadal sangat berpengaruh pada pembentukan jenis kelamin embrio. Jika telur diinkubasi di suhu tinggi telur akan menetaskan kadal jantan, sedangkan kadal betina akan muncul jika telur disimpan di suhu yang lebih rendah atau dingin.
Kalian mungkin sering tak sengaja menemukan kadal di kebun rumah sedang berjemur di atas daun atau bebatuan, jangan kuatir atau takut, kadal bukan jenis reptil yang berbahaya atau berbisa. Ada juga jenis kadal yang berbahaya tapi tak mungkin ditemukan di sekitar kita, yaitu komodo.
Kadal juga berperan sebagai pembasmi hama alami di perkebunan atau pertanian, karena mereka memakan serangga yang berada di sekitarnya. Beberapa wilayah di Australia dan Di Peru bahkan menganggap kadal sebagai hewan yang disakralkan.
Itu tadi sepintas pengetahuan tentang kadal, lalu bagaimana dengan pernapasan pada kadal? Seperti hewan mamalia, reptil ternyata juga memiliki paru-paru sebagai alat pernapasannya, namun sistem respirasinya lebih sederhana. Hal ini karena dari tingkat evolusinya saja reptil sama sekali berbeda dengan mamalia, reptil memiliki sistem yang lebih sederhana termasuk juga sistem pernapasannya.
Kadal memiliki alat pernapasan yang sederhana, yaitu lubang hidung, glotis, trakea dan paru-paru. Kadal juga memiliki bronkus yang mengarah ke paru-paru, prinsipnya jika hewan memiliki paru-paru pasti juga memiliki bronkus.
Memang benar jika kadal menggunakan paru-paru sebagai alat pernapasan, namun paru-paru pada kadal memiliki susunan dan bentuk yang lebih sederhana jika dibandingkan hewan mamallia.
Paru-paru kadal jumlahnya sepasang dan letaknya di dalam rongga dada, paru-paru pada kadal memiliki lipatan-lipatan pada dindingnya yang fungsinya untuk efektfitas pertukaran udara di dalam paru-paru.
Kadal tidak memiliki batas antara rongga perut dan rongga dada atau disebut juga diafragma, rongga perut dan rongga dada pada kadal menjadi satu.
Sedikit lebih kompleks jika dibandingkan dengan alat pernapasan pada amfibi, kadal dan reptil yang lain memiliki tulang rawan yang disebut tulang kriterokoidea dan krikodea yang membentuk dinding laring atau trakhea.
Trakea tersebut memiliki percabangan yang disebut bifurkatio trakea. Bronkus tersebut menuju ke dalam paru-paru dan tidak memiliki cabang lagi.
Respirasi pada kadal merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidupnya, sebab pernapasan kadal berkaitan dengan suhu tubuh kadal juga. Kadal merupakan hewan melata yang suhu tubuhnya dapat menyesuaikan dengan suhu lingkungannya. Habitat yang mengalami pencemaran juga dapat mengganggu sistem respirasi kadal.
Pernapasan kadal dilakukan dengan menghirup udara yang masuk melalui lubang hidung dan rongga mulut. Saat udara masuk inilah otot pada tulang rusuk kadal mengalami kontraksi sehingga rongga dada dapat membesar dan diikuti dengan mengembangnya paru-paru. Proses ini disebut juga proses inspirasi.
Udara akan berjalan melalui rongga mulut lalu ke trakea, bronkiolus dan paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran karbondioksida dan oksigen kemudia oksigen dibawa darah dan dialirkan ke seluruh tubuh kadal.
Lalu bagaimana proses ekspirasinya, atau saat kadal membuang karbondioksida ke luar tubuh kadal? Kebalikan saat kadal melakukan inspirasi, otot tulang rusuk mengalami relaksasi sehingga rongga dada mengecil ukurannya diikuti degan mengecilnya ukuran paru-paru.
Udara sisa respirasi yang ada di dalam paru-paru kadal dialirkan lewat jantung dan darah, kemudian melewati bronkiolus, trakea hingga rongga mulut dan terakhir udara dikeluarkan lewat lubang hidung.
Jika diamati sistem respirasi pada kadal atau reptil mirip dengan amfibi, namun sistem respirasi pada reptil sedikit lebih rumit. Jika amfibi memiliki kulit sebagai alat untuk bernapas, kadal dalam hal ini reptil yang hidup di darat menggunakan kulitnya agar tidak terjadi transpirasi atau kekurangan cairan tubuh.
Itu tadi pengetahuan tentang sistem respirasi pada kadal yang digolongkan sebagai hewan reptilia dan digolongkan pada ordo squamata, yaitu ordo reptilia yang hidupnya di darat.