Kelinci adalah jenis hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara beranak atau vivipar dan dapat ditemukan di banyak bagian bumi. Hewan ini termasuk jenis hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan Eropa.
Kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti “anak kelinci”. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai mengenali kelinci saat masa kolonial, padahal ada satu spesies asli kelinci yang berada di Sumatera pada tahun 1972.
Kelinci termasuk hewan vertebrata yaitu hewan yang mempunyai tulang belakang. Hewan vertebrata memiliki susunan tubuh dengan sistem kerja organ lebih sempurna dengan peredaran darah yang berpusat pada jantung dan juga kelinci mempunyai tali saraf.
Kelinci berkembang biak dengan cara melahirkan atau vivipar. Dimana hewan yang melahirkan termasuk ke dalam kelompok mamalia, baik yang hidup di darat maupun di air.
Kelinci betina sudah bisa hamil di usia yang masih 12 Minggu dan melanjutkan usianya hingga 4 tahun. Usia hamil pada kelinci adalah sekitar 31-33 hari.
Proses Reproduksi pada Kelinci
Hewan mamalia ini memang populer dijadikan sahabat. Selain jinak, kelinci juga menggemaskan dan mempunyai bulu yang lembut dan bersih.
Tahukah kamu bahwa kelinci dalam setahun dapat mengandung sebanyak 5 kali. Pada masa kehamilannya, kelinci betina dapat melahirkan 5 sampai 10 bayi kelinci. Hal tersebut adalah wajar, karena kelinci betina mempunyai rahim yang lebih dari satu.
Sistem reproduksi kelinci akan siap pada saat kelinci mencapai usia dewasa. Masing-masing jenis kelinci mencapai kematangannya di usia yang berbeda.
Kelinci yang berukuran sedang mencapai usia dewasa ketika umur 4 sampai 4,5 bulan. Sedangkan kelinci dengan tubuh yang besar biasanya baru akan mencapai usia dewasa di usia 6 sampai 9 bulan.
Sedangkan kelinci yang berukuran kecil, usia dewasanya akan dicapai sekitar 3.5 bulan sampai 4 bulan.
Apabila kelinci betina sudah mencapai usia matang atau dewasa, maka harus segera dikawinkan. Karena ada kemungkinan jika tidak dikawinkan, kelinci akan menjadi mandul seumur hidupnya.
Hal tersebut disebabkan tumpukan lemak yang berlebih dalam tubuhnya akan membuat kelinci betina susah untuk dibuahi, karena sel telur sang betina akan menyempit.
Begitu juga dengan kelinci jantan, jika tidak segera dikawinkan, tumpukan lemak pada tubuhnya bisa menyumbat saluran sperma.
Mengatur Perkawinan Kelinci
Kelinci termasuk hewan yang mudah hamil bahkan beberapa saat setelah melahirkan. Oleh karena itu, sebaiknya mengatur masa perkawinan kelinci betina dengan jantan.
Kelinci betina dan kelinci jantan dapat dikawinkan apabila telah mencapai masa suburnya.
Salah satu ciri-ciri kelinci betina yang sedang dalam masa subur yaitu bagian kelaminnya yang berwarna kemerahan dan juga sedikit lembap. Sedangkan kelinci jantan apabila dalam masa subuh maka akan tampak gelisah.
Cara mengawinkan kelinci jantan dengan betina sangat mudah, yaitu hanya tinggal menyatukan keduanya dalam satu kandang saja. Apabila kelinci betina menolak, kemungkinan kelinci tersebut sedang hamil.
Setelah disatukan selama 7 hari, kamu sudah bisa memisahkan kedua kelinci tersebut dan menunggu sampai hari ke 12 sampai ke-14. Biasanya pada masa tersebut janin sudah tumbuh dalam uterus kelinci betina.
Kelinci betina akan menjalani kehamilannya selama 31-34 hari. Namun ada juga kelinci yang sudah melahirkan pada hari ke 21. Sementara itu, masa menyusui kelinci mencapai 8 minggu atau kurang lebih selama 58 hari.
Sistem reproduksi kelinci betina sudah siap dibuahi lagi setelah 15 hari pasca waktu melahirkan.
Tetapi hal tersebut tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan oleh kelinci betina. Jadi ada lebih baiknya menunggu sudah benar-benar selesai masa recovery baru dapat bisa dikawinkan kembali.