Sistem Reproduksi Katak: Alat Reproduksi dan Cara Perkembangbiakkannya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Katak merupakan hewan vertebrata yang hidup di dua alam, yaitu darat dan air atau amfibi. Ciri-ciri katak yaitu memiliki dua pasang kaki pendek dengan selaput, tidak mempunyai ekor, bermata besar bulat dengan warna cokelat dan kehitaman, leher yang tidak jelas, dan memiliki mulut yang besar.

Tidak hanya itu, tubuh katak juga diselimuti oleh kulit yang berlendir dan basah untuk membantu pernapasannya. Kulit katak yang basah mengandung banyak pembuluh darah, oleh karena itu dapat membantu oksigen berdifusi melalui kulitnya.

Katak termasuk dalam kelompok hewan berdarah dingin karena tidak mampu mengatur suhu tubuhnya. Pada saat cuaca sedang panas, katak akan berjemur dan saat dingin, katak akan berlindung. Katak juga memiliki karakter suara yang khas. Ketika musim hujan tiba, maka katak akan sering mengeluarkan suaranya.

Katak mengalami yang namanya siklus metamorfosis sempurna, yaitu perubahan bentuk mulai dari telur, berudu, katak muda, hingga katak dewasa atau imago.

Pembahasan kali ini akan membahas mengenai sistem reproduksi dan perkembangbiakan katak. Sebelum itu, simak pembahasan mengenai organ reproduksi katak berikut ini:

Alat Reproduksi Katak

Alat Reproduksi Katak Jantan

Alat Reproduksi Katak Jantan

Organ reproduksi katak jantan terdiri dari sepasang testis yang memiliki fungsi dalam menghasilkan sperma. Testis yang dimiliki oleh katak berbentuk oval berwarna kuning, dan letaknya berada di atas ginjal.

Sel sperma yang dihasilkan oleh testis akan disalurkan melalui vas deferes menuju ke ginjal, dan nantinya sel sperma akan dikuarkan bersama dengan urine melalui kloaka.

Katak juga mempunyai organ yang dinamakan dengan vestigial oviduct. Pada bagian tersebut memiliki struktur yang mirip dengan oviduk pada katak betina, akan tetapi pada katak jantan organ ini tidak berfungsi dalam sistem reproduksi.

Alat Reproduksi Katak Betina

Alat Reproduksi Katak Betina

Organ reproduksi terdiri dari sepasang ovarium yang terletak pada bagian rinvgi tubuhfab diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium dan ovarium pada katak betina berfungsi sebagai penghasil ovum. Ovum yang dihasilkan akan ditampung oleh suatu corong yang disebut dengan infundibulum.

Oviduk katak betina terpisah dengan ureter dan juga bermuara di kantong kloaka. Setiap ovum yang keluar dari dalam tubuh katak betina akan dilapisi selaput telur.

Cara Katak Berkembang Biak

Katak melakukan reproduksi melalui fertilisasi eksternal atau pembuahan di luar tubuh betina. Ketika musim kawin tiba, katak jantan akan menempelkan tubuhnya di punggung katak betina dan menekan perut katak betina. Posisi katak jantan ini dinamakan dengan ampleksus. Posisi tersebut dapat berlangsung dalam beberapa jam, bahkan sampai berhari-hari lamanya.

Proses ampleksus ini dapat memungkinkan katak betina untuk mengeluarkan ovumnya dan begitu juga dengan katak jantan yang mengeluarkan spermanya dalam jumlah yang banyak. Sel telur dan sperma yang sudah bersatu atau melebur kemudian akan menjadi zigot dan berkembang menjadi embrio.

Embrio yang terbentuk tersebut akan dilindungi oleh lapisan cairan kental sehingga kelompok telur berbentuk gumpalan telur. Lalu embrio akan berkembang menjadi berudu dan selanjutnya berudu akan mengalami yang namanya diferensiasi bentuk untuk menjadi katak.

Cara Katak Berkembang Biak

Perkembangbiakan katak dimulai dengan perubahan bentuk yang bermula dari telur, menjadi berudu, sampai menjadi katak dewasa. Siklus hidup katak termasuk ke dalam golongan hewan yang mengalami metamorfosis.

Metamorfosis merupakan perubahan bentuk tubuh hewan selama tumbuh dan berkembang dari bentuk yang kecil hingga menjadi besar. Metamorfosis katak dimulai ketika katak betina akan bertelur, lalu setelah telur yang dibuahi oleh sperma dari katak jantan menetas, akan menjadi berudu atau kecebong, setelah itu berudu akan muncul kaki, lalu menjadi katak kecil, dan akhirnya menjadi katak dewasa.

Berikut ini proses metamorfosis pada katak yang perlu kamu ketahui:

  • Telur
    Katak adalah hewan amfibi yang bertelur. Telur katak berkembang di luar tubuh induknya dan akan dibuahi oleh katak jantan ketika sudah menempel pada sesuatu tempat, seperti bebatuan atau tumbuhan di dalam air. Telur katak terlihat bening dan tidak memiliki cangkang yang keras, bahkan kita dapat melihat bagian di dalam telur tersebut.
  • Berudu
    Ketika telur sudah menetas, telur tersebut akan menjadi berudu atau biasa dikenal dengan kecebong. Ini merupakan proses kedua dari siklus hidup katak. Berudu hidup di air dan berenang menggunakan ekornya. Pada hari ke 3 telur menetas, berudu akan mempunyai insang luar yang berbulu untuk tempat bernapas, dan setelah berudu berusia 3 Minggu, insang berudu akan tertutup oleh kulit. Ciri-ciri berudu yaitu terlihat seperti ikan kecil dengan ekor panjang.
  • Berudu Berkaki
    Selanjutnya menjelang umur 8 Minggu, berudu akan mengalami perubahan bentuk yang dimulai dengan munculnya kaki belakang lalu membesar dan disusul dengan kaki depan, lalu ekor berudu  akan mulai mengecil atau menghilang.Proses ini disebut dengan berudu Berkaki.
  • Katak Muda
    Perubahan bentuk selanjutnya dari berudu Berkaki menjadi katak muda. Ciri-ciri katak muda yaitu sudah bisa tinggal di darat, namun akan sering kembali ke air, dan bentuk fisiknya masih belum sempurna, serta ekornya menjadi pendek.
  • Katak Dewasa
    Proses yang terakhir dari siklus hidup katak yaitu menjadi katak dewasa. Katak dewasa sudah tidak memiliki ekor, dan juga alat pernapasan utamanya sudah berubah menjadi paru-paru dan kulit. Bentuk fisiknya pun sudah sempurna menjadi wujud katak dewasa yang sesuai dengan jenisnya. Dan akan kembali berkembang biak.
fbWhatsappTwitterLinkedIn