Daftar isi
Studi kohort atau dapat disebut juga sebagai studi insidens ini menjadi pilihan bagi peneliti, khususnya terkait dengan penelitian klinis seputar kesehatan dan penyakit. Melalui studi ini perbedaan dan perubahan pada subjek dapat dilihat seiring berjalannya waktu. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai studi kohort.
Kohort pada dasarnya mengacu pada kelompok dengan ciri yang sama. Kemudian studi kohort dapat diartikan sebagai bentuk studi longitudinal dengan subjek adalah sekelompok individu yang mempunyai kesamaan karakteristik dalam periode tertentu.
Dalam penelitian klinis, studi kohort merupakan bentuk penelitian observasional yang biasanya dilakukan terkait kondisi penyakit, yakni dengan melihat hubungan antara paparan dan penyakit secara berkelanjutan sampai waktu tertentu untuk dapat mengidentifikasi dan menghitung besaran kejadian penyakit.
Menurut Nuraini (2010), studi kohort merupakan rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang dilakukan untuk mempelajari hubungan antara paparan dengan penyakit melalui subjek dari kelompok terpapar dan tidak terpapar berdasarkan status penyakitnya.
Dalam sumber lainnya, studi kohort didefinisikan sebagai studi yang dilakukan untuk mempelajari hubungan antara faktor-faktor risiko dengan efeknya pada kelompok subjek yang diteliti dalam waktu tertentu sehingga dapat terlihat jumlah subjek yang pada akhirnya mengalami efek dari faktor tersebut.
Studi kohort satu jenis dengan studi cross sectional dan studi case control, tetapi studi ini memiliki beberapa ciri yang membedakan dengan studi lain, yakni sebagai berikut:
Contoh penelitian yang menggunakan studi kohort dilakukan oleh Fitryani (2019) dalam skripsinya yang berjudul Hubungan Lingkar Lengan Atas dan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi di Puskesmas I Denpasar Timur. Penelitian tersebut menggunakan studi kohort berjenis retrospektif atau datanya dari peristiwa yang sudah ada.
Subjek penelitiannya adalah 99 ibu yang melahirkan pada 10 Januari sampai 10 Mei 2018 di puskesmas tersebut dengan kriteria lain, seperti umur saat hamil 20-35 tahun, jarak kehamilan lebih dari 2 tahun, dan lainnya. Teknik pengumpulan data dengan observasi pada kohort ibu hamil ditambah data dari buku KIA ketika ibu hamil datang untuk imunisasi. Hasilnya, terdapat hubungan antara LiLa dengan berat lahir bayi.
Studi kohort memiliki beberapa kelebihan dan kekurang, berikut adalah beberapa di antaranya:
Kelebihan
Kekurangan
Demikianlah penjelasan dari pengertian, ciri-ciri, jenis, contoh penggunaan, serta kelebihan dan kekurangan studi kohort. Kesimpulannya, studi kohort adalah studi observasional yang dilakukan dengan melihat hubungan faktor risiko dengan efeknya pada kelompok dengan karakteristik tertentu.
Beberapa ciri dari studi ini, yaitu faktor risiko sudah diketahui terlebih dahulu serta diperlukan subjek dengan paparan dan tanpa paparan. Sedangkan jenis dari studi ini, yaitu studi kohort prospektif, studi kohort retrospektif, dan nested case-control study.
Contoh penelitian dengan studi ini dilakukan oleh Fitriyani (2019) untuk melihat Hubungan Lingkar Lengan Atas dan Pertambahan Berat Badan Selama Hamil dengan Berat Badan Lahir Bayi di Puskesmas I Denpasar Timur pada 99 subjek. Studi kohort berjenis retrospektif dengan sumber data dari observasi dan buku KIA menunjukkan adanya hubungan.