Setelah pengunduran diri Soekarno sebagai presiden Republk Indonesia, Soeharto mulai bangkit dan menyusun kabinet barunya.Kabinet Pembangunan adalah kabinet yang diusung oleh Presiden Soeharto padaawal pengangkatannya sebagai presiden Republik Indonesia. Susunan dari Kabinet Pembangunan diumumkan pada tanggal 14 Oktober 1967 oleh Presiden Soeharto.
Kabinet pembangunan yang di bawah oleh presiden Soeharto dirasa memiliki tugas yang sangat berat, tentunya memperbaiki segala kesalahan yang ada pada orde lama. Namun, tugas yang mendasar pada kabinet ini adalah mewujudkan adanya stabilitas nasional.
Untuk dapat mewujudkan adanya stablitas nasional tersebut, diperlukan terciptanya stabilitas politik serta keamanan terlebih dulu. Dengan hal itu, pemerintah pada masa orde baru terlebih dahulu menetapkan strategi untuk menciptakan stabilitas politik serta keamanan di Indonesia sebelum menciptakan stabilitas ekonomi. Berikut Strategi Pembangunan Politik pada Masa Orde Baru.
Politik bebas aktif merupakan prinsip bangsa Indonesia dalam menjalin hubungan internasional dengan negara negara di dunia tanpa memihak pada salah satu blokyang terlibat dalam perang dingin.
Dalam pengimplementasiannya sendiri,pada zaman demokrasi terpimpin mengalami pergeseran makna, yang terindikasi condong pada blok uni soviet pada masa itu.
Dengan hadirnya kabinet pembangunan pada era orde baru ini, diharapkan untuk dapat meluruskan kembali pelaksanaan poltik bebas aktif yang sebenarnya, dan berupaya untuk dapat memperbaiki segala hubungan Indonesia dengan negara lain yang sebelumnya telah diputuskan secara sepihak oleh Presiden soekarno.
Berikut upaya upaya pemerintah orde baru dalam mengembalikan esensi dari politik bebas aktif.
Pada masa orde baru yang dipimpin oleh presiden Soeharto pemerintah mengeluarkan sebuah kebijakan,yang diberi nama kebijakan fusi atau penggabungan partai politik.
Kebijakan ini dikeluaran oleh pemerintah orde baru sesaat mejelang diadakannya pemilu tahun 1977.
Pasca dikeluarannya kebijakan fusi saat itu presiden Soeharto berniat untuk menyederhanaan partai politik peserta pemilu pada tahun 1977 menjadi dua partai politik dan satu golongan karya.
Langkah langkah penyederhanaan yan dilakukan melalui fusi (penggabungan) partai yang didasari dengan kepemilikan idelogi yang sama,akan digabung dan membentuk sebuah partai baru. Dengan kebijakan fusi partai tersebut mampu menghasilkan tiga partai baru.
Pemilihan umum pertama kali sepanjang sejarah Indonesia dilaksanakan pada tahun 1955. Hingga berakhirnya masa jabatan presiden soekarno tidak ada lagi pemilihan umum yang dilaksanakan.
Dengan hal tersebut, pada masa pemerintahan Soeharto diupayakan adanya penyelenggarakan pemilu. Pemilu itu diupayakan untuk melaksanakan prinsip pemerintahan Indonesia yakni demokrasi.
Pada tahun 1968 adalah tonggak awal dilaksanakannya pemilihan umum pada masa orde baru. Dalam pelaksanaannya, pemilu pada masa orde baru diselenggarakan selama enam kali yakni pada tahun 1971, 1977,1982,1987, 1992, serta 1997.
Pemilu yang diadakan pada 29 Mei 1997 merupakan pemilu yang dilakukan terakhir kali pada masa orde baru.
Dan pemilu tersebut pun yang banyak diwarnai berbagai protes di berbagai daerah yang dipicu dengan adanya kecurangan dalam perhitungan suara.