Seringkali kita menemukan kupu-kupu dengan warnanya yang indah dan menarik, terbang di kebun kita, terutama jika kebun depan rumah kita memiliki bermacam-macam tanaman da bunga. Kupu-kupu dewasa suka mencari nektar dari bunga yang berwarna cerah.
Kupu-kupu adalah jenis serangga yang tidak berbahaya, tidak menggigit seperti semut dan jarang sekai menimbulkan alergi pada manusia.
Kupu-kupu digolongkan ke ordo Lepidoptera atau disebut juga serangga dengan sayap bersisik, kupu-kupu juga lazim disebut ngengat. Jenis hewan ini sangat banyak, spesies yang terdapat di Indonesia saja sudah ratusan. Hal yang menarik dari kupu-kupu adalah metamorfosis.
Serangga lain yang juga mengalami metamorfosis antara lain belalang dan capung, namun berbeda dengan kupu-kupu karena kupu-kupu termasuk serangga yang mengalami metamorfosis sempurna, sama halnya degan nyamuk dan lalat.
Metamorfosis sempurna artinya serangga akan melewati tahapan menjadi kempompong, sedangkan belalang dan capung tidak melewati fase kepompong sebelum menjadi dewasa.
Metamorfosis merupakan perubahan yang dialami serangga pada masa pertumbuhannya, namun tak hanya bentuk fisik atau fisiologinya saja yang berubah, namun juga mengalami perubahan biokimia serta diferensiasi sel di dalam jaringannya.
Metamorfosis kupu-kupu diawali setelah kupu-kupu dewasa bertelur, telur kupu-kupu ini biasanya diletakkan di dedauan. Dari telur tersebut muncullah ulat atau bisa juga disebut larva, pada fase ini ulat banyak menghabiskan waktunya dengan makan.
Setelah larva atau ulat sudah cukup mencari makan, akan ada waktunya ulat akhirnya membungkus dirinya dengan lapisan lembut. Seringkali disebut orang dengan kepompong, tahap ketiga ini ulat sebenarnya berada di dalam pupa. Jika dilihat sepertinya ulat sedang tidur di dalam pupa, padahal di dalam pupa ini sedang terjadi proses perubahan fisiologi ulat menjadi kupu-kupu.
Proses metamorfosis pada kupu-kupu ini tak hanya mengubah penampilan luarnya saja, namun juga membuat sistem pernapasan yang baru dan berbeda.
Pernapasan pada serangga berbeda dengan pernapasan hewan mamalia dan reptilia, yang membedakan adalah kupu-kupu tidak memiliki paru-paru. Berikut pembahasan sistem pernapasan pada kupu-kupu
Alat pernapasan yang pertama pada kupu-kupu adalah perut, di dalam perut inilah letak semua organ-organ yang digunakan untuk bernapas.
Spirakel pada kupu-kupu letaknya ada di sepanjang tubuh kupu-kupu, bentuknya berupa lubang-lubang, khususnya ada di bagian perut. Fungsinya untuk mengambil oksigen sekaligus melepaskan karbondioksida ke luar tubuh.
Kupu-kupu tidak mengangkut oksigen lewat aliran darah, trakea terdapat di seluruh bagian tubuh kupu-kupu dan tabung trakea berfungsi untuk membawa oksigen hingga sampai ke tubuh kupu-kupu.
Karena tidak memiliki organ pernapasan yang aktif, seperti mamalia, yaitu paru-paru, maka kupu-kupu dikatakan memiliki sistem respirasi yang aktif. Proses respirasi pasif menggunakan proses kimia untuk mendapatkan oksigen dan dibantu oleh trakea.
Cara bernapas atau sistem respirasi kupu-kupu sangat berbeda dengan hewan lain yang memiliki organ pernapasan yang aktif, yaitu paru-paru. Spirakel bisa dikatakan sebagai alat utama sistem pernapasan pada kupu-kupu. Spirakel ini bisa juga disebut “paru-paru” kupu-kupu.
Spirakel yang ada di seluruh tubuh kupu-kupu menangkap oksigen dari lingkungannya dan melanjutkan oksigen hingga ke dalam trakea. Tabung trakea di dalam tubuh kupu-kupu akan mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh kupu-kupu. Pada kupu-kupu, oksigen tidak diangkut oleh darah.
Proses pernapasan pada kupu-kupu yang pasif memanfaatkan pergerakan tubuhnya di udara, yaitu mengepakkan sayapnya. Proses difusi pasif ini dibantu oleh trakea yang mengalami tekanan saat tubuh kupu-kupu bergerak menggunakan otot-otot ekstremitas.
Kupu-kupu tak hanya menggunakan spirakel sebagai alat pernapasan, tapi juga untuk mengatur cairan di dalam dan luar tubuhnya. Spirakel tersebut selain sebagai alat pernapasan juga sekaligus menutup dan membuka untuk mengatur penguapan tubuh kupu-kupu.
Intinya adalah sistem pernapasan kupu-kupu berperan juga untuk mengontrol suhu tubuhnya. Kupu-kupu memiliki suhu tubuh yang tidak bisa bertahan di lingkungan yang memiliki suhu tinggi, itulah mengapa kupu-kupu mudah ditemukan di negara tropis.
Kupu-kupu tidak memiliki masa hidup yang panjang, umur kupu-kupu sangat singkat, yaitu 2 sampai dengan 4 minggu saja. Kupu-kupu kecil bahkan hanya hidup beberapa hari. Namun ada juga kupu-kupu yang bisa bertahan hidup hingga sembilan bulan, kupu-kupu ini adalah jenis kupu-kupu monarchs.
Masa hidupnya yang sangat pendek inilah kupu-kupu mencari makanan yaitu nektar, dan biasanya tak pernah jauh dari tempat kupu-kupu mengalami metamorfosis. Melalui reseptor rasa yaitu berada pada kakinya, kupu-kupu mampu mendeteksi makanan dan pasangan kimia dan segera bertelur.
Sistem respirasi pada kupu-kupu penting bagi kehidupan kupu-kupu, jika respirasi kupu-kupu sehat maka mahkluk cantik ini juga dapat melakukan reproduksi, sehingga species kupu-kupu dapat terselamatkan. Sistem respirasi kupu-kupu membutuhkan habitat yang sehat juga.
Habitat yang sehat ini juga membutuhkan campur tangan manusia, polusi udara, rusaknya alam terutama hilangnya rumput dan kurangnya penghijauan juga membuat berkurangnya jumlah species kupu-kupu.
Kalian bisa melihat habitat alami dan sehat, cobalah sekali waktu berkunjung ke Bantimurung di Sulawesi Selatan, di sini terdapat banyak species kupu-kupu yang indah yang dapat kita lihat langsung.