Sistem Saraf Somatik : Pengertian, Fungsi, dan Strukturnya

√ Edu Passed Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sistem saraf merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari sel saraf atau neuron. Fungsi utamanya adalah mengatur dan mengoordinasikan berbagai aktivitas tubuh. Kerjasama antara sistem saraf dengan sistem hormon dapat memelihara fungsi tubuh secara keseluruhan.

Sel saraf atau neuron, berperan sebagai unit dasar dalam sistem saraf. Keduanya mentransmisikan sinyal listrik dan kimia untuk menyampaikan informasi antar bagian tubuh. Sistem saraf juga berkontribusi pada pengaturan proses-proses cepat atau refleks, seperti kontraksi otot, dan memainkan peran dalam regulasi kelenjar endokrin yang mempengaruhi berbagai fungsi tubuh dengan kecepatan yang sesuai.

Dengan demikian, sistem saraf tidak hanya mengatur respons cepat seperti gerakan otot, tetapi juga bekerja sama dengan sistem hormonal untuk menjaga keseimbangan dan fungsi optimal di dalam tubuh manusia.

Saraf somatik adalah bagian dari sistem saraf yang terlibat dalam mengendalikan gerakan tubuh secara sadar. Sistem saraf somatik berfungsi mengontrol aktivitas tubuh yang disadari dan secara sadar memengaruhi respons, seperti gerakan tubuh.

Hal itu melibatkan transmisi informasi sensorik dari kulit, organ indera, atau otot ke sistem saraf pusat, serta respons yang dikirim keluar dari otak untuk menghasilkan gerakan. Sebagai contoh, ketika menyentuh termos panas, saraf sensorik membawa informasi panas ke otak, dan saraf motorik merespons dengan menggerakkan tangan untuk menghindari stimuli tersebut, terjadi dalam waktu sekitar satu detik.

Fungsi Saraf Somatik

Beberapa fungsi dari saraf somatik antara lain sebagai berikut.

  • Mengontrol Gerakan Tubuh

Salah satu fungsi utama dari saraf somatik adalah mengontrol gerakan tubuh yang disadari. Sistem saraf somatik memberikan kemampuan untuk melakukan aktivitas seperti gerakan dan pengendalian otot. Dengan bantuan saraf motorik, sinyal dari otak dapat dikirimkan ke otot-otot tubuh untuk menghasilkan gerakan yang diinginkan. Dengan demikian, mengontrol gerakan tubuh adalah salah satu peran utama dari sistem saraf somatik.

  • Memproses Informasi dari Berbagai indera

Sistem saraf somatik tidak secara langsung memproses informasi sensorik dari berbagai indera, karena fungsi utama dari saraf somatik adalah mengontrol gerakan tubuh yang disadari dan merespons rangsangan eksternal.

Proses pemrosesan informasi sensorik dari indera seperti pendengaran, penciuman, rasa, dan sentuhan sebagian besar dilakukan oleh sistem saraf sensorik (saraf aferen). Saraf-saraf tersebut mengirimkan sinyal dari indera ke otak, tempat di mana informasi tersebut kemudian diproses dan dianalisis.

Oleh karena itu, meskipun saraf somatik tidak langsung memproses informasi sensorik, saraf tersebut berperan dalam menerjemahkan sinyal-sinyal tersebut menjadi respons gerakan tubuh yang sesuai. Secara garis besar, sistem saraf somatik tidak hanya mengontrol gerakan tubuh tetapi juga memainkan peran penting dalam memproses dan menyampaikan informasi sensorik kepada otak.

Struktur dari Saraf Somatik

Saraf somatik terdiri dari dua komponen utama antralain sebagai berikut.

  • Efektor

Efektor dalam konteks saraf somatik adalah sebagai saraf motorik yang bertanggung jawab untuk memberikan respons gerakan dari sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) ke otot-otot tubuh. Efektor tersebut sebagai mediator perintah untuk melakukan gerakan secara sadar.

Secara lebih spesifik, efektor dalam saraf somatik menghasilkan kontraksi otot yang memungkinkan tubuh untuk bergerak dan merespons instruksi dari otak. Dengan kata lain, efektor tersebut adalah jalur komunikasi yang menghubungkan perintah dari otak yang memicu terjadinya gerakan fisik oleh otot-otot tubuh.

  • Aferen

Dalam konteks saraf somatik, aferen merujuk pada jalur saraf sensorik yang membawa informasi dari perifer (misalnya kulit, otot, atau sendi) menuju sistem saraf pusat, yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Jalur aferen tersebut memungkinkan tubuh untuk dapat mendeteksi stimulus atau rangsangan dari lingkungan atau bagian tubuh tertentu.

Secara sederhana, aferen dalam saraf somatik berperan dalam membawa sinyal sensorik menuju otak, memungkinkan persepsi dan kesadaran terhadap kondisi lingkungan dan tubuh. Semua itu merupakan langkah awal dalam siklus komunikasi saraf yang memungkinkan tubuh untuk merespons secara sadar terhadap stimulus eksternal atau internal.

Kedua komponen tersebut beroperasi bersama-sama untuk menghasilkan respons tubuh terhadap lingkungan dan perintah otak. Seluruh struktur saraf somatik terintegrasi dalam sistem saraf pusat dan menyusun jaringan kompleks yang memungkinkan pengaturan gerakan tubuh yang disadari.

fbWhatsappTwitterLinkedIn