IPA

Sistem Saraf pada Manusia: Pengertian – Fungsi dan Susunannya

√ Edu Passed Pass education quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Setelah mempelajari sistem pernapasan manusia, sistem peredaran darah manusia, dan sistem eksresi manusia, kali ini kita akan membahas mengenai sistem saraf.

Pengertian Sistem Saraf pada Manusia

Tubuh manusia memiliki keragaman kompleks yang unik yang di dalamnya melibatkan banyak sekali organ tubuh saat manusia akan bergerak.

Arti dari sistem saraf sendiri adalah suatu sistem di dalam tubuh yang menjalin kerjasama dengan sistem hormon, yang kemudian mengatur aktivitas tubuh manusia melalui impuls atau rangsangan.

Contoh yang paling simpel adalah saat manusia akan meregangkan tubuhnya, tubuh akan memproses melalui sistem saraf tertentu.

Sistem saraf tersebut akan menerima berjuta-juta berbagai bentuk rangsangan yang awal mulanya berasal dari berbagai bagian organ.

Sistem saraf juga memungkinkan makhluk hidup cepat tanggap dengan perubahan lingkungan baik yang terjadi di dalam atau di luar.

Dalam menanggapi rangsangan, terdapat tiga komponen yang dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

  • Reseptor

Alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh yang bertindak sebagai reseptor yaitu organ indera.

  • Penghantar Impuls

Dilakukan saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung.

Pada serabut penghubung ada sel-sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.

  • Efektor

Bagian yang menanggapi rangsangan yang sudah diantarkan penghantar impuls. Efektor yang penting pada manusia yaitu otot dan kelenjar.

Fungsi Sistem Saraf

Kinerja setiap organ, aktivitas otot, hingga pengendalian rangsangan dan reaksi telah diatur sedemikian rupa oleh saraf tubuh. Sistem saraf setidaknya memiliki 3 fungsi utama:

  • Menerima informasi berupa rangsangan yang diterima oleh indra tubuh,
  • Memproses informasi yang diterima, dan
  • Menghasilkan tanggapan atau memberikan respons terhadap informasi tersebut.

Sistem saraf masih dibagi lagi menjadi dua berdasarkan fungsinya. Pertama adalah sistem saraf pusat yang terdiri dari:

  • Otak dan sumsum tulang belakang.
  • Sistem saraf tepi yang terdiri dari seluruh neuron yang ada di luar otak dan sumsum tulang belakang.

Kedua sistem ini saling bekerja sama sehingga manusia dapat melakukan berbagai aktivitas, mulai dari berjalan, bicara, menggerakkan tangan, atau merasakan beragam emosi dan sensasi terhadap sesuatu

Organ Sistem Saraf Manusia

Secara keseluruhan, sistem saraf pada manusia tersusun dari beberapa bagian organ.

Untuk mengenal neuron lebih jauh, kamu pun perlu mengetahui bagian-bagian sel saraf yang satu ini. Neuron memiliki beberapa bagian utama, yaitu sebagai berikut.

1. Dendrit

Dendrit adalah cabang-cabang yang merupakan perpanjangan dari badan sel dan mirip seperti serabut.

Fungsinya menerima rangsangan yang kemudian diteruskan ke badan sel.

2. Badan Sel

Ini adalah bagian utama pada sel saraf. Badan sel memiliki beberapa komponen penting, termasuk nukleus, nukleolus, dan juga sitoplasma.

Di badan sel inilah neuron menerima pesan (stimulus) dari dendrit dan memprosesnya secara biokimia.

3. Akson (Neurit)

Akson yang merupakan cabang dari badan sel memiliki ciri fisik dan fungsi yang hampir sama seperti dendrit.

Bedanya, akson hanya satu buah, tidak berbentuk serabut, dan memiliki ukuran yang lebih panjang dan besar.

Akson bertugas meneruskan pesan dari badan sel ke neuron lainnya.

Di bagian ujungnya, akson terhubung dengan dendrit sel saraf lain sehingga penyaluran informasi akan terus berjalan.

Akson sendiri masih terbagi menjadi beberapa komponen sebagai berikut.

4. Selubung Myelin

Selubung myelin membungkus akson yang memanjang serta berfungsi untuk mempercepat pengiriman pesan.

5. Sel Schwann

Sel Schwann bertugas memproduksi lemak yang kemudian menciptakan selubung myelin.

Sel ini juga bertugas untuk menyediakan nutrisi bagi akson sekaligus berperan dalam hal regenerasi neurit.

6. Nodus Ranvier

Tidak semua bagian akson terlapisi selubung myelin. Ada celah kecil yang juga disebut sebagai Nodus Ranvier yang fungsinya untuk mempercepat impuls saraf.

Terdapat tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:

  • Sel saraf sensorik, yaitu sel saraf yang memiliki fungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera.
  • Sel saraf motorik, merupakan sel saraf yang memiliki fungsi mengantarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau diterima dari otak
  • Sel saraf penghubung yaitu sel saraf yang memiliki fungsi menghubungkan sel dari saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan yaitu sel saraf sensorik dan sel saraf motorik.

7. Sinapsis

Sinapsis adalah titik temu antara terminal akson dengan sel saraf lain atau dengan otot.

Lewat sinapsis inilah impuls bisa diteruskan ke neuron lain atau memberikan rangsangan pada otot di dalam tubuh.

Impuls pada Sistem Saraf

Impuls merupakan rangsangan atau pesan yang diterima reseptor dari lingkungan luar, lalu dibawa oleh neuron.

Impuls bisa juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

Contoh rangsangan yaitu:

  • Perubahan dingin menjadi panas.
  • Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
  • Berbagai aroma yang tercium oleh hidung.
  • Suatu benda yang menarik perhatian.
  • Suara bising.
  • Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.

Impuls yang diterima reseptor lalu disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan ataupun perubahan pada efektor. Gerakan itu adalah

1. Gerak sadar

Gerak sadar atau gerak biasa yaitu gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari.

Impuls menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang panjang. Bagannya yaitu:

2. Gerak refleks

Gerak refleks merupakan gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.

Impuls menyebabkan gerakan ini lalu disampaikan melalui jalan yang singkat dan tidak melewati otak.

Contoh gerak refleks:

  • Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu.
  • Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika terdapat benda asing yang masuk ke mata.
  • Menutup hidung saat mencium bau busuk.
  • Gerakan tangan menangkap benda yang mendadak terjatuh.
  • Gerakan tangan melepaskan benda bersuhu tinggi.

Susunan pada Sistem Saraf

Susunan sistem saraf terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, dan organ-organ inilah yang kemudian mengatur emosi, pikiran, hingga respon berupa gerakan.

Bagian-bagian sistem saraf pusat:

1. Otak

Otak bisa dikatakan sebagai pusat kontrol tubuh yang tersusun dari dua sel utama, yaitu neuron dan glia.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, neuron merupakan sel saraf yang bertugas untuk menerima, memproses, dan menghantarkan informasi berupa rangsangan.

Sedangkan glia merupakan sel otak yang punya tugas penting dalam melindungi sekaligus mendukung kinerja neuron.

Otak ada dalam rongga tengkorak, beratnya sekitar 1/50 dari berat badan.

Otak merupakan organ yang sangat kompleks dan terbagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:

Otak Besar (Cerebrum)

Otak besar merupakan tempat untuk mengatur semua memori, pikiran, dan tindakan.

Otak besar inipun masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian penting.

  • Lobus frontal
    Mengendalikan pikiran, perilaku, pengambilan keputusan, konsentrasi, mengatur rencana, hingga pemecahan masalah.
  • Lobus temporal
    Mengatur daya ingat, pendengaran, serta kemampuan bicara.
  • Lobus parietal
    Bertanggung jawab dalam hal panca indra, baik itu penglihatan, peraba, penciuman, perasa/pengecapan, dan pendengaran.
  • Lobus oksipital
    Bertugas dalam hal menerima dan mengolah informasi visual (sistem penglihatan).

Otak Kecil (Cerebellum)

Otak kecil berada di bagian belakang dan berfungsi untuk mengatur keseimbangan sekaligus mendukung sistem motorik tubuh.

Berkat otak kecil inilah kamu bisa berjalan lurus, berdiri tegak, dan bergerak secara lincah dan seimbang.

  • Batang Otak (brain stem)

Bagian ini adalah penghubung otak dengan sumsum tulang belakang. Letaknya berada di bawah cerebrum dan di depan otak kecil.

Batang otak bertanggung jawab dalam hal pernapasan, pencernaan, hingga refleks tubuh.

Batang otak terdiri dari 3 bagian utama, yaitu sebagai berikut.

a) Otak Tengah

Berfungsi mengendalikan sistem penglihatan seperti gerakan mata. Bagian ini juga ikut mengatur pergerakan tubuh serta pendengaran.

b) Medula Oblongata

Bagian yang satu ini bertugas mengatur pernapasan, denyut jantung, tekanan darah, dan juga mengendalikan refleks tubuh.

c) Pons

Pons merupakan serabut saraf yang mendukung fungsi pernapasan, penglihatan, postur tubuh, kegiatan menelan, hingga ekspresi wajah.

2. Sumsum Tulang Belakang

Sering juga disebut sebagai medula spinalis dan letaknya berada di dalam rongga setiap ruas tulang belakang.

Sumsum tulang belakang adalah sebutan untuk cairan serebrospinal yang mirip dengan yang ada di otak.

Sebagai bagian dari sistem saraf pusat, sumsum tulang belakang memiliki fungsi utama sebagai berikut:

  • Menghantarkan impuls atau rangsangan sensorik dari indra tubuh (reseptor) menuju ke otak,
  • Mengirim impuls motorik dari otak ke efektor tubuh, dan
  • Sumsum tulang belakang juga berfungsi sebagai pusat gerakan refleks tubuh.

Dilihat dari strukturnya, sumsum tulang belakang memiliki dua bagian utama, yaitu:

  • Materi Abu-abu

Disebut juga sebagai substansi grisea, bagian ini memiliki akar dorsal yang mengandung sel saraf sensorik.

Materi abu-abu ini juga terdiri dari akar ventral yang mengandung neuron motorik.

  • Materi Putih

Disebut sebagai subtansi alba dan posisinya mengelilingi materi abu-abu. Bagian ini mengandung akson atau neurit yang mampu menghantarkan impuls dari otak maupun sebaliknya.

3. Sistem Saraf Tepi

Sistem ini terdiri dari semua sel saraf yang ada pada tubuh kecuali di otak dan sumsum tulang belakang.

Fungsi utamanya adalah menghubungkan sistem saraf pusat dengan semua bagian tubuh manusia, sekaligus menerima impuls dari luar tubuh.

Contoh: kerja atau respon sistem saraf tepi adalah ketika kamu tergores benda tajam.

Reseptor yang ada pada kulit akan langsung mengirim sinyal ke sistem saraf pusat.

Sinyal ini kemudian diolah oleh saraf pusat sehingga menimbulkan respons atau tanggapan.

Saraf sumsum tulang belakang keluar dari sela ruas tulang belakang dan berhubungan dengan bagian-bagian tubuh.

Saraf-saraf dari sistem somatis menghantarkan informasi antara kulit, sistem saraf pusat, dan otot-otot
rangka.

Penghantaran impuls ini berlangsung sangat cepat, sehingga ketika kamu terkena benda tajam, akan ada berbagai respons yang terjadi. Mulai dari gerakan anggota tubuh hingga perubahan mimik wajah.

Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu somatik dan otonom.

Penjelasannya sebagai berikut:

Sistem saraf somatik

Sering disebut sebagai sistem saraf sadar yang bekerja sesuai dengan perintah otak.

Artinya, kamu sepenuhnya sadar ketika menggerakkan anggota tubuh, misalnya saat berjalan, makan, atau memegang sesuatu.

Sistem saraf somatis terdiri atas 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.

12 pasang saraf otak akan menuju ke organ tertentu, misalnya mata, hidung, telinga, dan kulit.

Contoh dari sistem saraf somatis adalah sebagai berikut.

  • Saat mendengar bel rumah berbunyi, isyarat dari telinga sampai kepada otak. Otak menterjemahkan pesan itu dan mengirimkan ke kaki untuk melangkah mendekati pintu dan mengisyaratkan ke tangan untuk membukakan pintu.
  • Saat merasakan udara di sekitar panas, kulit menyampaikan informasi ke otak. Lalu otak mengisyaratkan pada tangan untuk menghidupkan kipas angin.
  • Saat melihat kamar berantakan, mata menyampaikan informasi ke otak, otak akan menterjemahkan informasi dan mengisyaratkan tangan dan kaki untuk bergerak membersihkan kamar.

Sistem saraf otonom

Disebut juga sistem saraf tak sadar, ini berarti aktivitasnya bekerja tanpa perintah dari otak dan kamu pun tidak akan menyadarinya

Contohnya adalah denyut jantung dan proses pencernaan makanan yang berlangsung secara otomatis.

Sistem saraf otonom merupakan pembuluh darah dan jantung. Sistem saraf otonom terdiri dari sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik.

Kelainan pada Sistem Saraf

Sistem saraf mampu mengalami gangguan atau kelainan. Beberapa contoh gangguan pada sistem saraf manusia yaitu :

1. Epilepsi

Adalah kelainan pada sel saraf di otak hingga penderita tidak bisa merespon berbagai rangsangan.

Otot-otot rangka penderita sering berkontraksi secara tak terkontrol.

Epilepsi bisa disebabkan karena:

  • Cacat sejak lahir
  • Kelainan metabolisme
  • Infeksi
  • Adanya racun
  • Kecelakaan pada kepala
  • Tumor.

2. Neuritis

Adalah luka pada neuron atau sel saraf. Dikarenakan oleh infeksi, kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan serta racun.

3. Amnesia atau penyakit lupa

Yaitu sulit mengingat kejadian-kejadian yang sudah berlalu. Amnesia bisa disebabkan karena goncangan batin atau cidera pada otak.

4. Stroke

Kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau tersumbatnya pembuluh darah di otak.

Stroke umum terjadi pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.