Di dalam sistem saraf terdiri dari dua komponen yakni sel saraf dan sel glial. Sel saraf memiliki peranan untuk mengirim impuls dari panca indera ke otak dan kemudian dari otak akan dikirim ke otot. Sel saraf atau neuro memiliki tanggung jawab dalam pemberian informasi yang terjadi pada sistem saraf.
Setiap satu sel saraf terdiri dari tiga bagian yakni dendrit, akson dan badan sel. Dendrit merupakan akar kata yang berasal dari bahasa Yunani yakni dendron yang memiliki arti pohon. Dendrit merupakan cabang dari sel saraf.
Dendrit memiliki bentuk seperti serabut sel yang berukuran pendek dan bercabang. Dendrit ini merupakan cabang dari badan sel atau soma. Setiap satu sel saraf hanya terdiri dari minimal satu dendrit dan akson.
Dendrit memiliki peranan yang penting dalam sistem saraf. Bersamaan dengan akson, dendrit akan menerima rangsangan yang berasal dari luar. Rangsangan Kemudian rangsangan tersebut akan disalurkan menuju bagian yang dibutuhkan.
Rangsangan ini selanjutnya akan diproses di dalam otak untuk diterjemahkan dan kemudian baru disalurkan menuju otot. Setelah itu, barulah terjadi pergerakan sebagai reaksi dari rangsangan yang diterima.
Berikut ini fungsi dendrit pada sistem saraf.
1. Menerima Rangsangan dari Luar
Dendrit merupakan salah satu bagian utama dari sel saraf. Dendrit memiliki fungsi untuk menerima impuls dari luar. Sistem saraf merupakan bagian dari tubuh yang memiliki peranan untuk mengatur dan merespons semua aktivitas yang terjadi di sekitar.
Tidak hanya itu, sistem saraf berfungsi untuk mengirim dan menerima seluruh informasi dari bagian tubuh. Secara sederhana, sistem saraf ini bekerja untuk melakukan pengawasan dan melakukan koordinasi atas aktivitas yang berjalan secara otomatis.
Contohnya seperti kegiatan yang tidak sadari yakni pernapasan dan pencernaan. Kegiatan ini secara tidak sadar akan berlangsung secara otomatis. Setiap hari organ di dalam tubuh menjalankan fungsi nyaa sesuai dengan tugas yang diembannya.
Sinyal saraf akan dikirim melalui sel saraf dalam bentuk impuls. Impuls saraf adalah sinyal listrik yang berjalan sepanjang akson. Kemudian sinyal ini akan bergerak dengan cepat melalui sel saraf bermula dari ujung dendrit hingga ke badan sel.
Selanjutnya sel saraf ini akan diteruskan menuju akson. Saat impuls ini telah mencapai ujung akson neurotransmiter akan dikeluarkan lewat celah sinapsis. Pengeluaran neurotransmiter memungkinkan untuk terjadinya perpindahan impuls menuju ke sel saraf lainnya.
Sinapsis sendiri adalah wilayah kontak antara dua sel saraf. Sinapsis ini berada di ujung neuron dan menjadi titik pertemuan antara sel saraf lainnya. Akibat adanya rangsangan akan mengakibatkan membran sel terjadi depolarisasi serta hiperpilarisasi.
Tahap depolarisasi merupakan tahapan ketika sel saraf dilewati oleh impuls. Ketika terjadinya tahapan ini maka akan terjadi perubahan muatan listrik. Di mana bagian luar akan bermuatan negatif, sedangkan bagian dalam akan bermuatan positif.
Hal ini akan membuat adanya potensial kerja. Potensial kerja adalah terjadinya perubahan potensial membran akibat adanya rangsangan. Saat terjadinya potensial kerja, akan terjadi depolarisasi pada membran sel dari potensial istirahat yakni (-70 mV) menjadi +40 mV.
Semua ini akan berlangsung hingga impuls diantarkan menuju otak yang akan membuat impuls ini untuk diproses. Setelah diproses di otak, impuls ini akan dikirimkan menuju indera ataupun organ yang menjadi bagian dari tugasnya.
Pengiriman kembali impuls ke organ guna mendapatkan reaksi dari hasil terjemahan impuls di otak. Otak akan memerintahkan organ untuk merespons informasi yang diberikannya. Kemudian organ akan bereaksi dengan mengeluarkan gerakan.
2. Meneruskan Rangsangan ke Badan Sel
Selain menerima rangsangan, dendrit juga memiliki fungsi untuk melanjutkan rangsangan menuju badan sel. Dendrit adalah sel menyerupai seperti jari yang terletak di ujung sel saraf. Dendrit memiliki bentuk seperti serat pendek bercabang yang memanjang dari badan sel sel saraf.
Serat ini meningkatkan luas permukaan yang tersedia untuk dapat menerima informasi yang masuk. Pada sel saraf, dendrit seperti sebuah pohon atau cabang pohon, yang memanjang dari badan sel sel saraf. Sitoplasma dalam dendrit mengandung badan Nissl, mitokondria serta organel lainnya.
Dendrit menyediakan peningkatan luas permukaan untuk dapat penerimaan rangsangan dari dunia luar menuju sel saraf lainnya. Dendrit adalah serat terpendek yang membentang dari badan sel neuron. Dendrit tumbuh dari neuron ketika kita mendengarkan, menulis, berbicara, mempraktikkan sesuatu, dll.
Dendrit baru memerlukan waktu untuk berkembang, karena diperlukan banyak latihan agar dendrit baru dapat tumbuh. Ketika beberapa dendrit tumbuh bersama, titik kontak terbentuk dengan celah kecil dan yang namanya sinapsis mengetahui titik ini.
Pesan dikirim dari satu neuron ke neuron lain sebagai sinyal listrik, yang berjalan melintasi sinapsis. Dendrit menerima data atau sinyal dari neuron lain. Dendrit mengumpulkan dan menyimpan semua informasi yang masuk dari terminal akson.
Dendrit adalah struktur sel saraf yang menghantarkan impuls listrik menuju badan sel sel saraf. Kemudian dendrit mengumpulkan pesan lewat sel saraf lainnya. Informasi ini dilanjutkan melalui sistem saraf ke otak, dimana otak akan mengirimkan perintah kembali ke berbagai bagian tubuh sehingga suatu reaksi dapat terjadi.
Menurut studi dan penelitian, semakin sering berlatih, maka ukuran dendrit akan semakin menebal. Dendrit akan menebal dengan lapisan lemak atau mielin. Maka dari itu, semakin tebal lapisan dendritnya, akan semakin cepat pula sinyal dihantarkan. Dengan latihan yang cukup, dendrit dapat membangun koneksi ganda.
Koneksi dendrit yang lebih cepat, lebih kuat, dan ganda bertahan lebih lama yakni saat seseorang mengingat apa yang telah dipelajarinya. Jadi, dendrit hanya tumbuh ketika kita aktif berlatih atau melakukan sesuatu secara berulang-ulang.